Cerita Sex Kakak Suami – Renita 28 th memiliki postur tubuh yang aduhai, tinggi 160 kulitnya yang putih memiliki payudara cukup besar dan kencang, pinggang yang ramping tanpa ada lemak sedikitpun diperutnya dan yang paling ia banggakan adalah pinggulnya yang sexy dengan bongkahan pantatnya yang bulat menonjol membuat pria manapun menahan napas.
Rudi 32 th suami Renita berkerja sebagai salah satu direktur disebuah perusahaan besar. Perkawinan mereka baru berumur 2 tahun dan belum dikaruniai anak.
Keadaan rumah tangga mereka biasa biasa saja, hanya baru baru ini Rudi selalu sibuk dengan pekerjaannya kadang pulang larut malam bahkan kadang dikirim perusahaannya keluar negeri sampai berminggu minggu.
Renita mulai merasakan kesepian, pernah satu kali ia ingin ikut suaminya keluar negeri tetapi suaminya tidak mengijinkan.
Tersange Renita protes karena tidak punya kawan berbicara, akhirnya Rudi mengusulkan untuk ditemani kakaknya Robert 34 th yang kebetulan dipindahkan oleh perusahaannya kekota mereka tinggal. Robert baru saja cerai dengan istrinya karena ada ketidak cocokkan diantara mereka.
Robert mempunyai wajah yang cukup tampan dengan tubuh atletis memiliki sifat easy going mudah bergaul dan mempunyai sifat womenizer.
Singkat cerita Robert akan tinggal dirumah mereka sebagai orang ketiga yang akan merubah kehidupan Renita selanjutnya.
Dihari pertama Robert tinggal dirumah mereka, Robert langsung terpesona akan kecantikan adik iparnya atau lebih tegas lagi ia tergiur oleh kemolekan tubuh adik iparnya yang aduhai itu.
Hanya karena ia baru saja bertemu dengan adiknya setelah sekian lama tidak bertemu maka ia lebih menyesuaikan dirinya sebagai layaknya seorang kakak.
Rudi tidak menaruh curiga apapun kepada kakaknya bahkan ia meminta kakaknya untuk menemani istrinya jikalau ia keluar kota.
Suatu saat ketika Rudi akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan, malam sebelumnya mereka saling berdebat, rupanya Renita tetap ingin ikut karena dua bulan bukan waktu yang singkat dan Renita yang mempunyai sifat polos dan blak blakan langsung to the point bahwa sudah tiga minggu ia tidak digauli oleh suaminya sekarang mau ditinggal dua bulan.
Rudi coba menenangkan istrinya dengan mengimingi akan dibawakan oleh oleh dari belanda, Renita tetap kecewa ia hanya ingin kemesraan dari suaminya.
Akhirnya dengan terpaksa Rudi menggauli istrinya malam itu tetapi karena pikirannya hanya pada tugasnya saja maka ia dengan tempo singkat ia menggauli istrinya dan Renita pun tidak mendapatkan kepuasan bathin yang ia sangat harapkan dari suaminya.
Pagi hari setelah Rudi berangkat ke airport seperti biasanya Renita menyediakan makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparnya saja dan setelah siap Renita memanggil kakak iparnya untuk sarapan, sebenarnya Robert sudah bangun tetapi ia tahu bahwa adiknya keluar negeri hari ini dan ia mendengar perdebatan mereka tadi malam.
Maka pagi ini ia akan mencoba hasratnya untuk menguji adik iparnya. Lalu ia menyiapkan suatu perangkap dengan pura pura ketiduran sambil menaruh beberapa majalah porno diserakan dilantai. Benar saja tiba tiba pintunya yang tidak tertutup rapat diketuk oleh Renita
“..Mas Robert sarapan mas..” Renita memanggil kakak iparnya sembari mendorong pintunya untuk melongok kedalam kamar, ternyata kakak iparnya masih tidur dengan memakai selimut menutupi tubuhnya, “Mas bangun sarapan..”
Ia melihat Robert begitu nyenyak tidurnya akhirnya berniat untuk membangunkannya sendiri lalu masuk kekamar, ia melihat kelantai banyak sekali majalah yang telah terbuka berserakan.
Maka sebelum membangunkan kakak iparnya Renita bermaksud membereskan dahulu majalah majalah tersebut tetapi alangkah terkejutnya ketika ia mendapati gambar gambar yang ada didalam majalah tersebut.
Tangan Renita bergemetaran hatinya berdegup keras melihat pose pose persetubuhan yang sangat closed up, dengan cepat ia melirik kuatir kakak iparnya tiba tiba bangun.
Hatinya ragu ragu sebenarnya ia ingin cepat cepat membereskan majalah ini ke raknya tetapi entah mengapa ada suatu hasrat ingin melihat gambar gambar itu lebih jauh, “..Ah.. satu dua halaman sudah itu cepet cepet ditaruh lagi..
