Begitu sadar dengan posisi sekarang, gue berenti ngelitikin dia dan ngerangkul pinggangnya. Gue tanya:
“Via, kita baru 2 kali lho ketemu. Kok kita udah berani kaya gini sih?”
“Iya koh, gak tau kenapa aku ngerasa nyaman aja sama kamu. Padahal kemaren kayanya jutek banget. Ternyata…”
“Ternyata apa?”
“Emang jutek kalo nggak kenal. Tapi kalo dah kenal kok ya care banget. Beda sama mantanku”
“Emang kamu nggak punya pacar?”
“Enggak koh. Bulan kemaren aku bubarin”
“Lho kenapa?”
“Dia minta perawan aku ko. Lah dia aja suka ganti-ganti pacar. Rugi lah kalo aku kasih”
“Oh gitu tho….”
“Koko sendiri pacanya gimana?”
“Terakhir pacaran jaman kuliah aku. Habis itu jones sampe sekarang”
“Ah boong”
“Beneran…..”
“Masa gak punya pacar?”
“Enggak”
“Nggak pernah begituan ko?”
“Ciuman aja jarang banget dulu. Apalagi begituan. Gak brani aku, takut berbalik ke anakku nanti”
“Anak baik….” katanya sambil mengusap rambutku
“Hehhhh…..” spontan gue balik dia sehingga posisinya sekarang gue berlutut diatas dia. Langsung gue kelitikin lagi. Dari pinggang sekarang lehernya gue kelitik sampai mukanya merah semua kaya kepiting rebus. Sebentar gue berhenti.
“Boleh koko cium kamu?”
“Katanya takut ko?”
“Enggak kok”
“Masa? Coba mana buktiin”
Gak pake babibu gue kecup jidadnya
“Udah tuh vi”
“Gitu aja? Yah payah”
Ngerasa ditantang, gue coba kecup bibirnya. Yang langsung ditanggapi dengan permainan lidahnya dengan lidah gue. Wow…. gue belum pernah kaya gini. Referensi gue cuma film-film dari berbagai situs seperti semprot atau xvideos.
Pelan-pelan ciuman gue mulai turun ke lehernya yang jenjang itu, langsung aja satu cupang merah landing di tengkuk belakang via.
“Ahhh……… koo…… geehh….liii…..”
“Mei, dressnya aku buka ya?”
“Iyah koh….”
Waktu membuka retsleting belakang dress via, gue kaget kok gak ada tali bra.
“Mei, kamu ndak pake bra tho?”
“Pake lah ko, tapi yang invisible bra model silicon gini”
Spontan dia menunjukan bra silicon yang menutupi buah dadanya. Gak pakai disuruh, tangan gue langsung hinggap di kedua buah dadanya.
Plakk….
“Ih nakal ya pegang-pegang gak ijin dulu”
Pukulan pelan jatuh ke jidad gue
“Abis bagus banget mei, pengen pegang jadinya”
Tanpa bertanya lagi langsung gue buka pengait silicon via dan gue lepas silicon bra dari tempatnya hinggap itu. Langsung saja putingnya gue hisap tanpa ampun.
“Shhh……… kkkoooh…. kaaataaannyaaa beeel…..luummmm…. peeerrrrr…..nhhaaaahh…….. yahhh…. dsss dissiii…..tuuuhh…. kkooohh….”
“Mmmmmmmmmmmmmm”
(Sambil bergumam gue bilang liat di film bokeb)
Goyangan via pun semakin menggila, keringat di dada dan perutnya membuat pemandangan semakin erotis.
Merasa tidak mau kalah, tangannya meremas mr.happy dari luar celana gue. Entah kenapa gue ngerasa sebenernya anak ini udah ahli. Tapi sebodo amatlah.
Gak apa lah gue ilang perjaka sama yang dah gak perawan kalo modelnya kaya gini. Bener aja, gak lama gue didorong mundur dan dia udah ngelepas kemeja gue, lanjut celana jeans gue. Sekarang tinggal gue sama via, cuma tinggal pakai celana dalam masing-masing.
