Cerita Sex Masa Pubertas – Namaku Reno. Usiaku baru 18 tahun. Aku tinggal dengan kakak perempuanku yang usianya 2 tahun lebih tua dariku. Ga terasa sudah 2 tahun aku dan kakak perempuanku yang bernama Yulia tinggal berdua di Jakarta untuk menimba ilmu.
Seperti normalnya anak seusiaku yang sedang menginjak masa puber, aku sering banget nonton film bokep. Bisa dibilang aku ketagihan dan hampir setiap hari aku pasti coli minimal satu kali.
“Bro, ada film baru ga?” tanyaku ke temanku yang mempunyai koleksi film bokep banyak banget. “Ah kamu otak isinya bokep melulu… download aja kan banyak” gerutu Andre sambil menghisap rokok yang ada di tangannya.
“Kamu tau sendiri kan koneksi internetku lelet banget…bagi donk Dre film terbarunya, bosen aku coli pakai yang itu-itu aja” kataku.
“Iya iya entar ke rumahku aja. entar kupinjemi HDDku” kata Andre menghabiskan rokoknya. Begitu rokoknya habis aku dan Andre berboncengan motor menuju rumah Andre.
Tersange “Kamu tunggu disini aja” kata Andre menyuruhku nunggu di ruang tamu. Kemudian Andre naik ke lantai atas untuk mengambil HDD yang dia janjikan. Ga lama Andre turun memberikanku HDD lengkap dengan kabel datanya.
“Copy aja ke laptopmu kalo dah selesai balikin” kata Andre. “Siap bro” jawabku. Selesai urusan di rumah Andre aku langsung tancap gas balik ke rumah. Sesampainya di rumah kakakku yang berada di depan rumah langsung mengintrograsiku,
“Dari mana kamu?” tanyanya. “Biasa nongkrong sama Andre” jawabku. Kak Yulia berjalan mendekatiku dan mengendus badanku. “Kamu merokok ya?” tanya kak Yulia.
“Ga kog, lagian kamu kan tau kalo aku ga suka ngerokok… tadi Andre yang ngerokok aku kena asapnya” jawabku menjelaskan.
“Oh gitu, terus itu kamu beli apaan?” tanyanya lagi. “Ah kamu kepo banget sih kak, ini aku pinjem barang punya Andre” jawabku lagi.
Aku lantas buru-buru masuk ke kamarku sebelum ditanya apa isi HDD yang aku bawa. Begitu masuk ke kamar langsung saja kukunci pintu kamarku dan langsung mengecek isi HDDnya. “Wow…Banyak banget sampai 500GB bokepnya” kataku takjub.
Kulihat banyak banget foldernya ada Jepang, Faketaxi, Czech, Indo, br4zz3r dan Incest. Mataku langsung tertuju ke folder incest. Kubuka folder itu dan memainkan sebuah film yang berjudul ‘fucking my petite sister’.
Film ini punya plot dimana seorang cowok yang nafsu melihat kakak perempuannya yang seksi. Kemudian dia mulai menggoda kakak perempuannya sampai akhirnya dia ngentotin saudaranya sendiri. Tanganku meraih kontol yang mulai mengeras dan kukocok kocok.
Adegan seks terlihat semakin lama semakin kasar dan si wanita mulai berteriak ga karuan. Melihat ekspresi wajah pemain bokep membuatku semakin cepat mengocok kontolku.
“Aaaahhh…oooohhh…Yulia….” desahku saat aku meraih orgasmeku. Aku langsung mengelap spermaku yang muncrat di meja komputerku. Aku kog jadi mikirin kak Yulia ya saat liat nih film, mungkin karena aku juga punya kakak perempuan yang seksi.
Tak lama kemudian kak Yulia berteriak memanggilku,
“Reno ayo turun makan dulu”
Aku pun buru-buru merapikan pakaianku dan segera turun seolah ga terjadi apa-apa.
“Kog makannya cepat banget sih kak” kataku.
“Iya kakak mau pergi sama temen” jawabnya.
“Aku ikut dong kak, bosen nih di rumah terus” kataku.
“Ga boleh, kamu di rumah aja lagian kamu kan ga kenal sama temanku” katanya.
Selagi makan aku memperhatikan badan kak Yulia. Walau toketnya kecil tapi terlihat pas dengan badannya yang mungil.
