Seperti yantg telah kita baca sebelumnya pada kisah “PERSELINGKUHAN SELURUH WANITA SEDESA “. Semoga lanjutan kisah ini akan memberi angin segar pada penis ataupun vagina saudar/saudari sekalian.
Bu Mimin, ya dia memang wanita istimewa di desa ini, disamping dia seorang istri lurah, dia juga mentan seorang ronggeng. Pantas saja sewaktu aku memperlihatkan penisku, dia tidak marah, bahkan malupun tidak. Dia malah merespon dan memberi sinyakl kalau dia juga mau-mau aja mengikuti perlakuanku.
Beberapa hari setelah aku menikmati permainannya yang manis n menakjubkan, hari-hariku berjalan mulus seperti biasa, tidak ada perubahan apapun dalam kehidupanku. Malah praktekku semakin berjalan maju.
Siang itu hari sangat cerah dan tamu yang datang untuk memeriksakan dirinya pun cukup banyk. Salah satu diantara mereka adalah Firda, atau orang biasa memanggilnya Ida.
Wanita sholehah berumur 35 tahun ( seusia dengan Een yang pertama kali aku setubuhi ) yang tiap harinya berbusana tertutup, karena pakaian sehari-harinya baju kurung dari atas ke bawah desertai akerudung yang panjang dan lebar.
Tidak Cuma itu, dia juga mengenakan cadar sehinnga aku sulit mengenal wajahnya. Dia hendak memeriksakan anaknya yang sakit flu. Ida memang jarang bicara, namun ketika dia hendak menumpang ke kamar mandi di rumahku, aku sengaja mengaktifkan kamera tersembunyi agar bisa memantau para pasien yang menurutku wajib diintip.
Ternyata dia tengah mengalamni datang bulan dan dia hendak mengganti oembalutnya. Ketika dia mengganti pembalutnya, dia membuka seluruh pakaiannya terkecuali cd dan bra nya.
Dan luar biasa, ternyata dia peranakan arab, terlihat hidung dan matanya yang khas orang arab, diasangat cantik apalagi didukung oleh bentuk tubuh yang seksi dan montok. mebuatku berpikir mencari cara untukbisa mencicipi tubuhnya. Akhirnya aku dapat ide yaitu dengan mengancamnya dengan rekaman yang aku buat saat dia mengganti pembalutnya itu.
Makanya sehabis aku memeriksakan anaknya itu, aku meminta nomor hapenya dengan alasan agar mudah untuk menghubunginya tentang penyakit ankanya itu. Dia pun langsung memberikan nomornya tanpa ragu.
Malamnya aku memikirkan bagaimana rasanya menindih tubuh sinta Bu Ida yang sintal dan menciumi bibirnya yang waahhh mantaplah. Akupun iseng ngemiscall nomornya. Ternya dia pun mengirimkan sms yang berisi “ assalamualaikum, maaf ini dengan siapa ada keperluan apa?”
Akupun langsung membalasnya “saya ada kepentinagan dengan Ibu Ida!”
“ini saya sendiri” balasnya
“ saya dokter Yana dana ada hal yang perlu saya sampaikan sama ibiu, tapi tidak bisa di telpon, harap ibu datang besok pagi di tempat praktek saya!” isi smsku
“iya insyaAlloh saya datang, terima kasih.”
Esoknya aku senagaja memasang tulisan tutup pada jendela depan rumahku, agar tidak ada orang yang datang untuk berobat. Ya antisipasi dengan harapan ida akan datang. Dan pucuk dicinta ulam pun tiba, orang yang dinanti pun datang. Aku sempet deg-degan dengan rencanaku untuk mengancamnya.
“asalamualaikum pak doter, ada apa ya?” tanyanya
“waalaikum salam ibu ida, silakan masuk!” jawabku.
“disini saja pak” katanya.
“ga apa-apa bu, soalnya ini agak penting”
Akhirnya dia dengan sedikit penasaran masuk kerumahku. Tanpa panjang lebar aku langsung menyalakan video, dan sepertinya ida merasa heran karean aku menyalakan video itu.
“ibu jangan marah ya bu” kataku
Ida pun heran dan hanya diam menunggu apa yang akan aku lakukan. Video pun nyala dan mulai memainkan rekaman. Ida pun kaget melihat video rekamannya saat mengganti pembalutnya.
“pak dokter apa-apan ini?”tanyanya
“ibu ga mau kan kalu video ini aku sebarin?” gertakku
“nggak pak, jangan, kemarikan rekamannya!” pintanya.
“boleh bu, boleh, tapi ada syaratnya. Gimana?” tanyaku kembali
“apa?” tanya ida heran.
“saya ingin tidur malam ini dengan ibu ida!” jawabku
Dia kaget dan menyentak.
“apa!!! Tidak, apa-apan ini, kurang ajar banget kamu sama saya!”
“lebih kurang ajar mana jika video ini menyebar?”
Dia pun hanya termenung dan sedikit meneteskan airmatanya. Akupun sebenarnya merasa iba, tapi mau bagaimana lagi, hasratku untuk meniduri kemontokkan bu ida udah di ujung tanduk. Kemudian tidak lama kemudian, dia berkata.
“nggak pak, jangan itu, apapun saya lakukan asal jangan itu!” pintanya memelas.
Akupun mendekatinya dan berkata
“bu, sekali ini saja”
“tapi aku udah bersuami” jawabnya tegas
Akupun memegang tangannya, dia mencoba melepaskannya, tapi aku terus memegang erat.