“Shhh…… viaa….. geli dong kalo putingku dijilatin….”
“Biarin…. bales dendam…..”
Semakin lama lidahnya turun ke celana dalam gue, dan happ….. tangan mungilnya udah menggenggam mantap mr.happy
Pelan-pelan…. slurrpppp….. sebagian mr.happy sudab menghilang kedalam bibir via yang mungil itu.
“Shittt…… ka…muuu…. bela..jarrr…. di…mana..aa…????”
“Hehehehe……. enak gak ko?”
Shit…. gue gak boleh kalah nih.
20 menit via mengulum, menjilati, mengisap mr.happy, untungnya mr.happy enggak mabok terus muntah.
Sekarang gantian….
Tanpa melepas celana dalam model bikininya, gue kocok belahan liang kenikatannya dari luar celana dalam.
“Sshhhhh….. ahhh…. yesssss…….oh…. my…. goshh…..”
“Damn koohh…… yeahhh…..”
Racaunya.
Pelan-pelan gue geser bagian bawah celana dalamnya kesamping tanpa melepas celana dalam via. Langsung gue sibak liang senggamanya dan….. yepp….. selaput daranya masih utuh.
Fokus gue bukan pada liang kenikmatannya, tetapi pada benjolan kecil di atas liang senggamanya. Yah, benjolan kecil pembawa kenikmatan. Atau setidaknya itulah menurut film-film porno yang pernah gue tonton.
Gue raba pelan-pelan bagian arah jam 12 sampi jam 3 dari klitorisnya. Menurut teori orgasmic meditation, bagian inilah yang paling memberi efek luar biasa. Gerakan kocokan bervariasi dari pelan-cepat-pelan-cepat-memutar-berhenti dan seterusnya.
“Ahh….. ahh….. ahhhh…. shit koh….. shit koh….. harder pleaseee….. yeahhh….. like thaattt…..”
Racauan via sudah berubah menjadi jeritan kenikmatan.
Tangan gue masih tetap mengocok clitorisnya pada saat gue lihat ada sedikit kedutan di labia minoranya, secara refleks kecup ms.V nya dan gue jilat-jilat yang dikombinasikan dengan hisapan. Gerakan via semakin menggila dan menjepit kepala gue dengan kedua pahanya. 10 menit di posisi seperti ini lalu
“Ahhhhh………………… srrttt..t……. srrttt…… srrttt….”
Tiba-tiba cairan kenikmatan via menyembur dari mata airnya di antara kedua paha via. Tanpa disia-siakan langsung gue hisap ms.v via yang membuat via semakin kelojotan dan langsung menyemburkan cairan kenikmatannya untuk kedua kalinya dalam 30 detik.
“Aaaaaahhhhhhhhhhhhhh…………………. koohhh….. gilaaaaa kkaaaaamuuuuuuuu…..”
Setelah serangan senja itu, via sementara terkapar di ruang tengah rumah gue. Stengah jam berlalu dia bangkit dengan masih memakai celana dalamnya, langsung saja dilepaskan celana dalamnya dan dia berjalan kearah gue
“Ngapain mei?”
“Gantian koko”
Kembali dikulumnya mr.happy dengan mantabnya. Sampai gue dibuat merem melek mr.happy gak bisa masuk sepenuhnya ke mulut via, padahal ukuran mr.happy gak terlalu besar panjang 16 diameter 3. Standard orang chinese lah.
15 menit, gue ngerasa udah ampir jebol. Sebelum kalah, gue telentang dan minta via jongkok di muka gue setelah itu dia bisa mengulum mr.happy lagi. Dengan begini kami sekarang sedang posisi 69.
Dengan rakusnya gue lahap lagi ms.v dan clitoris via sampai mulai berkedut lagi. Dibawah sana juga gue ngerasa mr.happy sebentar lagi jebol. Jilatan, hisapan dan kocokan semakin gue percepat dan buat lebih intens sampai akhirnya
“Ahhhh…………… aku….. sampe kohhh…..”