“Kakak pergi dulu yam nanti piringnya ditaruh di dapur aja” kata kak Yulia begitu selesai makan.
Selang beberapa menit aku pun sekesai makan dan lalu kembali ke kamar. Ga puas aku kalo cuma ngecrot sekali aja. aku kembali menonton koleksi film Andre. Kali ini pilihanku jatuh ke yang judulnya “Rape my big sister” .
Film tentang seorang bocah cowok yang sudah ga tahan lagi dengan keseksian kakak perempuannya. Saat kakaknya tertidur, dia perkosa sampai akhirnya kakanya ikutan menikmati seks terlarang itu. Tanganku terus mengocok menikmati plot dari film bokep itu.
Entah mengapa kali ini spermaku ga kunjung keluar. ‘Duh, kok jadi ga bisa keluar gini ya, apa yang kurang ya’ pikir gua. AHA! Pikiranku terus membayangkan kak Yulia yang seksi.
Mungkin plot bokep ini membuat aku jadi tergila gila dengan kak Yulia secara dadakan. Aku langsung masuk ke kamar kak Yulia mumpung orangnya sedang pergi. AKu membuka lemari pakaian dan mulai mencari, aku mengambil sebuah kain tipis bewarna putih yang ga lain da ga bukan adalah kolor kak Yulia.
Ternyata kak Yulia sukanya pakai model tali begini. Mungkin buat menggoda cowok lain pikirku nakal. Lalu aku kembali ke kamarku sambil membawa kolor kak Yulia.
Sambil kembali menonton film bokep itu, aku mulai membalut kontolku dengan kolor kak Yulia. Sensasi menggunakan kolor kak Yulia sebagai objek membuatku mabuk kepayang. Bahkan sekarang aku udah ga terlalu fokus menonton film bokep itu. Aku cuma coli sambil membayangkan kak Yulia.
“Aaahhh…kak Yuliaa…” desahku sambil mengocok kontolku sampai akhirnya aku mencapai orgasme. Spermaku tumpah semua di kolor kak Yulia.
“No, ubur kakak ga dateng dateng nih, anterin kakak dong” kata kak Yulia sambil membuka pintu kamarku.
“Reno!!!” teriak kak Yulia begitu melihatku sedang coli sambil melihat bokep.
“Ka..ka..kakak..kog udah pulang” kataku panik. Buru-buru aku langsung menyelipkan kolor kak Yulia di bawah selimutku.
“Ubur kakak ga dateng dateng jadi kakak masuk lagi ke ruamh…dan ternyata ini yang kamu lakukan kalo kakak ga ada di rumah?” bentak kak Yulia.
“Namanya juga Abg kak” jawabku malu bercampur takut.
“Itu apa yang kamu sembunyikan?” tanya kak Yulia sambil mencoba menarik selimutku.
“Jangan kak…” kataku ketakutan. Aku menarik kembali selimutku, karen apanik aku ga bisa mengontrol tenagaku. Dengan satu tarikan luat kak Yulia akhirnya berhasil menarik selimutku dan terlihatlah kolor kak Yulia yang basah dan lengket karena spermaku Info Free Chips
“Apa apaan ini” bentak kak Yulia. Aku hanya bisa diam ketakutan. Kak Yulia langsung mengambil kolornya yang penuh dengan spermaku dan memeriksa film bokep yang ada di HDD.
“Rape my big sister, jadi ini yang kamu tonton… apa yang kamu pikirin” bentak kak Yulia. Tangan kak Yulia memencet tombol tombol di keyboard dan saat itu lah gua bereaksi.
“Jangan…itu punya Andre” teriakku sambil lomcat kearah kak Yulia. ‘KLIK’ kak Yulia telah menghapus seluruh isi HDD kesayangan Andre.
Aku memberanikan diri melihat kearah kak Yulia. Wajahnya merah padam. Mungkin kak Yulia sangat marah sampai wajahnya memerah.
“Kak pliiiss jangan kasih tau papa ya” kataku memohon.
Aku membayangkan apa yang akan dilakukan kedua ortuku kalo sampai tau aku melakukan hal ini. Kutahan badan kak Yulia dari belakang agar dia ga keluar dari kamarku. Mataku melihat setiap lekukan tubuh kak Yulia sang seksi ditambah lagi dengan pantatnya yang semok. Pikiran nakalku kembali bersemayam di otakku.
