Untuk menyambut datangnya Tahun Baru, dikampung Nabil diadakan bermacam-macam hiburan. Mulai dari wayang kulit sampai dangdut.
Hiburan yang paling disenangi Nabil adalah dangdut, terutama goyangan erotis penyanyi wanitanya yang membangkitkan nafsu birahi.
Saat malam Tahun baru tiba, sekitar jam 20.00 WIB, Nabil bergegas berangkat kelapangan bola menonton dangdut bersama teman akrabnya Joni. Jaraknya sekitar dua kilo dari tempat tinggal Nabil.
Acara baru saja mulai ketika Nabil tiba disana. Namanya juga acara gratis, penontonnya banyak sekali.
Saking asiknya menikmati pertunjukkan, Nabil tak sadar kalau temannya Joni tak ada lagi disampingnya. Nabilpun celingukan mencari Joni. Saat mencari Joni, Nabil bertemu dengan Titi, anak Pak Kades.
“Ti, ada lihat Joni nggak?,” tanya Nabil.
“Nggak tuh, aku juga lagi cari Mbak Yuli, kamu ada lihat nggak?,” Titi balik bertanya.
“Ngga ada,” sahut Nabil pendek.
“Bil, tolong anterin aku pulang ya!,” pinta Titi.
“Ntar deh, acaranya lagi bagus nih,” sahut Nabil.
“Tolong dong Bil, aku takut pulang nih,” rengek Titi.
Lama-lama Nabil kasihan juga sama Titi. Dengan setengah hati Nabil mengantar Titi pulang. Untuk menuju rumah Titi yang berdekatan dengan rumah Nabil, mereka harus melewati sawah dan kebun yang cukup gelap.
Saat melewati perkebunan, tiba-tiba pohon berderak keras, mengejutkan mereka.
Tanpa sadar Titi memeluk tubuh Nabil. Nabil tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan.
Dibalasnya pelukan Titi dengan dekapan yang erat. Nabil mendekatkan bibirnya kebibir Titi.
Dikecupnya bibir gadis itu. Tanpa diduga Titi membalas kecupan Nabil. Mulutnya terbuka menyambut lidah Nabil yang terjulur dan memasukkan kemulutnya.
Merasa mendapat angin segar, Nabil menggerakkan tangan kirinya mengelus-elus punggung Titi, kemudian Nabil menyusupkan tangan kirinya kebalik kaos ketat Titi. Semakin lama semakin panas mereka bercumbu.
Sesaat kemudian, Nabil menyudahi cumbuannya. Dibopongnya tubuh Titi yang sexy, ke sebuah rumah kosong tak jauh dari situ. Ketika sampai di rumah itu, dengan posisi berdiri sejajar, mereka bercumbu lagi, bahkan lebih panas lagi.
Setelah berhasil melepaskan kaos dan BH Titi, Nabil meremas-remas pantat Titi yang montok.
Membuat Titi menggerinjal-gerinjal merasakan nikmat. Titi memainkan tangannya kearah penis Nabil yang sudah setengah tegang. Dan penis Nabil semakin tegang saja, saat Titi menyusupkan tangan kebalik celana dalam Nabil.
Dan mengocok-ngocok penis Nabil. Luar biasa nikmat yang dirasakan Nabil, dia sama sekali tidak menyangka. Titi yang masih belia, dan baru berumur 15 tahun, sangat lihai memainkan penisnya.
Beberapa saat kemudian Nabil menghentikan cumbuannya. Kemudian dia berjongkok di depan Titi. Nabil menyibak rok mini yang dikenakan Titi dan merenggangkan kedua kaki gadis itu.
Sesaat Nabil terpana memandang paha Titi yang putih mulus. Pangkalnya menggunduk dibungkus celana dalam transparan, sehingga samar-samar Nabil dapat melihat bentuk vagina Titi yang dihiasi bulu tipis kemerahan.
Sambil menciumi dan menjilati pangkal paha Titi, Nabil menyusupkan tangannya ke balik celana dalam Titi. Meremas-remas vagina Titi. Titi mendesah-desah merasakan nikmat.
“Ohh.., Mas.., enakk.., truss,” desah Titi saat Nabil menjilati vagina dari balik celana dalam. Membuat Nabil semakin bersemangat menjilati vagina gadis itu.