Disaat yang bersamaan juga mr.happy menyalurkan jutaan berudu ke mulut via yang mungil itu. Mungkin karena jumlahnya lumayan banyak, via sampai batuk-batuk.
Setelah itu gue membalik badan via supaya gue bisa peluk dia, dan sementara kamipun ketiduran di karpet ruang tengah. Sempet gue liat jam, ternyata jam 5.30 sore. Tadi gue selesai bikinin tugas via itu jam 3.30, Berarti 2 jam tempur gitu doang.
Sekitar jam 8, gue kebangun karena laper. Waktu gue bangun, via masih posisi meluk gue dan kita sama-sama telanjang.
Pelan-pelan gue bangun biar via gak kebangun, gue pake celana pendek, selimutin via lalu pergi ke cucian baju untuk cuci semua pakaian via yang basah kena keringat. Setelah itu gue ke dapur. Karena laper akhirnya gue masak sup krim asparagus jagung dan garlic bread.
Setelah makanan jadi, gue bangunin via untuk makan. Selesai makan gue tawarin via mandi, karena pakaiannya sedang dikeringkan di mesin pengering.
Diapun menerima tawaranku. Waktu gue anterin handuk dan kaos, gue ditarik masuk ke kamar mandi dan langsung pertarungan lidah kembali berulang dengan skor 1 sama. Pertarungan dimulai dibawah pancuran shower yang berlanjut kedalam bak jacuzzi.
Setelah puas dengan sesi kamar mandi, gue tarik via yang cuma berbalut jubah mandi, gue tidurin di tempat tidur gue, dan gue minta ijin untuk masuk.
Awalnya ada kerguan di wajahnya. Namun pilinan jari diatas puting coklatnya mengalahkan akal sehat via. Dia mengangguk pelan. Mendapat lampu hijau, pelan-pelan kuarahkan mr.happy ke pasangannya, ms.v srett….. meleset…. via pun tertawa cekikikan.
“Dasar amatir kamu koh….”
“Ah kaya udah pernah aja kamu mei, orang masih kesegel juga”
“Heh???!!!??? Kamu udah liat tho???!!!”
“Udah dong…..”
Percobaan keduan gue lebarin dikit kaki via, dibantu dengan tangan lembut via yang mungil, pelan-pelan kebenamkan kepala mr.happy di bibir ms.v sedikit teriakan keluar dari bibir via
“Aaargghhh…..”
“Sabar mei, agak sakit”
“Iyah koh”
Perlahan-lahan gue dorong mr.happy sedikit demi sedikit sampai mr.happy menemukan sebuah ganjalan. Dengan tangan kiri mengocok clitoris via, dan tangan kanan memilin puting susunya, dalam satu kali sentakan seluruh tubuh mr.happy terbenam dalam ms.v via.
“Auurghhhhhh………. saakkitttttt…….”
Gue lihat dibawah sana ada darah segar mengalir, membasahi jubah mandi yang masih via gunakan.
Setelah beberapa saat via mulai tenang, pelan-pelan mr.happy kugoyang keluar-masuk ms.v via. Awalnya via masih kesakitan, namun seiring dengan stimulasi di clitoris dan puting susunya, perlahan-lahan jerit kesakitan mulai hilang dan berganti desahan nikmat.
“Ahhhh…… ahhhh….. ahhhh….. kooo….. yessss…….. i…. loveee… youu…..” Dengan racauan semakin menjadi kugenjot terus via dengan posisi misionary, doggy style, wot,wot on chair, reverse cowboy dan terakhir kembali dengan missionary.
Secara total malam itu gue klimaks 4 kali, sementara via sepertinya 6 atau 7 kali. Setlah itu kami tertidur dan hasilnya…… Shittt…. gue bangun kesiangan, jam 9 baru bangun. Padahal kantor jam 8.
Sementara via 2 hari gak bisa jalan, katanya ms.vnya serasa sobek parah. Sanpai 2 minggu berikutnya jalanpun masih susah, tapi setelah itu semua lancar. And guess what, we’re going to married this year.