Tubuh seksi Fyra Amira masih bergoyang di atas Haiqal. Kumar yang masih menjulurkan pantat gadis itu tak mampu lagi menahan air maninya yang hampir muncrat. Sedangkan Haiqal sudah tenggelam dalam kenikmatan hubungan seksual yang terlalu mengerikan.
Seluruh batang tubuhnya dengan rakus dijilat oleh v4gina Fyra. Puting Fyra pas di tangannya dan kini dia mulai menggigit bibir halusnya. Mencari sesuatu. Fyra yang hendak mencapai klimaks membalas gigitan bibir Haiqal sebelum melanjutkan mencium mulut pemerkosanya. Haiqal terkejut. Rupanya Fyra juga pandai memainkan lidahnya.
Sesekali lidah Fyra dan Haiqal saling bertautan dan berciuman dengan hangat. Saliva membasahi kedua mulut mereka namun tak dihiraukan.
Fira; “Owwwwwhhh sayangggg..tolong,.”
Gadis itu menekan tubuhnya di atas Haiqal, menyebabkan seluruh penis Haiqal tenggelam seluruhnya ke dalam vaginanya. Di saat yang sama Kumar juga mencapai klimaks dan menutupi tubuh Fyra dengan tubuhnya dan mantel yang berada jauh di dalam pantat gadis itu.
Kumar; “Aku datanggg jalanghhhhh!!!”
Fyra : “Eeeaaarrrhhhhhhhh!!!!!”
Tubuh perawan itu terjebak di antara dua pemerkosanya. Haiqal memeluk tubuh gadis itu sekuat tenaga hingga penisnya hampir memuntahkan air.
Kumar : “Broo!! Pukul tiga! Satu!! Duaoo!!!
Haiqal : “Baik! Hhhheeeaarrrrmgggghhhh!!! Aaarrghhhhhhh!!! Eeerrmghh!!”
Kumar; “Oooohhhhh sial!!! Aaaghhh!!!”
Kedua pria itu memuntahkan cairan nikmat secara bersamaan ke tubuh seksi Fyra Amira. Cairan hangat mengalir deras melewati kedua lubang kenikmatan Fyra disusul erangan kenikmatan dari sang dara.
Fyra : “Hhheeaaarrrhhhhhhhhh!!! Aaahhh!! Ahhhh!! Kakakgggghhh!!! Ooooohhh!!! Eerrrmmmmhhhhhhhh!!!!”
Selama hampir satu menit kedua pria tersebut mengeluarkan seluruh air berkah yang terkumpul tadi ke dalam tubuh korbannya. Setelah selesai, Haiqal membiarkan kemaluannya tenggelam ke dalam vagina Fyra.
Gadis itu terdampar di atas tubuh Haiqal, hampir kehabisan nafas akibat digoda oleh dua pria secara bersamaan. Kepala Fyra tertunduk di dada Haiqal. Sementara Kumar melepas jasnya yang disusul cairan lengket yang membasahi kemaluannya. Pria itu duduk di tepi tempat tidur, kelelahan.
Kumar : “Lumayan, bocah Melayu ini. Aku ingin mati..Aku mengerahkan seluruh tenagaku kawan”
Haiqal: “Sudah kubilang kawan..dia tidak normal”
Kumar : “Aku mau buang air kecil..sampai jumpa lagi kawan”
Haiqal mengelus kepala Fyra yang tergantung di dadanya. Gadis itu sangat lelah. Keringat menutupi seluruh wajahnya. Haiqal membelai rambut Fyra sebelum akhirnya tertidur kelelahan.
Kumar kembali dari toilet beberapa menit kemudian dan melihat kedua orang itu tertidur karena kelelahan. Dia tersenyum. Sepertinya dia punya kesempatan untuk melakukan sesuatu.
Kumar membiarkan Haiqal dan Fyra tertidur karena kelelahan. Dia memulai langkah berikutnya. Dia mengambil sesuatu dari saku celananya dan sepotong kecil kain. Setelah menyusun strategi, dia mengagetkan Haiqal dari tidurnya.
