Cerita Sex Mama Impian – Perkenalkan namaku bobby, pelajar SMA kelas XII disalah satu SMA di Jakata. Aku anak kedua dari 2 bersaudara. Sebelumnya kuperkenalkan kakaku Mona 23th. Kakaku kini duduk dibangku perkuliahan di kota Yogyakarta.
Kak Mona jarang pulang kecuali pas liburan atau sengaja ingin pulang saja. Dan karena papa bekerja diluar daerah, sementara dirumah aku tinggal bertiga dengan mama, ditambah dengan satu orang pembantu rumah tangga.
Sedangkan papa, papa seorang yang ambisius. Papa sangat mengutamakan kesejahterahan keluarganya. Sebagai seorang pengawas disebuah perusahaan minyak, papa jarang berada dirumah, mungkin 1-2 bulan papa belum tentu pulang, itu dikarenakan tempat kerja papa yang berada dilepas pantai disebuah RIG (tempat pengeboran minyak di lepas pantai).
Untuk masalah kehidupan ekonomi keluarga kami bisa dibilang sangat tercukupi, meskipun begitu aku dan mama tidaklah manja, bahkan dirumah pun mama dan aku sering mengerjakan pekerjaan rumah masing masing, meskipun ada Bi Yanti seorang pembantu rumah tangga dirumah kami.
Tersange Sebagai gambaran, mama kini berumur 38th, meskipun sudah semakin berumur, satu yang paling aku kagumi yaitu tubuhnya yang sangat sintal, kulit putih dengan wajah yang keibuan, apalagi dengan buah dada mama yang berukuran 36 dengan cup H membuat semua pria yang melihatnya akan nenelan ludah.
Bahkan aku sendiri sering mencuri curi pandang ketika didekat mama. Untuk masalah penampilan mama sangat cuek, terutama saat santai dirumah, meski sudah mulai berumur, aku kira pakaian sehari hari ketika dirumah maupun diluar tidak menunjukan kalo mama sudah berumur.
Paling sering kalau sedang santai dirumah, kadang hanya mengenakan tanktop putih kesukaanya dengan belahan dada rendah celana pendek kolor.
Tentu saja pakaian itu tak sanggup menutupi semua tubuh mama, terutama bagian dada mama yang menurutku sangat besar, terkadang sebagian terselip disamping kanan, kadang kiri, kadang juga waktu merunduk gak sadar kalau big boobs nya menggantung gantung.
Tentu saja hal itu sangat menggangu libidoku, aku sudah tidak perduli lagi kalau dia adalah mama kandungku, bahkan semakin beraninya aku mengintip mama mencari celah ketika sama sedang tidur, terutama saat tidur didepan tv diruang keluarga.
Pernah suatu hari kulihat mama sedang tertidur disofa dengan posisi miring, sengaja aku melirik kearah belahan dadanya yang terjepit lenganya, karena mama tidurnya sangat pulas, aku mencoba utuk sedikit berbuat nakal, sebelumnya ku perhatikan sekitar, takut kepergok si bibi.
Setelah kurasa aman sengaja kusenggol kakinya dan ternyata mama tidak merespon, karena pulas banget, akirnya dengan sangat hati hati aku tarik sedikit tanktop yang menutupi sebagian dadanya sedikit kebawah dan hasilnya, dada mama terbuka sebaian yg atas hal ini membuat penisku kelojotan.
Baru kali ini aku bisa melihat big boob mama sedekat ini, bahkan aku berani sedikit menyentuhnya, kenyal dan empuk sekali rasanya, lembut dan berbaging, ingin sekali aku meremasnya tapi belum saatnya dan aku pun belum berani.
Mama pasti akan sangat marah kalau tau aku melakukan hal itu. Akirnya aku urungkan niatku untuk melakukanya. Belum lagi ada bibi, pikiranku saat itu sangat gelisah antara takut ketauan dan penasaran. Akirnya aku urungkan niatku kali ini. Aku sedikit bersabar untuk menunggu waktu yang tepat.
Hari minggu, aku berencana mengulangi kejadian minggu lalu, aku bersabar menunggu mama tertidur, pas banget mama pakai tanktop dan kolor pendek warna merah bergaris putih. Aku kedapur kulihat bibi gak ada, aku cari kekamarnya ternyata bibi sedang tidur. Akirnya aku dapat kesempatan kedua.
Kemudian aku keruang keluarga, aku hampiri mama yang sedang duduk disofa menonton tv.
“Nonton acara apaan sih ma, daritadi cuma dipindah pindahin aja chanelnya?” Tanyaku heran ke mama.
“Eh bob, gak tau nih.. Acaranya kok gak ada yang bagus ya.”Jawab mama.
