Sambil tersenyum aku berkata, ” sayaaang,, lakukanlah semau Kamuu,, buat aku seperti yang dulu yaa sayang?? Diaz pun langsung mencium aku dan mencubit pelan hidungku, “Naah gitu dong, jangan sok jual mahaaal yaa sayang??” Kamu tuh lonteku dari dulu inget itu,,”
“Plaak,, kamu itu apa syaag jawab??, tiba-tiba Diaz menamparku dengan keras.
“Iyaaaa sayaang, aku memang lontee,,, Lontemu sayang, Uuhhh,, kamu nakal yaa sayang, kamu itu memang paling tau kenginan sex aku,,” ujarku dengan manja sambil tersenyum aku kerlingkan sebelah mataku dan mencium Diaz.
“Makasih yaa sayang!! Puassskaan aku sayang, siksaa dan permalukan aku sayang, buat apapun sesukamu, buat aku bergairaah yaa sayang??,” dan Dias balaz menciumku lagi.
“Iyaa aku akan puaskan kamu sehingga kamu lupa dengan suami kamu, aku akan hamili kamu sekalian,, kalau kamu mandul kamu tetap akan jadi pelacurku selama, lonteku selamanya, oke??”
”Iyaaa sayang,, ayooo sayang aku sudah ngak tahan, hmmmmmm,,” Aku segera membuka pakaianku hingga bugil, dan aku pun dengan cepat membuka pakaian Diaz.
Pada saat aku akan menurunkn Cdnya dia berkata ” eehh pereeeek, kamu udah lupa yaa, pake mulutmu itu,,”
“Iyaaa sayang,,” Aku pun berlutut menggigit CD Diaz dan mulai menurunkan memakai mulut dan gigiku.
”Ayo masukan dalam mulut baumu itu sayang awas sampai lepas,,” Diaz langsung menjambak rambutku dan menarik aku ke atas tempat tidur.
Diaz kemudian melepaskan CD dalam mulutku, dan kami mulai berciuman dengan rakus, tangan Diaz kembali memainkan jarinya dalam miss V ku.
”Uuuuhhhh enaaak sayang,, sayang kunci dulu dong pintunya, ga enaak kalo Vira masukk”, ujarku ke Diaz karena tiba-tiba aku ingat kami tidak sendiri dirumah kontrakan ini.
”Aaah ngak usah,, kamu tau siapa Vira itu Cha?,” tanya Diaz kepadaku
“Iiyaa sayang lesbian juga dan kekasih gelapmu kan?” Dengan nada sombong aku mnjawab.
“Eeehh sok sekali kamu yaa,” balas Diaz kepadaku. “Eh Cha bukannya dari dulu Echa bilang pengen rasain lesbi juga??” mendengar pertanyaan Diaz aku hanya tersenyum, aku segera menarik kepala Diaz dan kami kembali berciuman dengan rakus.
“Dasaar pelacurr, nihh rasakan jarikuu,,”, Diaz mengobok-obok memekku.
“Uuhhhh,teruuusss sayang,, aaahhh, enakkk,,,” dengan sedikit berjongkok aku langsung mengulum kontol diaz.
“Iyaa terus, kulum terus, mulut kamu memang untuk kontolku Echa,,”, Diaz terus meracau, dan saat sedang asik-asiknya mengulum kontol diaz aku merasa terkejut karena ada yang melumat dan mengigit susuku, karena ngak mungkin itu Diaz karena aku sedang dalam posisi jongkok dan Diaz berdiri.
“Uuhh,,, “ aku merasa keenakan karena tetekku di sedot-sedot oleh seseorang dan saat aku mau melihat siapa itu, kepalaku langsung di tahan Diaz sehingga kontol Diaz tetap berada dalam mulutku.
“Ummh,, Ummhh,, ” aku mengeluh nikmat.
“Uuuhh montok sekali susu kamu ya Cha??”, Aah suara itu ake kenal suara itu pikirku. Itu Vira bathinku.