Kumar : “Bro..Bro..Deii bangun!!”
Haiqal bangun masih pusing. Ia mendorong tubuh Fyra kesamping dan kembali berdiri meraih celana yang ada di kursi. Ia berusaha membenahi saraf-saraf yang menerpa tubuh Fyra.
Dia belum pernah menghabiskan seluruh energinya untuk seorang gadis seperti sebelumnya. Bisa dibilang Haiqal memang seorang playboy.
Semua mantan pacarnya tidak bertahan lama. Sekali dua kali, dia mendapat masalah dengan Haiqal, dan terus menghilang karena tidak tahan dengan kelakuan nafsu kudanya.
Haiqal: “Apakah kamu ingin makan lagi di Kumar’s? Saya rasa saya bisa melakukan ronde kedua lagi. Hahah”
Kumar: “Tidakkah menurutmu aku penuh dengan hidangan seperti ini..kamu bahkan tidak tahu siapa aku”
Haiqal : “Ini masakannya enak Kumar.. Aku mencari-cari negara sampai menemukannya.. itu dia.. Aku merokok sebentar lalu melanjutkan”
Kumar: “Tidak masalah”
Haiqal memunggungi Kumar sambil menyalakan rokok di mulutnya. Saat itu Kumar menerkam dan menutup mulut Haiqal dengan kain yang dicampur kloroform.
Kurang dari dua detik kemudian, pria tersebut pingsan dan tidak bisa bernapas. Kumar membaringkan Haiqal di sofa, pria itu berguling seperti kain lap di atas sofa. Rencananya berhasil. K
umar ingin melanjutkan sesi matarah tanpa Haiqal di sisinya. Aduk dari tadi. Biarkan dia menikmati tubuh Fyra sendirian. Dan Haiqal, dia akan menggunakannya sebagai cara untuk menyelamatkan dirinya nanti.
Kumar menghampiri Fyra yang masih tertidur telungkup di ranjang. Ia menampar pantat gadis pembohong itu beberapa kali namun tidak membangunkan Fyra.
Fyra terlihat sangat lelah. Hanya banyak bertanya. Kumar membalikkan tubuh Fyra sambil merobek kaos putih gadis itu. Payudara Fyra muncul di dada putihnya. Kumar mencari sesuatu di sekitar tempat tidur Fyra.
Ia meraih 4 lembar cadar Fyra yang tergantung di dinding dan menggunakannya untuk mengikat kedua tangan Fyra di ujung kiri dan kanan kepala tempat tidur.
Sedangkan dua potong lainnya digunakan untuk mengikat kaki Fyra di ujung kiri dan kanan ranjang. Ikatan itu membuat Fyra mengangkangi ranjang dalam keadaan masih tertidur.
Kumar menyalakan sebatang rokok di mulutnya. Asap mengepul di dalam ruangan. Selesai merokok dia kembali ke sisi Fyra dengan membawa sesuatu di tangannya. Kumar membawa vibrator kecil dari tadi.
Padahal, dia sendiri tidak pernah menggunakan alat bantu seks apa pun. Namun berdasarkan pengalaman, ia mengetahui bahwa sebagian besar gadis Melayu suka menggunakan vibrator untuk memuaskan nafsunya. Kumar melihat Fyra masih tertidur lelap dan menampar pipi gadis itu.
Kumar; “Bangun!!”
Kumar menampar lagi setelah tidak ada jawaban. Baru pada tamparan ketiga Fyra terbangun. Gadis itu tertegun melihat dirinya diikat seperti itu. Apa lagi yang ingin pria ini lakukan padanya? Dia melihat Haiqal merosot di sofa dan Kumar berdiri di samping tempat tidur.
Kumar : “Bangun kawan, bagus”
Fyra : “Mau ngapain..kenapa diikat..biarkan saja Fyra”
Kumar: “Duduklah dengan tenang oke”
Fyra : “Lepaskan!!! Aaaarrhh!!!”
