Haiqal disilangkan di ujung ranjang sementara kepala Fyra disandarkan di pahanya. Tubuh Fyra yang gemetar membuat kepala gadis itu bergesekan dengan kemaluan Haiqal yang sudah ereksi.
Ia mencekik kemaluannya dan menempelkannya ke wajah Fyra yang menahan rasa sakit bercampur nikmat.
“Kumar, kamu adalah anjingnya”
“Agghh! Apa..yang kamu..katakan?”
“Ini anjingnya Fyra..cepat”
“Aku x..ahhh..sudah berakhir lagi”
“Buatlah”
“Baiklah kawan..ahh..kamu..ini..aahhh..bahkan..satu”
Kumar berhenti mengelus tubuh Fyra sejenak. Dia memijat batangnya yang basah oleh air Fyra bercampur darah. Gadis itu kelelahan. Dia meraih lengan kanan Fyra dan membalikkan gadis itu ke tempat tidur.
Fyra terbelah antara mau dan tidak jika tubuhnya digerakkan dengan gaya doggy style. Kumar menggenggam paha Fyra dan mengangkat sedikit punggung gadis itu. Mantel ketatnya melewati celah pantat empuk Fyra.
“Ummmhhhh”
Fyra merasakan batang panas pria itu bergesekan dengan pantatnya seolah mencari sesuatu. Kumar menggerakkan penisnya berkali-kali hingga akhirnya berhasil menemukan jalan masuk ke dalam vagina Fyra yang basah. Mantelnya yang ketat dan berurat-urat dimasukkan perlahan ke dalam vagina Fyra.
“Eeeaaarrrhhhhhhhh!!!!!”
Gadis itu menjerit bukan karena kesakitan, melainkan karena vaginanya dieksplorasi lebih bergairah. Kondisi jaket Kumar yang menusuk dari belakang membuat vagina gadis itu terasa kesemutan nikmat.
“Aaahhhmmkkkk!!! Tolongeeee!!”
Kumar mengerti. Dia menemukan G-spot perawan dan mulai mendorong kemaluannya keluar beberapa kali. Punggung Fyra tersentak dan tertindih tubuh Kumar berkali-kali.
Fyra mengangkat bagian depan tubuhnya dengan kedua sikunya sementara Kumar melebarkan lubang kenikmatannya penuh nafsu.
Kumar : “Aaaghhh!! Betoll enak!!! Ini seperti itu!!”
Fyra : “Eemmphhh!!! Aaahhh!!! Kumohon!!! Aarhhh!!! Aaaghhhh!!!”
Kumar : “Jangan takut kakak..Kumar tidak akan membiarkanmu menyesal malam ini”
Fyra : “Emmmphhh!! Aaarhh!! Kumarrr…enak sekali!!!! Aaaahhhh!!”
Haiqal dari tadi hanya menunggu Kumar bertindak karena ingin memastikan Fyra benar-benar bernafsu, dan tidak lagi dipaksakan. Saat Kumar mendorong kemaluannya lebih cepat, Haiqal meraih kepala Fyra dan mengangkatnya ke arahnya.
Mata perawan itu memutih karena kelezatan yang tak terkatakan. Mungkin ini pertama kalinya dalam hidupnya dia menikmati cita rasa yang begitu nikmat, momen hati Haiqal. Ia membelai wajah Fyra yang sedang mengerutkan kening lalu menunjuk kemaluannya yang siap ditarik keluar di depan wajah Fyra.
Haiqal : “Hisap sayang.. karena mulutmu penuh”
Bagaikan orang mengantuk yang ditopang bantal, Fyra Amira menelan ludahnya saat melihat penis Haiqal di depan wajahnya. Tanpa membuang waktu, dia menggenggam paha Haiqal dengan tangan kanannya dan mulai menghisap kemaluan Haiqal dengan rakus.
Dorongan kuat Kumar membuat tubuh Fyra tersentak dan memudahkannya memberikan pukulan pada Haiqal.
Haiqal : “Hahhhh….enak sayang!!”
Fyra : “Heermmmmkk!! Mulut Fyra!! Aarrmhhh!!”
Mata Haiqal terpejam erat menikmati kelembutan bibir halus Fyra yang menyentuh kemaluannya tanpa henti. Sesekali dia memegang kepala Fyra dan mendekatkannya ke selangkangannya.
Gadis itu hampir tenggelam karena tongkat Haiqal menembus tenggorokannya. Haiqal mengelus rambut Fyra dan melihat wajah rakus gadis itu menghisap kemaluannya hingga ke pangkal.
Nafsu Haiqal memuncak, ditambah dengan gerakan tubuh Fyra yang dibius oleh Kumar.