“Uuh,, uhh,,” aku terus melengguh nikmat saat vira terus menjilati dengan rakus dan mengigit puting ku, ngak tahu kenapa aku malah semakin bernafsu diperlakukan seperti itu oleh Vira nafsu sex aku semakin lebih tinggi.
“Diaz sayang aku pengen rasain memek Echa yaa??” bilang Vira ke Diaz.
“Iyaa vira sayang puaskan dirimu, ngak usah ragu-ragu sama wanita murahaan ini”, Diaz langsung mencabut kontolnya dalam mulutku dan ke dua tangannya membuka lebar kakiku, dengan cepat dan rakus Vira langsung menjilat-jilat memek ku.
“Uuuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh Jangan,,,” teriakku, dan
“Plaaak, plaaak,,” 2 tamparan melayang di pipiku oleh Diaz.
“Dasaar pereek, so jual mahal ya,,,,” Hardik Diaz padaku.
“Mmmmm, iyaaa sayang enaakk,, ooohhh viraa terussss virr,, aaahhhhh,,” badanku langsung bergetar mendapatkan orgasme pertamaku.
“Plaaak,,,” Dasar memek busuk, beraninya ya ngak izin dulu keluarin di mulutku, bilang vira sambil menampar memek ku,,
“Diaz kontoli aja lontemuu ini,,” vira pun mengambil cairan pejuku dan memasukan ke dalam mulutku.
“Niih rasa dulu pejumu sendiri Echa baru aku,,” dan dengan rakus aku menjilat tangan vira yang penuh cairan pejuku.
“Diaz sayang mantan kamuu ini emang bener-bener lonte yang maniak yaaa? Jarang lho dapat lonte pintar dan penurut kayak ginii,, he,, bisa jadi mainan vira nich,,”, ujar vira senang.
“Mulutnya yg sok manis ini memang cocok buat memek aku dan kontolmu ya sayang??,”, lanjut Vira.
“Iyaa vira sayang, ini memang lonte kita, dia jugaa mau kok vir, tenang aja,, iyaaa kan Cha kamu sukaa kan??” Bilng Diaz. Dengan mata sayu dan tersenyum aku menjawab, “Mmmmmh,,iyaaa sayang,,”
”Ayoo bilang apa ke Vira??” Tanya Diaz.
“Virr,, makasih yaaa,,,”, dan Vira pun langsung mencium aku dan kami berciuman dengan rakus.
Diaz pun langsung memasukan penisnya kedalam memek ku,, “Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sygg,, yaang keraasss sayaaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,,”
“Uuuuhhh, Diaz lontee kamu ini bikin aku gemeteran aja ya?”, ujar Vira.
“Plak,, plaaak,,cuiihhh,,” Pipiku ditampar keras Vira dan tubuhku diludahi olehnya.
“kamuu sukaaa Cha??? Mmmmmhh”, aku kembali hanya anggukan kepala sambil mengigit bibir bawah dan tersenyum.
“ Dasar lonte murahan kamu cha”, teriak Vira.
Vira membuka mulutku dengan paksa dan “cuiihhh,,” dia meludah didalamnya.
“Ayoo Diazz sayang nihh mulut sok imut masih terbuka,” bilang Vira yg meludahi mulutku.
“cuiiihh,, telaan ituuu lonteeee,” Diaz pun ikut meludah dalam mulutku.
“Mmmmhhhh,, aku langsung menelannya,,,”
Diaz sayang aku ke rumah bentar ya ambil seks toys dulu, biar seru,hehe,,”, bilang Vira,,,
“Ookee, pake mobil Echa aja”, cetus Diaz,,
“Pinjam dulu yaa Echa?” Vira teriak kepadaku.
“iyaa vir,,,”, jawabku.
Vira pun pergi,, dan aku pun terkulai lemas menunggu siksaan-siksaan apa lagi yang mungkin akan Diaz dan vira berikan.