Fyra menjerit kesakitan saat Kumar menampar payudaranya.
Kumar; “Aku sudah bilang padamu untuk diam, tidak bisakah kamu diam?”
Kumar menampar payudara Fyra yang mekar beberapa kali hingga membuat gadis itu menjerit kesakitan. Payudaranya yang memerah akibat ditampar tangan Kumar yang seukuran pemukul bola pingpong.
“Aduh!! Aduh!! Aduh!!!”
Payudara Fyra tersentak akibat ditampar. Rasa sakit yang dirasakan tadi berangsur-angsur hilang karena digantikan oleh rasa nikmat. Kumar berhenti dan menatap wajah Fyra yang menahan kelezatannya.
Dia mengeluarkan vibrator dan menempelkannya ke wajah Fyra. Fyra tertegun. Apa yang dia coba lakukan?
Kumar; “Apakah kamu tahu cara memainkan benda ini?”
Fyra : “Aku tidak… aku tidak tahu”
Kumar : “Jangan bohong pada Kumar.. beritahu aku cara bermainnya?”
Fyra : “Fyra tidak peduli..hheemmfffff!!!”
Kumar memasukkan vibrator ke mulut Fyra karena marah. Dia hampir tersedak karena vibratornya cukup panjang, sekitar 8 inci. Ujungnya berbentuk seperti kepala penis pria. Fyra tersentak sebelum Kumar mundur lagi.
Kumar: “Mau lagi???”
Fyra : “Gak..Gak mau..eeerrmmmmmffff!!!! Hhhmmpphhh!!!”
Kumar memaksakan mulut gadis itu. Fyra hanya mampu meronta namun gagal melepaskan ikatan erat tersebut. Melihat gadis yang hampir tidak bisa bernapas, Kumar kembali mengeluarkan vibratornya.
Memang benar dia tidak tahu cara menggunakan alat itu, yang dia tahu gadis-gadis akan memasukkannya ke dalam vagina mereka dan membiarkannya bekerja. Kumar mencium wajah Fyra. Lembut. Berbeda dengan gadis-gadis yang selalu menjadi langganan Kumar di klub.
Kumar memasang vibrator di puting Fyra. Dia mengalirkan alat itu dari putingnya hingga ke vagina Fyra. Gadis itu hanya menonton dengan suara gedebuk. Kumar memainkan alat itu pada vagina Fyra yang masih basah. Melihat gadis itu sungguh nikmat.
Fira; “Aaemmhhh..di sana…yesss”
Kumar menggerakkan vibratornya sedikit diikuti erangan kenikmatan Fyra. Kumar mengerti. Fungsinya sama dengan kote. Hanya ada fungsi getar di kote.
Kumar menggali lubang kenikmatan Fyra dengan lembut hingga dia mengerang keras. Tanpa menunggu lebih lama lagi dia mendorong tongkat itu ke tubuh Fyra.
Fyra : “Eerrrgghhhhh..Kumar..sakit”
Kumar; “Tunggu sebentar, adikku.. aku tidak tahu cara memainkan benda ini hahaha”
Kumar mengeluarkannya lagi dan menyodoknya lebih keras. Hampir separuh vibratornya tertanam di vagina Fyra. Gadis itu meronta semakin keras. Kumar memperlambat permainannya. Alat getar itu diputar di dalam vagina Fyra.
“Aaammmmmhhhhh!!!! Eerrgggggmmmmmmh!!”
Fyra mengerang nikmat. Selama ini ia belum pernah merasakan kegunaan vibrator. Nafsu Kumar semakin membesar, ia mendorong alat itu semakin dalam ke tubuh Fyra, berputar dan berputar tanpa henti.
Fyra : “Aaaahhh sedpppp!!! Oooohhh!!!”
Kumar: “Apakah ini lebih baik dari penisku?”
Fyra : “Emmkkkk…ehemkk..yesss!!”
Kumar memasukkan seluruh perangkat ke dalam vagina Fyra yang basah dan menekan tombol kecil di atasnya. Di saat yang sama, tubuh Fyra Amira menggigil menikmati kelezatan yang tak terkatakan.
