Sini sayang naiklah, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di atas tubuh mama dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar.
Tanpa berkata kata, lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang.
Tangan mama sudah memegangi penisku dan mengarahkan batang kemaluanku ke mem*knya. Lalu, penisku yang sedang dipegangnya di gesek2an keatas dan kebawah secara perlahan lahan di mem*knya yang memang sudah licin dan kupergunakan kesempatan ini untuk menjilati leher mama.
Aku pun harus bersabar sedikit dan menunggu agar nafsu mama naik kembali karena sentuhan penisku dimem*knya dan jilatan2 ku di lehernya. Sesekali kuperhatikan wajah mama dan kulihat mama sedang memejamkan kedua matanya yang mungkin sedang menikmati gesekan2 penisku di mem*knya.
Suatu ketika, mama menghentikan gerakan tangannya dan melepaskan pegangan tangannya di penisku.
Kedua tangan mama lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu.
Gimana.. sayang.? Enak enggak ? tanyanya.
Ya enak dong maaaahtapiiiiiiii.. jawabku di telinganya tanpa berani meneruskan.
Tapi..kenapa Maaas ? Tanya mama pura2 enggak mengerti kata2ku tadi.
Boo.. leh ya maaaah dimasukin ? jawabku agak gugup didekat telinganya lagi.
Belum sampai kata2 yang aku ucapkan itu selesai, terasa ibu telah berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan2 lebih lebar lagi dan kulihat ibu tidak berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya.
Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama dan kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan pantatku sedikit dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menempel di mem*knya, sepertinya mama yang memang sudah lebih berpengalaman, sedang berusaha menempatkan lobang mem*knya agar penisku mudah memasukinya.
Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan2 kutekan penisku ke mem*k mama, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan tidak mudah masuk atau mungkin salah tempat, walau aku tahu mem*k ibu sudah basah sekali dari tadi.
Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya mama agak menyeringai, mungkin sedang menahan rasa sakit sewaktu penislku kutekan ke mem*knya.. peel.. laaan.. pelaaansayyyy.aaang, saaakiiitt, mama sudah lama enggak pernah lagi, kudengar bisik mama didekat telingaku.
Karena kasihan mendengar suara mama yang kesakitan, segera saja kuangkat pelan2 penisku tetapi tangan mama yang dari tadi ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.
Nggggakaaapp.paa aapa. Maaas terdengar bisik mama lagi. Aku nggak menjawab apa2, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan pantatku, mungkin menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku,
Lalu kutusukkan lagi saja penisku pelan2 ke mem*k mama dan ..ssssrreeeeeeeet.,., terasa kepala penisku seperti menguak sesuatu yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan penisku ke mem*k mama, karena terlihat mama menyeringai menahan sakit dan terdengar lagi mama merintih
.Aduuuuhh.maaaaas.. sambil kedua tangannya menahan punggungku sedikit dan kembali tekanan pantatku kebawah segera kuhentikan. Aku jadi kasihan melihat wajah mama selalu menyeringai seperti kesakitan.
Tetapi beberapa saat kemudian, teken lagi maas.tapi pelan pelan ya sambil kedua tangan mama menekan pantatku pelan2, langsung saja aku mengikuti tekanan tangan dipantatku menekan pelan2 dan tiba2 .. sssrrrrreeett.bleesss.., terasa kepala penisku masuk ke mem*k mama. Maaaaasss. teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala penisku.
Sudah maaass..suuuuukk.saaa. yaang, lanjutnya sambil melepas nafas panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.
Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama, tetapi dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang terhisap kuat di dalam mem*k mama dan tanpa kusadari terucap dari mulutku..Maaahmaaahterr .uuusss.Maaahenaaaaak.
Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama lagi, lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan mamapun mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputarputar.
Maaasss..teerruuus. maaas..enaaakk..aduuuhhhenakk k..maaaas.., kudengar kata2 mama terbatabata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku kucengkeram kuat diwajah mama..
Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan pantatku apabila pantatku lagi naik. Goyangan dan gerakan aku dan mama semakin cepat dan kudengar bunyi. crreeetttcreeettt..cree etttt.
Secara teratur sesuai dengan gerakan naikturunnya pantatku serta bunyi suara mama. hhmmmaaaahhhh.. aaahhh. yang nggak keluar karena bibirnya tertutup bibirku. Tiba2 saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan berhenti sebenar sayaaaang .
Kenapa Ma ?
Maassstoloong cabut punyamu. duluuu, mama mau mengelap punya mama supaya agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinya, katanya.
Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi mem*k Mama terasa sangat basah sekali. Lalu pelan2 kont*lku kucabut keluar dari mem*k Mama dan kuambil handuk kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan Maaam, biar aku saja deh yang ngelap..boleeehkan Maaam ?
Terserah .kamuuu..dehmaasss, jawab Mama pendek sambil membuka kedua kakinya lebar2 dan aku merangkak mendekati mem*k Mama dan setelah dekat dengan mem*k Mama, lalu kukatakan
aku. bersihkan. sekarang.yaaaa..maaaaa ? dan kedengar Mama hanya menjawab pendek .
boleeeh.sayaaaang .
Lalu kupegang dan kubuka bibir mem*k Mama dan..kutundukkan kepalaku ke mem*knya lalu ku jilat jilat itil dan belahan mem*k mama dan pantat Mama tergelinjang keras mungkin karena kaget sambil berseru..
Maaas .. kamuuu.. nakaaaal . yaaaaa. Tanpa menjawab, aku teruskan isapan dan jilatan di semua bagian mem*k Mama dan membuat Mama menggerak gerakkan terus pantatnya dan kedua tangannya kembali menekan kepalaku.
Beberapa saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik Mama sambil berkata,
Maassudaaaah..sayaaaaangmam a nggak tahaaaaaan. Kalau kamu gituin terus..sini..yaaaang. Lalu kuikuti tarikan tangan Mama dan aku langsung naik diatas badan Mama dan setelah itu kudengar mama seperti berbisik di telngaku.
mas,masukiiiin..lagi.. punyamu..sayaaangmama.sudah.n ggaaak.tahaaaaan..yaaang dan tanpa membuangbuang waktu, kuangkat kedua kaki Mami dan kutaruh diatas pundakku sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue film yang sering kulihat dan sambil kupegang batang kont*lku, kuarahkan ke mem*k Mama yang bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan2,
Sedangkan mama dengan menutup matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat. Karena mem*k Mama masih tetap basah dan apalagi baru ku jilat dan kuisapisap, membuat mem*k mama semakin basah sehingga sodokan kont*lku dapat dengan mudah memasuki lobang mem*k Mama.
Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan kont*lku yang keluar masuk mem*knya. Mas.terus teken yang kuat desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya, akupun menggenjot mem*knya lebih kuat sehingga terdengar bunyicrroooooot..crroooottt croooott, mungkin akibat mem*k mamaku yang sudah basah sekali.
Ayyooo.maaasss serunya lagi dengan nafasnya yang sudah tersengal sengal.
Maasturunkan kaki mama mintanya dan sambil kont*lku masih kusodok sodokkan kedalam mem*k mama, satu persatu kakinya ku turunkan dari bahuku dan akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi seluruh wajahku sampai basah semua..
Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat dan kedua tangannya mencengkeram kuat2 di pantatku dantiba2 mama melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat agak keras..
Maaaaassss.. mama.. haam.. piirr..maaaas aa yyoooo ..maass.cepppaaaat.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah nggak kuat menahan desakan pejuku yang akan keluar.
Ayyooomaaaahaduuuh..maaah, sambil kutekan kont*lku kuat2 kedalam mem*k mama dan kurasakan cengkeraman kuat kedua tangan mama di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang menusuk pantatku.
Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter engah2 terdiam lemas seperti tanpa tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih dalam posisi memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh mama dengan kont*lku masih menancap semuanya didalam mem*knya.
Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya mulai agar teratur, aku berpikir mama mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku pelan2 untuk mencabut kont*lku yang masih ada di dalam mem*k mama, eeehhnggak tahunya mama dengan kedua tangannya yang mash tetap di punggungku dan memiringkan badannya.
Sehingga aku tergeletak disampingnya lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman pelan Maaasbii.aarkan..mas.b iarkan punyamu itu dida..laaammsebentar. rasanya..enak.ada yang mengganjel didalamsambil mencium bibirku mesra sekali dankami terus ketiduran sambil berpelukan.
Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menghisap hisap kont*lku. Ketika kulihat jam diding, kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku sudah berada di bagian bawah lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok kont*lku. Aku pura2 masih tidur sambil menikmati kuluman mulut mama di kont*lku. Mama mengulum kont*lku dan memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli.
Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan membelai batang kont*lku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut batang kont*lku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa.
Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama mengusapusap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik lagi ke buah zakar, ke batang kont*lku, ke kepala kont*lku, enuaaaknyaa.
Tetapi lama lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun mulai kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan melepas kuluman di kont*lku tapi tetap masih memeganginya.
Sudah bangun saayaaang. katanya dengan suara lembut.