Sesaat kemudian Nabil melepaskan rok dan celana dalam Titi. Kini vagina Titi yang dihiasi bulu-bulu tipis terpampang di depan mata Nabil. Mata Nabil terbelalak melihat pemandangan di depannya yang begitu indah.
Nabil menjulurkan lidahnya dan memainkannya dibibir vagina Titi. Sedikit demi sedikit mulai masuk kelubang vagina Titi.
Nabil mencucuk-cucuk vagina Titi sambil meremas-remas pantat gadis belia itu. Saking nikmatnya, Titi mendorong maju pantatnya dan membenamkan kepala Nabil di selangkangannya.
Beberapa saat kemudian Titi merasakan otot-otot vaginanya menegang.
“Mas.., akuu.., tak tahan,” jerit Titi dibarengi dengan keluarnya cairan hangat yang merembes didinding vaginanya. Titi telah mencapai orgasmenya.
Setelah diam beberapa saat, Nabil kemudian berdiri. Sambil melepaskan seluruh pakaiannya, Nabil menyuruh Titi tidur terlentang dilantai beralaskan celana dan kaosnya. Titi menuruti saja perintah Nabil.
Kemudian Nabil mengangkangi wajah Titi. penisnya yang sudah tegang penuh, disodorkan kemulut Titi. Titi membuka mulut dan menjulurkan lidahnya. Dia mulai menjilati penis Nabil, dari kepala turun kepangkal. Buah pelir Nabil tak luput dari jilatannya.
“Oohh.., Tii.., enak.., banget,” desis aBil menahan nikmat, saat Titi memasukkan penis Nabil kemulutnya. Nabil memaju mundurkan pantatnya, membuat penisnya keluar masuk dari mulut Titi. Sekitar dua puluh menit Titi mengulum penis Nabil yang besar dan panjang.
Nabil kemudian mencabut penisnya dari mulut Titi. Kemudian Nabil berjongkok diselangkangan Titi. penisnya diarahkan tepat kelubang vagina Titi.
“Aow.., sakit.., Mas.., jangan,” pekik Titi saat penis Nabil yang keras dan kaku mulai menembus lubang vaginanya yang masih perawan.
“Tahan Ti, lama-lama pasti enak,” sahut Nabil sambil terus mendorong maju pantatnya.
Baru setengah batang penisnya masuk, Nabil menarik lagi kemudian mendorongnya lagi.
“Aow.., Mas.., ampun,” pekik Titi lebih keras, saat seluruh batang penis Nabil masuk kelubang vaginanya dan merobek selaput daranya. Darah segar mengalir dari lubang vagina Titi, merembes kesela-sela pahanya.
Nabil tak menghiraukan jeritan Titi. Dengan sangat bernafsu Nabil menaik turunkan pantatnya. Setelah sepuluh menit Nabil menggoyang-goyangkan pantatnya, jeritan-jeritan Titi mulai melemah kemudian menghilang, berganti dengan desahan-desahan nikmat. Desahan-desahan dan jeritan-jeritan kecil yang keluar dari mulut Titi membuat Nabil semakin bersemangat menaik turunkan pantatnya. Tiga puluh menit berlalu, Titi menjepitkan kedua kakinya kepinggang Nabil. Pantatnya terangkat. Tampak Titi akan orgasme.
Nabil juga merasakan hal yang sama, penisnya berkedut-kedut. Nabil mempercepat gerakkan pantatnya.
“Oohh.., sshh.., oohh,” pekik mereka hampir bersamaan. Tubuh keduanya menggelinjang hebat saat mencapai puncak kenikmatan. Nabil membiarkan penisnya terbenam beberapa saat dilubang vagina Titi, kemudian dia merebahkan tubuhnya disamping gadis itu. Sesaat kemudian mereka tertidur pulas.
Sekitar satu jam tertidur, Nabil terbangun karena merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak di selangkangannya. Nabil tersenyum ketika melihat Titi sedang mengocok batang penisnya. Pelan-pelan batang penis Nabil mulai menegang. Ketika sudah tegang penuh, Titi menjilati, kemudian mengulum penis Nabil.