Haiqal : “Aaahhh Fyra….mulutmu enak sekali!!”
Fira; Eeearhhh!!! Hai..qalll..ummkk!!”
Haiqal : “Aku cum di mulutmu ya”
Fyra “Eerrmmmkkkk!! Jang..ngan..aaarrh!”
Fyra menggelengkan kepalanya beberapa kali. Haiqal kembali mengangkat kepala gadis itu dan menatap wajah Fyra yang masih terpana akibat hantaman ayam Kumar.
Haiqal menyaksikan pemandangan terindah dalam hidupnya. Wajah seorang perawan menahan kelezatannya, bertumpu pada pahanya, sementara kemaluannya bergesekan dengan pipi gadis itu dan tubuh seksi Fyra Amira terombang-ambing oleh karya Kumar.
Haiqal merasakan kepala penisnya membesar dan hampir memuntahkan air saat Kumar berbicara.
Kumar : “Kamu istirahat dulu aaa.. aku mau pipis”
Haiqal : “Woi habiskan dulu.. matikan uapnya ya!”
Kumar : “Hahaha..santai kawan..jangan lakukan apa pun tanpa aku haaa!!”
Kumar turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Mungkin tadi dia terlalu banyak menggunakan air Harimau di kaleng hingga membuatnya ingin buang air kecil.
Haiqal membiarkan Kumar melepaskan hasratnya dan mengelus wajah Fyra yang masih terkulai di samping kemaluannya. Wajah gadis itu tampak haus dan menunggu sesuatu yang belum juga tiba. Legal! Wanita ini sedang dalam keadaan bersemangat sehingga Anda tidak dapat membicarakannya lagi.
Haiqal terus merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil menarik Fyra untuk berbaring di atasnya. Ayamnya yang tegang memudahkannya untuk memasukkan senjata tepat ke dalam vagina Fyra yang basah. Punggung gadis itu dicengkeram erat lalu Haiqal menusukkan penisnya sekuat tenaga ke dalam vagina Fyra Amira.
Fyra : “Haaaarrrhhh!!! Enak!!! Ooowhhhhhhhh!!!!!”
Haiqal : “Dari tadi cuma Kumar..rasanya Haiqal! Mana lagi yang enak sayang?”
Fyra : “Sedappp!!! Aaahhh!! Haiqall..punyaaa!!! Aaarrhhh!!! Aaahhh!!!”
Haiqal tersenyum puas mendengar perkataan Fyra. Dia mendorong kemaluannya masuk dan keluar lagi dan lagi sambil meremas punggung Fyra. Kini gadis itu sendiri yang menggerakkan tubuhnya hingga masuk ke dalam vaginanya bersamaan dengan gerakan penis Haiqal.
Haiqal : “Aghh!! Fyra pintar ya?”
Fyra : “Enak sekali!! Ahhh!! Kakak!!”
Haiqal : “Lebih cepat Fyra..Aaghh!! Aaaghh!!”
Gadis itu bergerak semakin cepat membuat payudaranya bergesekan dengan tubuh Haiqal. Tanpa membuang waktu, Haiqal meraih kedua payudara montok Fyra dan meremasnya sekuat tenaga.
Fyra : “Aaarrmhhhhh!!! Oowhh!!! Eerrmgghhhhhhh!!! Sedapphh!! Aahhh!!!”
Haiqal : “Bagus Fyra..Aku akan masuk ke tubuhmu lagi kan?”
Fyra : “Harrhhh!!! Cepat!! Fyra tidak tahan!!!”
Saat itu Kumar sudah keluar dari toilet. Mata pria itu terbelalak saat melihat pemandangan di depan matanya. Fyra Amira sedang mengelus-elus penis Haiqal sembari payudaranya diremas penuh nafsu disusul dengan erangan yang sangat keras dari mulut sang dara.
Kumar : “Wah, kamu tidak menungguku, sialan!!”
Pria itu segera melompat ke atas ranjang di belakang Fyra. Tidak ada pilihan lain baginya. Memek Fyra dengan rakus menyebar ke kemaluan Haiqal. Kumar semakin marah melihat pantat Fyra yang terbentur. Dia mencondongkan tubuh dan menusukkan kemaluannya ke Fyra.
Fyra : “Hieerrrhhhhhhhhhhhh!!! Aaarrrhhhhhhhh!!!!!”
Gadis itu mengerang nikmat. Bantuan yang tak terkatakan telah menguasai dirinya. Didorong dari bawah, dengan payudaranya yang diremas kuat-kuat dan penis Kumar mencuat dari pantatnya dari belakang. Mata putih Fyra Amira terbelalak mendapat perlakuan seperti itu.
Bersambung…