“Tapi kamu janji ga akan mengulanginya lagi” kata kak Yulia. Bagitu kak Yulia selesai ngomong aku langsung memeluknya dari belakang.
“Makasih kak” kataku sambil memeluknya.
Kak Yulia diam aja saat kupeluk dia dari belakang. Kontolku seketika kembali tegang begitu menempel di pantat kak Yulia. Ga kuasa menahan napsu, aku mulai menggesekan kontolku. Mendapat perlakuak begitu kak Yulia langsung berontak.
“Ih Reno kamu ngapain sih” kata kak Yulia.
“Plis kak kali ini aja” kataku memohon sambil terus menggesekan kontolku di pantatnya.
“Reno ingat aku ini kakakmu” kata kak Yulia berontak. Tapi rontaan kak Yulia malah membuat pantatnya seakan ikutan bergoyang merangsang kontolku.
“Ayolah kak…plis…kali ini aja, Reno udah ga tahan…kakak nanti pasti juga akan menikmatinya kayak di film” kataku merayu sambil tanganku memegang memeknya dari luar dress kak Yulia.
“Ahhh…” desah kak Yulia begitu tanganku mulai meremas memeknya meski dari luar dressnya.
“Tuh kan kak Yulia keenakan” kataku memancingnya.
“Ga Reno lepasin kakak” katanya menolak. Tapi kali ini badan kak Yulia sudah tidak meronta seperti tadi. Melihat kak Yulia yang sudah melunak, ‘ini saatnya’ pikirku. Bodo amat kalau ini permainan terlarang, tapi film bokep Andre udah membuatku sange sama kakakku sendiri.
Tanganku mulai meremas remas toket kak Yulia dari belakang. Tangan kananku mulai menyusup masuk ke dalam dressnya dan memainkan pentilnya yang kecil.
“Aaaahhh…” desahnya.
“Kak, Reno udah ga tahan nih” bisikku.
Aku langsung mendorong tubuh kak Yulia hingga setengan badanya jatuh di ranjangku dengan lutut yang bertumpu di lantai. Melihat posisi kak Yulia yang seperti menungging membuatku semakin sange.
Pantatnya yang montok semakin terlihat menggoda. Aku langsung mengangkat dressnya sehingga aku bisa melihat mulusnya pantat kak Yulia yang tertutup G-string yang dia kenakan.
“Kakak seksi banget sih, apalagi pakai G-string gini, ternyata kak Yulia binal juga ya” kataku. Entah apa yang aku pikirkan hingga kata kata lecehan itu bisa spontan terlontar dari mulutku. Tanganku lantas memegang memek kak Yulia. Dengan mudah jari tanganku masuk ke dalam lubang memeknya karena memeknya sudah sangat becek.
“Sssthh…aahhh…” desah kak Yulia begitu jariku masuk lubang memeknya. Setelah mencolok colok memeknya sampai dia mendesah desah keenakan, aku mencabut jariku dan menempelkan jariku ke mulutnya.
Kak Yulia cuma diam dan memalingkan mukanya. Kuggeser g-string kak Yulia dan mengeluarkan kontolku. Dengan perlahan kumenggsek gesekan kontolku di bibir memek kak Yulia.
“Ehhmmm…aahh…” desah kak Yulia sambil menggigit bibir bawahnya. Sambil mempercepat gesekan, kumenyodorkan jariku yang masih basah dengan lendir memek kak Yulia ke mulutnya. Ga kuasa menahan nafsunya, kak Yulia langsung mengulum jariku. Sambil dihisap hisap, lidahnya terus menjilati jariku di dalam mulutnya.
“Enak ya kak…Reno masukin sekarang ya kak” kataku sambil mengarahkan kontolku ke lubang memeknya. Dengan sedikit dorongan, kontolku dengan mudah masuk ke dalam memeknya yang becek.
“Aaaahhh….” desahku dan kak Yulia bersamaan.
“Enak banget ya kak, pantesan banyak orang yang suka sama ngentot” kataku melepas keperjakaanku.
“Aaahhh…ini pertama kalinya kamu ngentot ya?” tanya kak Yulia.
“Iya kak…aaahhh…” jawabku sambil mendesah merasakan hangat dan nikmatnya jepitan memek kak Yulia. Rasanya berbeda dengan sensasi ngocok yang sering aku lakuin, ngentot itu rasanya jauh lebih nikmat.