“Kamuu sukaaa Echa??” ujar Diaz dengan mata merendahkan
“Ooooohhh iyaaa sayaaang,, aku suka,, kontoliiii akuuuu” , jawabku
“hahaha wajah kamu tuh kalau lagi nafsuu bener kayak lontee jalanan,,” cetus diaz sambil berdiri dan meninggalkan aku tergeletak telanjang ditengah ruangan.
Tidak lama vira membawa 2 dildo yang cukup besar. Dildo yang vira bawa cukup bagus, bisa bergerak sendiri dengan menekan tombol penggeraknya. Melihat itu diaz tersenyum seakan menemukan ide baru untuk mempermainkan aku. Diaz dibantu vira memasukkan kedua dildo itu ke memek dan pantatku.
“aaahhh, stooopp diazzz, mmmmm,,,,
“dasaar pereek, so jual mahal ya,,,, kamu itu diam dan nikmati saja”
Dildo yang cukup besar itu masuk semuanya ke nonok dan pantatku.. “aaaahh.. aaahhh’ aku menjerit kesakitan.
“Kamuu sukaaa kan Echa??” ujar Diaz dengan mata merendahkan
“Ooooohhh iyaaa syaaang,, suka kontoliiii akuuuu, lagi trus” , jawabku setelah mulai dapat menikmati apa yang mereka lakukan.
“Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sayang,, yaang keraasss sayaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,, Uuuuhhh, siksa aku, siksa lontee mu ini,,”
Diaz kemudia duduk disofa dan dia menyuruhku berjalan membungkuk sambil mengulum kontolnya.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pipiku ditmpar kras Diaz dan mukaku diludahi olehnya,,
Sementara dildo itu tetap menempel di nonok dan pantatnya, bergerak-gerak sendiri , “uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,,”.
“plaaak, plaaak,,” Diaz terus menerus menampari pipiku
“Uuuuhhh,, aaaahhhh, Diaaazzz,,mmm,,,” tanpa sadari aku sudah kembali merasa keenakan.
Tidak lama vira yang tadi masih berdiam diri mulai melepas dildo dianusku, “aaahhh…” aku merasakan rasa nikmat ketika dildo itu dicabut olehnya.
Kini hanya dildo di memekku saja yang masih terpasang . ‘uuuhhh,, aaaahhhh, virrr,,” desahku.
Ternyata vira mulai menjilati lubang pantatku yang terbuka lebar karena habiz dipasang dildo,
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,,”
“Egghhmm, oohh, shitt, shitt”, aku menjerit dan badanku mengejang saat jari telunjuk vira masuk kedalam anusku itu. Badanku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, merasakan nikmatnya dilubang anus dan memekku. Nafasku terengah-engah sambil mengerang kesakitan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk virr,,,” desahku dengan tidak jelas karena mulutku terisi penuh oleh kontol Diaz
Vira kemudian memasang double dildo dan sekarang iya seakan memiliki sebuah kontol hitam yang besar.
“uuuhhh,, aaaahhhh, Vira,,” desahku ketika dildo itu kembali memasuki anusku.
“Aaahh, Stoop, kumohon jangan virr”.
Kedua tangan vira memegang pantat ku, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan vira memukul pantatkuu dan sesekali meremas tetekku dari belakang.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pantat ku ditampar keras Vira dan di ludahi olehnya,,
Dengan membiarkanku dalam keadaan dildo dimemek. Kondisi ku yang sedang Dianal oleh vira membuat Diaz mengalami klimaks saat kontolnya masih dalam mulut ku…
“Mmmmm, iyaaa sayaang enaakk,, ooohhh cha terussss cha,, aaahhhhh”, badan Diaz bergetar mengeluarkan pejunya dalam mulut ku dan bahkan sebagian terciprat ke tubuhku.
“Ufffhh,,”, aku tersedak saat peju Dias keluar.
