Hari Minggu itu sebenarnya Nabil sedikit malas dengan permintaan ayahnya agar Nabil mengantar Bu Yuli, ibu tirinya, istri ketiga ayahnya, kondangan ke kampung sebelah.
Karena Bu Yuli, orangnya sangat judes. Bu Yuli, wanita muda yang sebenarnya lebih tepat menjadi kakaknya, karena usianya hanya setahun lebih tua dari Nabil, tidak begitu akrab dengan Nabil.
Tapi karena menghormati ayahnya, Nabil melangkahkan juga kakinya ke rumah ibu tirinya, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Sampai dirumah Bu Yuli, Nabil mendapati rumah dalam keadaan sepi, dia nyelonong aja masuk dan duduk di ruang tamu yang berdekatan dengan kamar Bu Yuli.
Sekitar tiga puluh menit menunggu, Bu Yuli keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kamarnya, hanya mengenakan selembar handuk yang dililitkan ditubuhnya. Sehingga Nabil sekilas dapat melihat paha mulus Ibu Tirinya.
Sebagai laki-laki normal dan sudah biasa bersetubuh dengan wanita, nafsu birahi Nabil bergejolak disuguhi pemandangan seperti itu. Tanpa berpikir panjang lagi Nabil mengikuti langkah ibu tirinya ke kamar.
Bu Yuli yang sedang berdiri sambil melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya sama sekali tak menyangka kalau Nabil ikut masuk ke kamarnya.
Bu Yuli sangat terkejut saat Nabil memeluk dengan kuat tubuhnya yang telanjang bulat sambil menciumi lehernya dari belakang.
Bu Yuli berteriak keras, tetapi dengan cekatan tangan Nabil yang kuat membekap mulutnya. Nabil mendorong tubuh ibu tirinya keranjang hingga jatuh dan terlentang lalu menindihnya.
Bu Yuli memberontak tapi sia-sia, Nabil terlalu kuat baginya. Dengan mudah Nabil meringkusnya. Nabil menyumpal mulut Bu Yuli dengan handuk yang tadi dikenakannya. Nabil menelikung kedua tangan Bu Yuli kebelakang dan menahan dengan kuat kedua kaki Bu Yuli dengan kakinya.
Bu Yuli mulai putus asa dan menangis. Nabil tahu kalau Bu Yuli sudah kehabisan tenaga, dengan santai Nabil melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian Nabil mulai menciumi dan menjilati kedua buah dada Bu Yuli, secara bergantian.
Cukup lama Nabil menjilati kedua buah dada ibu tirinya, kini wajahnya merangkaki perut Bu Yuli, dengan mulut yang terus menjilati, tangannya meraba-raba selangkangan dan mencucuk-cucuk lubang vagina Bu Yuli yang menggunduk.
Sesaat kemudian Nabil memindahkan jilatannya keselangkangan Bu Yuli. Kedua tangannya membuka lebar-lebar kedua paha Bu Yuli. Bu Yuli hanya pasrah saat Nabil menjilati pangkal pahanya.
Bahkan Bu Yuli yang sangat jarang disentuh suaminya, ayah Nabil, mulai terangsang dan mendesah-desah, saat lidah Nabil menyapu dan menjilati bibir vagina yang merah merekah dan berbulu lebat.
Perlahan Bu Yuli merasakan lubang vaginanya mulai basah. Nabil yang tahu kalau Bu Yuli sudah terangsang, semakin bersemangat menjilati dan menyedot-nyedot klitoris Bu Yuli.
Nafas Bu Yuli ngos-ngosan menahan nafsu birahinya. Nabil sangat lihai merangsang Bu Yuli. Membuat suasana menjadi terbalik. Kini Bu Yuli sudah tak sabar lagi menunggu Nabil untuk segera menyetubuhinya.
Beberapa saat kemudian Nabil menyudahi jilatannya pada vagina Bu Yuli. Dia kemudian berjongkok diselangkangan Bu Yuli. Bu Yuli yang sudah tak sabar lagi meraih dan mengocok-ngocok penis Nabil, kemudian Bu Yuli mengarahkan penis Nabil ke lubang vaginanya.