“Truss.., Ti.., enakk.., nik.. matt,” desis Nabil tertahan, merasakan nikmatnya kuluman Titi pada batang penisnya.
Selang beberapa menit, Titi menyudahi kulumannya. Kemudian Titi berjongkok diatas selangkangan Nabil. Tangan Titi meraih penis Nabil dan mengarahkannya kelubang vaginanya.
Pelan-pelan Titi mulai menurunkan pantatnya dan sedikit demi sedikit batang penis Nabil masuk kelubang vaginanya. Nabil merasakan batang penisnya seperti dijepit dan dipijit-pijit oleh sempitnya lubang vagina Titi.
Setelah seluruh batang penis Nabil masuk kelubang vaginanya, Titi segera menaik turunkan pantatnya. Mula-mula dengan irama pelan, semakin lama semakin cepat. Nabil mengimbangi gerakan pantat Titi dengan menyodok-nyodokkan pantatnya keatas. Seirama gerakkan pantat Titi.
Beberapa saat berlalu, mereka berganti posisi. Nabil menyuruh Titi menungging, dengan tangan dan lutut bertumpu dilantai. Kemudian aBil berlutut dibelakang pantat Titi.
Nabil menggenggam penisnya lalu membimbingnya kelubang vagina Titi. Kedua tangan Nabil memegang pinggang Titi.
“Aow.., enakk.., nikmat,” desah Titi, saat Nabil mulai mendorong pantatnya dan mendorongnya dari belakang. Kedua buah dada Titi bergoyang-goyang seirama dorongan pantat Nabil.Desahan dan jeritan Titi semakin keras ketika Nabil semakin cepat memaju mundurkan pantatnya.
“Oohh.., Mas.., aku.., nggak kuat.., aku.., mau,” pekik Titi terputus-putus.
Beberapa saat kemudian tubuh Titi terhentak-hentak hebat dan mengejang mencapai klimaks.
Setelah Titi mencapai orgasmenya, Nabil mencabut batang penisnya dari lubang vagina Titi. Kemudian dia berlutut dibelakang Titi, lalu dia mendekatkan wajahnya kepantat Titi.
Nabil menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati lubang anus Titi. Titi hanya diam menunggu dan tak mengerti apa yang akan dilakukan Nabil. Dia membiarkan saja ketika lidah Nabil mencucuk-cucuk lubang anusnya.
Sekitar lima belas menit berlalu, Nabil menyudahi jilatannya pada lubang anus Titi. Kini dia berdiri dibelakang Titi dan mengusap-usapkan kepala penisnya kelubang anus Titi.
Titi menjerit keras menahan sakit saat Nabil mulai mendorong pantatnya dan batang penisnya memaksa masuk menembusi lubang anus Titi. Tanpa memperdulikan jeritan Titi Nabil terus mendorong pantatnya hingga seluruh batang penisnya amblas tertelan lubang anus Titi. Tanpa membuang waktu lagi Nabil langsung menggerakkan pantatnya maju mundur.
Jeritan-jeritan Titi membuat Nabil semakin bernafsu dan semakin bersemangat menggerakkan pantatnya dengan irama yang semakin lama semakin cepat. Sekitar tiga puluh menit berlalu, Nabil merasakan orgasmenya sudah diambang pintu. Dia menggerakkan pantatnya semakin cepat dan liar.
Diiringi jeritan yang sangat panjang, Nabil mencapai orgasmenya. Dia menekankan pantatnya kuat-kuat dan mencengkeram erat pinggang Titi.
Dia menyemburkan sperma yang cukup banyak di lubang anus Titi. Setelah menuntaskan orgasmenya, Nabil mencabut batang penisnya dan mendekatkannya ke wajah Titi. Sambil tersenyum Titi membuka mulutnya dan menjilati sisa-sisa sperma yang blepotan di penis Nabil.
Setelah beristirahat beberapa menit, mereka mengenakan pakaian masing-masing. Sekitar jam 24.00 WIb, Nabil mengantar Titi kerumahnya. Dalam perjalanan pulang, sambil memeluk erat pinggang Titi, Nabil tak henti-hentinya tersenyum. Senyum penuh kemenangan karena berhasil membobol perawan anak Pak Kades, orang terhormat dikampungnya, yang selama ini berselingkuh dengan ibunya.
Bersambung…