Hangat, basah, lembut, jepitan semua bercampur menjadi satu belum ditambah mulusnya badan kak Yulia yang halus, pantatnya yang halus dan eranganya yang seksi.
“Aahhh…kak enak banget kak” kataku sambil terus menggenjot memek kak Yulia dengan cepat. Sambil tanganku mulai meremas remas toket kak Yulia sambil memilin pentilnya. Kak Yulia mendesah semakin ga terkontrol.
Kepalanya menoleh ke belakang dan menjulurkan lidahnya. Dengan senang hati aku menyambut lidah kak Yulia. Mulut kami saling berpaut dan lidah kami saling berkaitan di dalam mulut. Kuhisap hisap lidah serta ludahnya sambil meremas remas pantat kak Yulia yang montok.
“Ooohhh yeess…” racau kak Yulia begitu sodokanku mulai berubah menjadi kasar. Tiba-tiba HP kak Yulia bergetar. Ku mengambil HP nya yang persis ada di sebelah gua.
“temen kakak nih kayaknya” kataku sambil terus menggenjot memeknya.
“Si..siapa…aahhh…” tanya bercambur dengan desahan kak Yulia.
“Robi” jawabku.
“Kakak udah dicari temen kakak nih gimana?” kata kak Yulia mengambil HP dari tanganku tetapi tidak mengangkatnya. Aku langsung menghentikan sodokanku, dan membiarkan kontolku tetap berada di dalam memeknya.
“Terserah kakak mau lanjutin ngentot apa ketemu sama temen kakak” kataku menggodanya. Walau sebenernya aku ga akan membiarkan kak Yulia pergi. Kalau dia memilih temanya, aku akan tetap ngentotin dia dan membiarkan dia pergi setelah spermaku keluar. Ga rela sodokanku berhenti, kak Yulia mulai mengoyangkan pinggulnya sendiri guna mencapai klimaks.
“Hallo Rob, aku ga bisa pergi nih, mendadak ga enak badan aku” jawabnya sambil menggoyangkan pantatnya. Dia memilih untuk dientot sama adiknya sendiri. Aku tersenyum penuh kemenangan. Siapa sangka kak Yulia lebih memilih kontolku dibanding janji dengan temanya.
Aku langsung memegang pinggulnya erat erat dan menghajar memeknya sekuat tenaga. “Plok… plok… plok…” Suara benturan terdengar dengan jelas. Kak Yulia menoleh kearahku dengan menggigil bibirnya menahan desahan sambil panik menunjuk HP.
Memberikan isyarat ke aku untuk diam sebentar sampai teleponya selesai. Alih alih mengikuti kemauan kak Yulia, aku makin semangat menyodok memeknya dengan kasar sambil meremas pantatnya dan menjilati punggung mulusnya. Setelahnya kak Yulia menutup telepon tersebut dan melemparkanya ke ranjang.
“Enakan dientot adik sendiri ya kan kak” kataku sambil memilin pentilnya. Aku terus mengenjot kak Yulia dan melupakan statusnya sebagai kakak perempuan kandungku. Dipikiranku sekarang kak Yulia adalah objek seks ku. Aliran spermaku mulai mengalir ke ujung kontolku.
“Aaahhh kak Reno udah ga tahan mau keluaaarrr….oohhh…” kataku sambil memperdalam sodokanku.
“Aku juga Diilll..aahhh…yeeessss….” pekik kak Yulia menyambut orgasmenya. Begitu kak Yulia telah mencapai orgasmenya, aku bisa merasakan memeknya semakin becek dan seperti memijat kontolku yang ada di dalam. Aku lalu mencabut kontolku, mengocoknya sebentar dan muncratlah spermaku di pantat dan punggungnya.
“Aaahhh…..” desahku sambil menghela nafas mengumpulkan tenaga. Kemudian Kak Yulia menyenderkan kepalanya di dadaku dan berbisik mesra.
“Sekarang hubungan kita ga bisa kaya dulu lagi loh nO” Kata kak Yulia manja dan mengecup bibirku. “Sekarang kak Yulia udah boleh pergi ketemu temen, Reno udah lega dan puas” kataku.
“Ga mau, mending di rumah aja” Kami berdua lantas tertidur setelah melakukan hubungan yang terlarang tapi bikin puas ini