Bu Yuli menjerit saat merasakan kepala penis Nabil mendesak gerbang vaginanya. Nabil semakin keras mendorong pantatnya hingga seluruh batang penisnya yang besar dan panjang masuk ke lubang vagina Bu Yuli.
Bu Yuli menjerit dan mendesah-desah saat penis Nabil menggesek-gesek lubang vaginanya. Bu Yuli menyodok-nyodokkan dan meliuk-liukkan pantatnya menyambut gerakkan naik turun pantat Nabil.
Sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya, aBil melepaskan handuk yang menyumpal mulut Bu Yuli.
Kemudian dia mendekatkan mulutnya ke mulut Bu Yuli dan melumat mulut Bu Yuli. Bu yuli menyambut lumatan Nabil dengan pagutan-pagutan yang tak kalah hebatnya.
“Oohh.. Bils.. teruss.. genjott.. akuu,” desah Bu Yuli tanpa malu-malu.
Bu Yuli semakin cepat menyodok-nyodokkan dan meliuk-liukkan pantatnya, saat dia merasakan seluruh otot-otot tubuhnya menegang. Dan merasakan sesuatu yang mendesak-desak ingin keluar dari lubang vaginanya. Tangannya mencengkeram kuat pinggang Nabil saat saat orgasmenya datang.
Cairan hangat merembesi dinding-dinding vaginanya. Beberapa saat kemudian Nabil merasakan hal yang sama, dia seperti orang gila, tubuhnya bergerak liar dan dia semakin cepat menyodok-nyodok lubang vagina Bu Yuli. Mulutnya meracau, mengeluarkan kata-kata kotor.
Nabil menekan dada Bu Yuli dengan kuat dan menyusul menyemprotkan spermanya ke dalam lubang vagina Bu Yuli. Kemudian tubuh Nabil terkulai lemas, menindih tubuh Bu Yuli.
Setelah beristirahat sekitar tiga puluh menit, Bu Yuli merasakan nafsu birahinya bangkit lagi. Bu Yuli mendorong tubuh Nabil yang menindihnya hingga terlentang diranjang. Kemudian Bu Yuli duduk di samping Nabil yang masih tertidur pulas.
Tangannya meraba-raba selangkangan Nabil dan mengelus-elus penis Nabil. Perlahan penis Nabil mulai menegang.
Tanpa melepaskan penis Nabil dari genggamannya, Bu Yuli menundukkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya keselangkangan Nabil. Mulut Bu Yuli terbuka dan mulai menjilati dan mengulum batang penis Nabil. Dari kepala hingga pangkal penis Nabil dijilati dan dikulumnya. Buah pelir Nabil juga diseruputnya.
Nabil terbangun dari tidurnya dan tersenyum ke arah Bu Yuli yang sedang asyik mengulum penisnya. Sesaat kemudian Bu Yuli menyudahi kulumannya pada penis Nabil. Kemudian Dia berjongkok di selangkangan Nabil, diraihnya penis Nabil dan ditempelkannya kebibir vaginanya.
Sedikit demi sedikit Bu Yuli menurunkan pantatnya. Hingga seluruh batang penis Nabil amblas tertelan lubang vaginanya.
Nabil mendesah-desah penuh nikmat saat Bu Yuli mulai menggerakkan pantatnya naik turun diselingi gerakkan berputar. Keadaan sudah sangat terbalik, Bu Yuli yang tadi menolak disetubuhi kini lebih agresif.
Dan Bu Yuli semakin cepat menggoyang pantatnya saat dia merasakan puncak kenikmatan benar-benar sudah dekat. Dibarengi teriakkan panjang Bu Yuli mencapai orgasmenya.
Bu Yuli sebenarnya sudah sangat lelah saat Nabil menyuruhnya berdiri menghadap ke dinding kamar. Tapi karena tidak mau membuat Nabil kecewa dan marah, maka Bu Yuli menuruti permintaan Nabil.
Nabil kemudian mendekat ke arah Bu Yuli yang sedang berdiri lalu berjongkok dibelakang Bu Yuli. Nabil meraba-raba dan meremas-remas pantat Bu Yuli yang padat dan kenyal. Kemudian Nabil memasukkan jari telunjuknya ke lubang anus Bu Yuli.