“Ayo minum lonte,,” perintah Diaz padaku.
“Iya sayang, slurpp,,, slupp,,” aku meminum dan menjilati peju dia yang ada dikontol dan badanku.
Melihat itu vira semakin mempercepat kocokannya di anusku ”plak, plaaak,, Uuuuhhh,, aaaahhhh, Vira,” desahny sambil trus memukul pantatku.
“Anjingg, bangsaatt, perekk, loo cha.. ngentoott, gue entotin loo”, Vira merancau tak jelas. Dan akhirnya vira mendapatkan orgasmenya saat dildo masih terpasang di lobang anusku, memek vira menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya yang menetes diantara dildo yang terpasang dimemeknya.
“Aoohh, oouuhh, bangsaatt, shitt, shitt”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak, plaaak,,”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak, plaaak, ooohhh cha terussss cha,, aaahhhhh” teriak vira yang sedang mengalami kenikmatan orgasmenya.
“Kamuu sukaaa Cha???mmmmmhh iya vir suka”, Jawabku sambil mengigit bibir menahan rasa nikmat orgasme yang sangat hebat dalam diriku.
“Hahaha kamu memang lonte yang hebat cha,,” Lalu mereka menyuruhku untuk mandi karena tubuhku sudah penuh dengan sperma,dan disaat aku mau pergi mandi dengan dildo di nonok nya si diaz berkata “Echa mendingan dildonya kamu lepas dulu hahaha”
Mendengar itu echa ikut tertawa dan berkata “iyaa Diaz syg, echa ini mmng lontee kitaa yang sejati selalu ingin dientotin memekny tanpa henti sampai lupa bgitu..”
“Plaak.. cuiihhh,” pipiku ditmpar kras oleh Vira dan tubuhku kembali di ludah olehnya,,
“Dan kamu jangan mandi di kamar mandi, tapi kita akan mandiian kamu di halaman belakang?” ujar vira kepadaku. Akhirnya aku menuruti permintaan itu,
Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot tubuhku dengan air dingin sambil memerintahkan untuk menggosok- gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah dari sperma kering yang menempel di tubuhku. Disemprot air dingin seperti itu, membuatku terkejut dan menggigil kedinginan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,,” aku mendesah karena merasakan hawa dingin yang sangat.
Dan ini membuatku ingin buang air kecil “Diaz aku pengen buang air kecil” lalu Diaz berkata “boleh aja kamu pengen buang air kecil, tapi kamu harus buang air kecilnya disini”
Diaz lalu menyiram memeku dengan selang, aku mengambil posisi jongkok dan mulai kencing, lalu bulu kemaluannya jadi tersisir rapi dibasahi oleh air selang yang kencang. ,” aaahhhh,,mmmm,, “ aku merasakan kenikmatan yang berbeda saat buang air kecil ini.
“hahaha..” diaz dan vira tertawa dengan puasnya akan perlakuan mereka kepadaku.
Setelah bersih aku kembali kedalam rumah dengan menggigil dan masuk kedalam kamar. Dalam pikiranku malam ini aku sangat senang krn keinginanku yang selama ini terpuaskan. Malam ini aku dijadikan budak sex, boneka sex, mainan sex atau apalah namanya.
Mereka memainkanku dengan berbagai posisi, aku hingga mengalami saat orgasme hingga beberapakali. Tubuhku sangat lemas sekaligus sangat puas, tak kuhiraukan mereka yg memperlakukanku seperti pelacur, lonte, perek.
Paginya akupun bersiap-siap pulang, Diaz dan Vira pun mengancamku dengan ancaman agar kapanpun mereka butuh pemuas nafsu, aku hrs mau menuruti kemauan mereka. Dalam hati aku berkata “Bahkan tanpa diancampun aku tidak akan menolak hal ini lagi” aku menikmati peranku . Peran sebagai budak sex Diaz dan vira.