“Lah mama kan biasanya juga nonton FTV kan? Tumben sekarang bilang gak bagus”. Balasku.
“Iya juga sih sayang, kamu mau nonton? Ni remote nya, mama mau tidur siang aja ya.”Kata mama.
“Oh mama kecapekan mungkin, mama tidur aja disini (disofa) mam, biar bob duduk dibawah nemenin mama sambil nonton tv.” Bujukku ke mama.
“Ya sudah, mama tidur dulu ya sayang, tapi kamu jangan duduk dibawah ya, kamu duduk disofa aja, mama mau pinjem paha kamu buat bantalin kepala mama. Boleh kan sayang?” Pinta mama sambil mulai meletakan kepalanya diatas paha kananku sambil posisi tidurnya miring kearah televisi.
“I..I..Iyaaa mam, gpp kok ma?”Kaget aku mendengarnya, gak nyangka akan semudah ini, sepertinya rencanaku akan berhasil kali ini.
Jantungku berdetak kencang, belum apa apa padahal, mungkin karena gugup.
Kulirik mama sudah terlelap, sayangnya posisinya terlalu miring kedepan dan tangan kananya diarahkan kedepan menutupi kedua belah dadanya, sehingga aku tidak dapat melihat dari arahku duduk. Mungkin mama tai kalau dadanya yang besar tak mampu tertutupi semua oleh tanktopnya itu, atau takut atau malu terlihat olehku.
Tidak kurang akal, sesaat setelah berapa lama kutunggu mama terlelap, sengaja sedikit kugerakan pahaku sehingga membuat mama bergerak karena terbangun, dan akirnya mama membenarkan posisi tidurnya dengan terlentang dengan muka menghadap keatas, sehingga kedua dadanya yang masih terbungkus tanktop terekpose dengan bebas. Mungkin mama setengah tertidur, sehingga membiarkanya tidak ditutupi tangan lagi, lantaran tidak sadar karena ngantuknya.
Pemandangan yang belum pernah aku alami sebelumnya, mama tidur dipangkuanku, kapan lagi pikirku bisa kayak gini. Ingin sekali aku meremasnya dengan kedua tanganku.
Perlahan kesenggol tangan mama, pura pura gak sengaja. Dan teryata mama tidak merespon, mungkin mama sudah pulas, akirnya sedikit berani kuintip belahan big boob mama, dengan sedikit merunduk, entah kenapa jantungku berdetak kencang saat itu.
“Uhhh mam dada mama kok indah baget gini sih, kontolku jadi nyut nyutan nih mam,”godaku dalam hati.
Perlahan tapi pasti hal ini membuat kontolku mulai ON, sedikit ketakutanku, aku berpikir takut mama mengetahuinya, bagaimana tidak posisi kepala mama ada disamping kontolku waktu itu, andaikan mama terbangun pasti mama merasakan kerasnya batang kontolku yang sedari tadi sudah ON.
Aku berpikir kalau mama memang sedang kecapean, makanya dia tidurnya lelap banget, sampai sampai gak tau kalau sedang dinakalin sama anaknya sendiri.
Aku mulai semakin berani, aku singkirkan tangan kanan mama dari perutnya, perlahan lahan, dan akirnya berhasil. Belum cukup sampai situ, akirnya aku tarik bawahan tanktop mama sampai atas pusar, kupaksa lebih naik lagi ternyata tidak bisa karena bagian bawah tertindih punggungnya.
Tapi gak apa, lumayan lah bisa dapat perut mama dan pusarnya yang sexy, kulitnya putih bersih tanpa cacat sedikitpun. Aku mengelusnya perlahan, “uhh… terasa lembut sekali, sedikit berlemak dan menggairahkan.” Gumamku.
Puas area perut, aku mulai mencari jalan didaerah big boob mama.
Sekarang aku sedikit mencoba menurunkan atasan tanktopnya bagian kanan dan kiri melalui pundaknya, dan akirnya berhasil.
Kini big boob mama setengahnya sudah terbuka hanya saja tertutup oleh bra berwarna merah muda dengan ikatan tali dilehernya, bra itu terlihat sempit, seperti tidak mampu menampung dadanya yang sangat besar itu.
Karena takut mama terbagun aku hanya berani membukanya hanya sebatas itu saja, aku mulai meraba dan meremas buah dada mama dari luar bra nya.
Ingin sekali rasanya sambil onani dengan meremas big boob mama. Perlahan lahan, sedikit kugeser posisi dudukku, sehingga aku bisa membuka resletingku, dengan susah payah akirnya berhasil dan dengan cepat kukeluarkan kontolku yang sudah siap dionani.
Kukocok kocok naik turuh seirama dengan remasan tanganku ke dada mama.