” pikiran Renita yang bercabang, lalu pelan pelan ia buka halaman demi halaman, makin dilihat makin melotot matanya, ia melihat satu wanita sedang disetetubuhi dua kali laki.
jantungnya makin berdegup keras selangkangannya terasa gatal vaginanya terasa berdenyut denyut putingnya mengeras birahinya dengan cepat meluap kepermukaan apalagi tadi malam hasrat birahinya tidak tertuntaskan oleh suaminya, kembali ia melirik ketempat tidur
“..Ah mas Robert masih tidur..” lalu pelan pelan ia dudukdilantai sambil menarik dasternya keatas terlihat celana dalamnya yang menerawang tipis kemudian ia masukan tangannya kedalam cd nya,
Rupanya Renita ingin menuntaskan birahinya dengan masturbasi sambil menghayalkan gambar gambar tersebut, mulailah Renita menggosok gosok clitorisnya sambil memelototi beberapa pose pose gambar yang merangsang birahinya.
Renita begitu terokupasi dengan masturbasinya sampai napasnya tersengal tersengal tiba tiba terdengar deritan tempat tidur, membuat Renita kaget bukan kepalang jantungnya terasa berhenti ketika ia menengok ke tempat tidur Robert masih pura pura tidur tetapi sudah berubah posisi dengan menghadap kedirinya dan yang sangat mengejutkan Renita.
Robert sudah tidak berselimut lagi dan hanya memakai celana dalam, rupanya Robert dari tadi memperhatikan Renita sehingga kemaluannyapun berdiri, dan yang dilihat oleh Renita adalah pemandangan yang membuat birahinya semakin tidak menentu.
tubuh kakak iparnya yang kekar dadanya yang bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas batang kemaluannya tercetak dicelana dalamnya.
Tubuh Renita terasa kaku dan berat sekali untuk digerakkan tetapi akhirnya agak lega ketika kakak iparnya terdengar mendengkur tanda masih nyenyak tidur.
“..Ohh..Renita kau sungguh cantik..” mulailah Robert pura pura ngelindur. Renita kaget mendengarnya sejenak ia berhenti melakukan aktifitasnya. “.. Ohh..seandainya kau istriku akan kupeluk mesra dirimu akan kuciumi seluruh tubuhmu yang begitu sexy..
” Renita benar benar bingung mengapa tiba tibak kakak iparnya melindurkan dirinya tetapi hatinya begitu senang ada seseorang yang menyanjung dirinya walaupun yang menyanjung itu kakak iparnya sendiri. |Tanpa disadari Renita menggunggam sendiri,
“.. Ohh mas Robert seandainya kau suamiku akan kupeluk tubuhmu yang perkasa ini..” Walaupun suara Renita terdengar lirih tetapi Robert masih dapat mendengarnya, Robert makin berani melakukan aksinya.
“..Ohh..Renita sudah lama aku tidak bergaul dengan wanita seandainya kau bersedia, ingin rasanya aku menyetubuhimu akan kumasukan punyaku ini kevaginamu akan kuberikan kepuasan yang kau dambakan..” Renita terhenyak darahnya terasa mendidih..
Mengapa kakak iparnya tahu bahwa ia mendambakan kehangatan seorang laki laki, napsu birahinya semakin menjadi jadi. Vaginanya berdenyut denyut jarinya semakin dalam merogoh lobang kenikmatannya membayangkan ucapan kakak iparnya tersebut.
Tiba tiba Robert berbalik lagi kali ini ia mencelentangkan tubuhnya sambil menceloteh memanggil nama Renita dengan gerakan seperti tidak disengaja ia mengusap usap batang kemaluannya lalu dengan perlahan Robert mencopot cd nya hingga batang kemaluannya mengacung dengan tegar.
Renita membelalakkan matanya jantungnya terasa berhenti darahnya berdesir berputar cepat sekali. Tadi malam ia merasakan batang kemaluan suaminya tidak setegar dan sebesar apa yang dilihat sekarang. “..Ohh Renita lihat batang penisku sudah siap untuk memuasi birahimu, oh seandainya kau diatasku akan kugesek gesekan penisku kevaginamu yang sudah merekah basah itu..
” kembali Robert menyeloteh memancing reaksi Renita, benar saja Renita seperti tersihir tanpa melepaskan pandangannya ke batang kemaluan kakak iparnya ia copot cdnya bahkan sekaligus melepaskan dasternya sehingga Renitapun telanjang tanpa sehelai kain.
Dengan tubuh bugil putih mulus sungguh sangat sexy Renita menaiki tempat tidur sambil mengangkat pantatnya yang sexy buah dadanya yang membusung ikut bergoyang.
lalu dengan perlahan ia membuka kedua pahanya sehingga kelihatan vaginanya yang juga membusung, bibirnya terbelah merekah kemerah-merahan diantara bulu bulu kemaluannya yang halus dan sudah kelihatan basah berair.