Lubang vaginanya seperti dibor dengan vibrator Kumar. Fyra mengerang keras. Kumar memainkan alat musik tersebut selama hampir 5 menit, dan selama itu pula tubuh Fyra Amira sedang berjuang menahan kelezatannya. Air nikmatnya yang mengalir dari tepi vibrator tidak dapat ditahan lagi.
Melihat Fyra yang tak sadarkan diri dihantam vibratornya, Kumar naik ke atas kasur dan berlutut di antara kedua kaki Fyra yang mengangkang.
Penggetar telah dilepas dan diisi dengan air kental yang menetes. Dilepasnya ikatan tali yang mengikat kaki gadis itu ke tempat tidur. Kumar menempelkan tubuhnya ke vagina Fyra sambil melepas mantel ketatnya tadi.
Terlihat Fyra hanya memandangnya dengan wajah penuh nafsu menunggu langkah Kumar selanjutnya. Kumar mengangkat kedua betis Fyra dan menggantungkan kedua betis gadis itu di bahunya.
Nafsu sudah tidak bisa dibendung lagi. Kumar terus menusukkan kemaluannya ke dalam vagina Fyra yang menganga menunggu untuk diisi oleh penis pria India itu.
Fira; “Hieerrrhhhh!!! Aaahhh!!!”
Kumar : “Aaghh!! Apa kakak sudah kebanjiran di dalam? Apa-apaan ini..”
Kumar melanjutkan sesi menikmati Fyra Amira untuk ketiga kalinya. Mantelnya berkibar (apa ini haha) keluar dan masuk ke dalam vagina gadis itu yang kencang sekali.
Fyra dengan tangan terikat tidak bisa berbuat apa-apa selain mengerang sepuasnya saat menerima dorongan Kumar. Kaki Fyra yang tergantung di bahu Kumar tersentak setiap kali vaginanya dijilat dengan rakus.
Sebaliknya Kumar semakin bernafsu melihat payudara Fyra yang naik-turun di dadanya. Tak dapat dipungkiri, ia lebih menyukai payudara gadis Melayu yang putingnya berwarna coklat dan merah jambu.
Kumar tersentak begitu cepat hingga dia hampir ejakulasi. Fyra memejamkan matanya rapat-rapat dan menahan kenikmatan yang dipaksakan pada tubuhnya hingga akhirnya ia mengeluarkan air kenikmatan itu secepat yang ia bisa.
Fira; “Aaaaaaahhhhhh…Kumar..Eeemgg”
Kumar; “Iya..tunggu Kumar ya”
Fira; “Oowwhhh..aaarhh!! Kak Kumarr..pancuttt!!!
Kumar : “Tunggu sebentar abang.. koper abang kurang puas..”
Fyra : “Kak..tolongee..paancutt!!!”
Kumar menghela napas dalam-dalam. Kepala kotenya sudah tumbuh 120%. Didekatkannya paha Fyra ke dadanya dan dimuntahkannya air nikmat ke tubuh Fyra.
Tubuh dara itu berdenyut-denyut karena rasa kucuran air Kumar sebelum akhirnya ambruk karena kelelahan. Kumar melepaskan kaki Fyra dan membiarkannya mengangkangi ranjang. Dia bangun. Hatinya sungguh puas. Meski terasa mengganggu pencernaan, namun menikmati memek gadis Melayu itu sungguh memuaskan baginya.
Kumar : “Fuhhh..siapa bilang gadis Melayu itu menawan~~~”
Kumar bernyanyi riang sambil mengenakan celananya. Ia menatap Haiqal yang masih tak sadarkan diri. Tawanya semakin keras. Rencananya berhasil.
Ia menghampiri Fyra yang terdampar kelelahan dan mencium pipinya. Gelang kaki gadis itu disambungkan kembali. Kumar kemudian keluar dari kamar Fyra meninggalkan korbannya dan Haiqal yang masih belum sadarkan diri.
Bersambung…