“Uchh.. Nikmat sekali mamm, dada mama bagus banget..” Ceracau mulutku.
Aku sudah hilang kendali, tak kusia siakan momen kali ini. Kukocok secepat mungkin, aku menikmati sensasi luar biasa itu.
Sangking cepetnya aku tidak sadar kalau gerakanku membangunkan mama,
“Emhhh…” Desah mama,
Aku sangat kaget, aku menghentikan gerakan mengocok dan meremas dada mama. Apakah mama tau apa yang aku lakukan. Tapi saat itu mata mama masih terpejam. Mungkin mama hanya mengigau saja.
Akirnya aku lanjutkan kembali meremas dada mama dengan lembut, kunikmati inci per inci kelembutan buah dada mama yang sebesar melon itu, sekarang remasanku berubah semakin keras, aku remas bergantian kanan dan kiri, kocokanku pun semakin kupercepat. Ingin sekali aku menyusupkan tanganku kedalam bra nya yang masih tertutup itu. Tapi tiba tiba.
“Oops..”Kagetku.
Tiba tiba tangan mama mencengkram tanganku yang sedang meremas big boobs nya dengan cepat. Aku diam dan tak berani bergerak.
“Mati aku, mama tau aku sedang mengerjainya. Apa yg harus aku lakukan.”Pikirku dalam hati.
Belum sempat aku bergerak, tiba tiba tangan mama menarik tangan ku yg berada diatas bra dan memasukan tanganku kedalamnya, sehingga telapak tanganku kini tepat mendarat diatas bukit indah milik mamaku.
“Ohhh gods.. Ternyata mama”. Kaget, senang, aneh, bercampur campur semua rasa heran dikepalaku. Kemudian mama menarik tanganya dari tanganku dan membiarkan tanganku menempel menyusup didalam bra dan bergumul dengan payudaranya.
Kulihat mata mama masih terpejam, apa maksutnya, aku juga masih belum bisa berpikir, entah apa mama sadar atau tidak yang pasti ibarat jalan sudah terbuka lebar, kemudian terdengar beberapa kata dari mulut mama.
“REMAS Sayang!”.
” Deg!” Jantungku terdiam, tak sepatah katapun keluar dari mulutku, perlahan aku mulai menuruti kata mama. Mungkin mama menginginkanya juga. Aku mulai rileks dan darahku semakin mengalir deras menggumpal dikepalaku. Entah apa yang sedang terjadi, hal yang imposible, tapi bisa terjadi juga.
Terasa putingnya yang sudah semakin mengeras didalam bra. Daging kenyalnya pun semakin hangat.
“Ohh inikah rasanya payudara wanita.” Ceracauku dalam hati.
Kuremas remas, kupilin pilin, kutarik, kupelintir, aku mulai mengeksploitasi big boob mamaku. Tak kusia siakan, kunikmati sepuasku. Semakin cepat kukocok kontolku, sampai mengeluarkan lendir bening, kontolku terasa panas dan ngilu.
“Uhhh terasa sebentar lagi aku akan klimaks.” Gumamku. Aku tak peduli lagi, semakin cepat kukocok dan Crooot.. Crott..
Kukeluarkan semua isi kontolku, begitu banyak sehingga mengenai pipi dan kening mama.
Nafasku tersengal sengal, aku coba untuk memulihkan tenaga, kulihat raut wajah mama sedikit bersemu dan sedikit senyum terbentuk dibibirnya. Nakalnya lagi, mata mama pun sampai sekarang masih terpejam, tidurnya pun tidak berubah, seperti tidak terjadi apa apa.
Aku mulai mengeluarkan tanganku dari dekapan dada mama. Dan merapikanya kembali seperti semula. Tak habis pikir tentang apa yang terjadi barusan, sungguh sesuatu yang tidak pernah aku harapkan akan terjadi. Yang paling membuatku senang adalah, ternyata mama menginginkanya juga.
Aku sengaja tidak membersihkan spermaku yang berceceran dikening dan pipi mama. Mama tidak akan protes pikirku, lagian mama semakin cantik ketika saat itu bayak bercecer spermaku diwajahnya. Mama ku ternyata binal,
Aku akan semakin berani, aku menginginkan lebih dari ini, aku harus bisa menikmati seluruh tubuh mamaku. Ini adalah awal, permulaan, suatu jalan yang diberikan mama kepadaku untuk bisa menikmati tubuhnya. Aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini.
“Trims mom, I Love U.” Gumamku.
Lemas badanku, akirnya aku senderkan kepalaku dan memejamkan mata. Kini posisi mama miring menghadap perutku, tangan kanan kutaruh diatas pinggulnya dan kami berdua tertidur lelap siang itu…
Bersambung…