Teruuusmaaahenaaaaakk , kataku dan kembali mamaku mengulum kont*lku sehingga terlihat kont*lku keluar masuk mulut mama. Setelah beberapa lama kont*lku dikulumn dan mengurut batang kont*lku, tiba tiba saja mama lalu melepas kont*lku. Kini, lidah mama sudah naik menyusuri perutku, menjilatjilat pusarku, terus naik lagi ke dada kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang hangat, lalu ke leher, dan akhirnya ke mulutku.
Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasssss Tibatiba, aduuhhhhaku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan daging hangat, kenyal dan berlendir.mem*k mama. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidahnya, mama menyodokkan vaginanya ke kont*lku yang memang sudah tegang sekali.
Tanpa mengeluarkan lidahnya dari mulutku, mama mulai menekan pantatnya ke bawah. Blesssss. kont*lku menerobos masuk kedalam mem*k mama. Hangat rasanya.
Mama terus melakukan gerakan memompa . aduhhhhh batang kont*lku merasakan elusan dan remasan dinding mem*k mama..
Akupun menggelepar sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mama terus mengejar mulutku, sehingga bisa kembali masuk ke dalam mulutku. Sementara pantatnya tetap memompa dan tedengar bunyia .crooot..croott.croott. Aduhhhh .enaaaknya Seruku tanpa sadar.
Enaaak.sayaaaaang , Tanya mama.
Teeerruuuussmaaaaah enaak sekali
Tibatiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Lalu tangan mama diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memmompa dan memutarmutar pantatnya. Serrrr..serrr.seeeeerr. batang kont*lkupun serasa ikut terputar seirama dengan putaran pantat mama. Addduuuuuuhhhh. maaaaah, aku nggak tahaannn nih. desisku.
Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap memutar, memompa, memutar, memompa pantatnya, tapi nafasnya pun sudah begitu cepat.
Tetek mama yang ada dihadapanku pun juga ikut tergoyanggoyang seirama dengan gerakkan tubuhnya dan kuremas remas keduanya dengan tanganku.
Sekitar beberapa menit aku terombangambing dalam kenikmatan yang luar biasa, sampai akhirnya ketika ibu mulai mengubah posisi dengan membalik tubuhku sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama dan nafas mama kuperhatikan sudah begitu cepat.
Maaaas.ceeepaaaat.teken yang kuaaaaat maaass, perintahnya sambil memeluk punggungku erat erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat sehingga membuat kont*lku terasa sedikit ngilu.
Ceee.paaaat.maaaas serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras seraya tangannya mendekap punggungku kuat2. Mingkin mama sudah mendekati orgasme nya barangkali, padahal akupun sudah hampir tidak kuat menahan air maniku agar tidak keluar.
Inimaaaah.initahan yaaa maaah sahutku seraya kugenjot mem*k mama kuat2 beberapa kali.
Ter..rrruss..saaayangterruu uus. katanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin liar saja.
Maaahmaaaaaaah.aku gaaaaaktahaaaaan lagiiiiiii. teriakku kuat2 dan kutekan kont*lku lebih kuat lagi kedalam mem*k mama dan crreeetcreeet.creeet.air maniku akhirnya jebol dan menyemprot kuat kedalam mem*k mama.
Dan mungkin setelah menerima semprotan air maniku akhir nya mama pun berteriak Maaaaassssmamajuuuugaaa aaaaa, teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat2 dipunggungku dan cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.
Akupun akhirnya menjatuhkan tubuh ku disamping mama dan sama2 terengah engah kecapaian.
Setelah nafas kami mulai teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik dekat telingaku.
Enaaak..maaaaaasss ?
Enaaak sekali maaaah .
Maasss.jangan sampai ada yang tahu soal ini yaaaa ? Kamu kan bisa jaga rahasia kita ya kata mama.
Iya maaah.
Dan satu lagi.. , kata mama sambil memandangku tajam.
Apa itu Maaah.
Yang ini punya mamajangan kamu kasihkan orang lain ya ? katanya seraya mencengkeram kont*lku yang lagi tidur kecapean dan mengelus elusnya. Janji ya.. saaaayang. Tambahnya lagi.
Asal ini semua juga buat saya ya Maaah. sahutku sambil kuremas mem*k mama dan kueluskan jariku dibelahan mem*k mama yang masih terasa basah oleh air maniku.
Akhir nya kami tertawa berbarengan dan tiba2 saja ada ketukan di pintu kamar Buuuusudah siang . Rupanya ketukan dari pembantu karena saat itu sudah jam 9.00 pagi.
Setelah itu, mama selalu tidak pernah absen mengunjungiku di Bandung atau kalau mama berhalangan, maka akulah yang datang ke Jakarta.