Bu Yuli mendesah saat Nabil menciumi dan menjilati lubang anusnya. Jilatan lidah Nabil pada lubang anusnya, membuat Bu Yuli merasa geli dan perlahan nafsu birahinya bangkit lagi. Bu Yuli menggelinjang saat lidah Nabil mencucuk-cucuk lubang anusnya.
Puas menjilati lubang anus Bu Yuli, Nabil kemudian berdiri sambil mengarahkan penisnya ke lubang anus Bu Yuli. Bu Yuli menjerit keras saat penis Nabil memaksa menembusi lubang pantatnya. Bu Yuli merasakan bibir dan dinding anusnya panas dan perih.
Bu Yuli melolong lebih keras saat Nabil mendorong dan menarik pantatnya, membuat penis Nabil keluar masuk dari lubang anusnya. Nabil sangat menikmati sempitnya lubang anus Bu Yuli yang memang belum pernah disodomi.
Dengan memegang erat pinggang Bu Yuli, Nabil semakin cepat mendorong-dorong pantatnya saat dirasakannya orgasme sudah dekat. penis Nabil berkedut-kedut, otot-otot tobuhnya menegang, nafasnya memburu.
Dan Nabil menjerit keras dan panjang saat mencapai orgasme. Dia menyemprotkan sperma yang sangat banyak dilubang anus Bu Yuli. Sambil mencabut penisnya dari lubang anus Bu Yuli, Nabil menyuruh Bu Yuli berjongkok di depannya. Nabil mendekatkan penisnya kewajah Bu Yuli.
Bu Yuli mengeleng-gelengkan kepala, menolak permintaan Nabil, untuk menjilati sisa-sisa spermanya. Nabil tak kehilangan akal. Nabil mencekek leher Bu Yuli dan memencet hidungnya. Saat Bu Yuli yang kesulitan bernafas terpaksa membuka mulutnya, Nabil langsung menyodokkan penisnya dan menjejalkannya ke mulut Bu Yuli.
Bu Yuli merasa mual dan mau muntah tetapi dia tak berani menolak permintaan Nabil. Bu Yuli menggerakkan bibirnya dan menjilati sisa-sisa sperma Nabil sampai bersih tak tersisa. Nabil tersenyum bangga bisa menundukkan Bu Yuli, ibu tirinya yang selama ini kurang menyukainya dan sangat Judes.
Dan sejak saat itu Bu Yuli sangat baik padanya. Bu Yuli tak pernah menolak apapun yang diinginkan Nabil termasuk kalau Nabil ingin menikmati kemolekan tubuhnya.
Bahkan Bu Yuli yang seringkali merayu agar Nabil mau menyetubuhinya. Kehebatan Nabil memuaskannya di atas ranjang, membuat Bu Yuli betul-betul ketagihan merasakan nikmatnya sodokkan penis Nabil yang besar dan panjang.
Bersama Nabil, anak tirinya, Bu Yuli betul-betul menemukan dan merasakan kenikmatan yang sangat jarang dia dapatkan dari Pak Broto, suaminya yang juga ayah Nabil. Nabil membuatnya tergila-gila dan dia mau melakukan apa saja yang Nabil inginkan.
Jika nafsu birahi sedang memuncak, Bu Yuli tak segan-segan datang kerumah Nabil untuk meminta Nabil menyetubuhinya. Dia sudah tak perduli lagi kalau Nabil adalah anak tirinya.
Bahkan sebulan kemudian dengan alasan suasana kampung yang semakin rawan, Bu Yuli meminta kepada Pak Broto agar mengijinkan Nabil tinggal bersamanya. Tujuan sebenarnya tak lain, agar dia bisa lebih sering bisa mereguk kenikmatan bersama Nabil. Dan tanpa curiga sedikitpun Pak Broto meluluskan keinginan istri termudanya.
Pak Broto sama sekali tidak tahu kalau istri mudanya disetubuhi anak kandungnya. Diusianya yang sudah tua, dia tidak mampu lagi memuaskan nafsu istri mudanya yang sedang meledak-ledak.
Demikianlah kisah Nabil si Pejantan Kampung, yang benar-benar perkasa dan berhasil menyetubuhi wanita-wanita dikampungnya, terutama istri-istri yang kesepian.