Clitorisnya berwarna merah muda sebesar biji kacang terlihat mencuat keatas diujung bibir vaginanya.
Renita mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara batang kemaluan Robert yang sudah berdiri tegang.
Pikiran Renita sudah begitu kacau napsu birahinya tidak dapat dikuasainya lagi, kata kata kakak iparnya merupakan ajakan yang sangat menggoda kebutuhan sexnya.
Renita melihat tubuh kakak iparnya yang sangat perkasa kepala penisnya sudah begitu dekat dengan vaginanya tapi entah mengapa Renita menunggu celotehan kakak iparnya lagi seolah olah menunggu komando untuk pembenaran tindakannya.
“..Ohh..Renita masukin penisku ke vaginamu sayang..” Robert
memincingkan sebelah matanya tak percaya apa yang dilihatnya, tubuh adik iparnya yang begitu sempurna tanpa sehelai benangpun lalu ia meneruskan celotehannya
“..Ohh akhirnya kau datang dalam mimpiku Ren..pahamu sungguh mulus..” Robert menaruh kedua tangannya di paha Renita sambil mengelusnya. Renita bergetar hebat sentuhan tangan kakak iparnya menyadarkan seluruh hayalannya.
Akhirnya Renita sadar bahwa ia betul betul membutuhkan kehangatan seorang pria dan pria itu berada tepat dihadapannya lalu tanpa sungkan lagi ia membangunkan kakak iparnya “..Mas Robert.. mas ini Renita bangun mas..”
Lalu Robert membuka matanya dengan mimik pura pura terkejut “..Ren saya pikir saya sedang mimpi..” Renitapun tersenyum nakal “..Mas Robert naksir Renita ya..Renita denger semua yang mas ocehkan tadi lalu Renita turuti apa yang mas perintahkan..”
Robert membalas senyumannya “.. Tapi belum masuk tuh penisku..” Renita yang sudah begitu menggebu gebu akhirnya kembali konsentrasi melanjutkan aksinya.
Tetapi Renita tidak langsung memasukkan batang kemaluan kakak iparnya itu kedalam lobang vaginanya yang sudah merekah pasrah untuk menyambut batang penis yang besar itu.
Melainkan terlebih dahulu menggesek-gesekkan kepala kemaluannya itu diantara belahan vaginanya sehingga kepala yang besar itu basah dan mengkilap oleh cairan lendir yang keluar dari celah-celah vagina wanita itu.
Renita terbuai dengan mata yang terpejam sambil mendesah-desah menahan gejolak nafsu birahi yang terus membara.
“…sssssssshhhhh…maaaassss…ooooooogggghhhsss. ..!!
Bagaikan diguyur air hangat Renita mendesah panjang tubuhnya terasa dialiri jutaan volt kenikmatan napsu birahinya makin terangsang hebat.
Renita mulai menekan kepala penis yang sudah pas berada di posisi mulut lobang vaginanya.
Tampak kepala penis Robert masih agak sulit masuk kedalam lobang vaginanya yang walaupun sudah basah dan berair itu karena belum pernah kemasukan penis sebesar punya kakak iparnya itu.
“…sssleeebbbb…ssslleeeebbb…sssslleeeebbb…b bbllleeeeesssssss…” pelan pelan batang penisnya mencoba menyusup lobang vagina Renita yang terasa sekali masih sempit walaupun sudah begitu basah.
“…Aaaaaaauuuuuuukkkkkkhhhhhhh…sssssshhhhh…ma aaaasssss…! besaaaar sekaliiii..!!” “..Apanya yang besar Renn..?” Robert memancing reaksi Renita, “…Punyanya maass..!!” “..Apa namanya..?”
Robert memancing lagi, Renita ragu menjawabnya karena belum pernah selama ia bersetubuh dengan suaminya menyebut nyebut kata kata vulgar, “..Apa namanya Renn..?” Robert terus mendesak, “..Kemaluannya maaas..” “.. kontol ..Renn..namanya kontol ..
” Robert menegaskan “..Apa Renn..?” akhirnya Renita dapat menyebutnya dengan lirih “.. kontol nya mass besaaar sekali..”
Robert tersenyum puas lalu dengan sekali sentakan mendorong pantatnya keatas, tampak Renita agak tersentak dan mendesah lirih ketika batang penis pria itu menyeruak masuk ke lobang vaginanya .
Matanya terbeliak dengan mulut terbuka sambil kedua tangannya mencengkeram sprei dengan kuat-kuat. Tampak bibir vaginanya yang tebal itu sampai terkuak lebar seperti terkelupas seakan-akan tidak muat untuk menelan besarnya kemaluan kakak iparnya itu.
“…Ooooooouuukkkkkhhhhssss…sssshhhhhh…maassss …!..pelaann..pelaann..maasss…!”
“…hhhhmmmm…Rennnn memekmu…sempit sekalii…ukkkkhhh…uuuukkkkhhhh…”
Bersambung…