“bagaimana bu?” tanyaku lagi
Dia hanya diam dan akupun menyuruhnya datang malam ini dan memperbolehkannya pulang.
Malamnya, sekitar pukul 8 aku mendengar suara orang mengetuk pintu. Ternyata bu Ida, akupun langsung menyuruhnya masuk.
“pak, aku mohon jngan ya pak!” dia pun masih memelasa agar aku membatalkan niatku itu.
Aku tidak menghiraukan omongannya da langsung meraih tangannya membawanya masuk ke kamarku. Dia beralasan menginap di rumah orang tuanya. Akupun memberinya sepasang pkaian berupa celana dalam g-string, bra transparan, gaun tipis berwarna ungu, sepatu boot jangkung.
Aku menyuruhnya untuk mengganti pakaiannya denagn pakaian yang aku sediakan. Dia pun sempat ragu walau akhirnya mau menuruti mauku. Beberapa saat kemudia dia keluar dengan mengenakan busana pemberianku. Luar biasa, dia terlihat menawa sekali, seksi dan menggairahkan. Akuun langsung menhampirinya dan meraih tangannya.
“jangan pak jangan!” katanya sambil mencoba berontak
“ga apa-apa bu pelan-pelan saja” jawabku
Dia hanya terdiam saat aku memnyentuh pahanya yang putih mulus. Kemudian aku menyalakan musik dan menyuruhnya menari menghiburku.
“saya nggak bisa nari pak>”
Tapi aku paksa hingga akhirnya dia menari dan membuat penisku makin berdiri tegang 110 volt. Akupun mulai membuka pakaianku dan menyisakan cd saja. Ida sempat memandangi penisku yang besar dibalik cd ku.
“sini sayang, datanglah padaku” rayuku
Setelah dia medekat, aku peluk dan ciumi bibir dan wajahnya. Dia hanya diam dan sedikit bergetar tubuhnya. Akupun mulai melorotkan cd g-stringnya itu, kemudian aku gesekkn penisku ke viaginanya yang bersih tanpa bulu itu.
“pak jangan pak, aku udah bersuami pak!” dia masih saja memelas
“udah dong mah, nikmati aja” jawabku
“ahhhhhhhhh” dia pun mengerang ketika aku kenakan kepala penisku ke lubang memeknya. Diapun memelukku erat-erat, dan akupun membalasnya penuh senang. Akupn terus menggesekkan penisku sambil tangan kiriku megelus punggunya yang halus. Aku terus ciumi lehernya hingga basah. Ida hanya diam saja menikamti permainanku ini.
“mas, buka aja mas” bisiknya
Wah girangnya hatiku mendenagarnya, aku yakin kalau ida udah mulai mnikmati dan udah berani menyuruhku membuka branya. Indah sekali dadanya yang berujung puting merah muda itu. Rupanya dia tengah menysui.
“mah, papah minta susunya ya, haus nih!: rayuku dengan memanggilnya mamah
“papaahhh!!!” desahnya memberi isarat.
Akupun menyedot susu yan ada pada payudaranya, rasanya memang tidak manis, tapi menggairahkan. Beberapa lama kemudian aku mulai memainkan vaginanya, aku masukkan es batu kedalam vaginanya dan serentak dia mengerang.
“ahhhhhh”
Aku tersenyum saja dan meraih kembali bibirnya. Setelah itu aku berbaring dan menyuruhnya duduk di atasku. Kami sempat berbincang.
“papah aduh mamah takut nih!”
“takut apa mamah?” tanyaku heran
Dia tidak menjawab, malah meraih bibirku dan terus menciumiku penuh hasrat.
Sekitar 5 menit kami melakukan ciuman panas itu, dan kemudian aku ubah posisi, ida berbaring dan aku diatas menindihnya.
“cepet dong pah!” pintanya
Kaupun langsung memenuhi keinginannya dan langsung mengaerahkan penisku ke vaginanya yang basah dan bebrbau sedap itu. Rupanya vaginany sangat sempit dan butuh waktu cukup lama hingga akhirnya penisku masuk seluruhnya ke dalam. Aku kocokkan secara beraturan dan dia hanya mendesah dan sekali-kali mengerang kenikmatan.
“ahh uahhh pah terus pah…”
Aku hanya tersenyum senang dan terus mengebor liang surga istri ustad itu.
“mah pake dulu dong kerudung kamu!” suruhku.
Dia pun mau saja dan kini dia ngentot denganku dengan mengenakan jilbab. Semakin bersemangat saja rasanya.
“ahhhhh mas arya…tolong mas…ida diewe nih sama dokter gila!!!!” dia berteriak aneh memanggil nama suaminya. Dan itu semakin membuat kami menikmati permainan yang berdurasi kira-kira setengah jam itu. Akupun sudah sampai pada puncak dan siap menyemburkan lahar kenikmatan ku di rahimnya. Hangat sekali rasanya, tapi tugasku belum selesai karena ida belum oragasme. Beberapa menit kemudian dia sampai pada puncaknya dan meyelimuti penisku denagn cairan senggamanya. Kami terdiam sejenak dan saling memandan penuh senyum.
“dibandingkan dengan suamimu, bagaimana denagn saya?” tanyaku menggoda.
Dia tidak berkata apa-apa hanya memelukku sambil mendesah “aaaahhhh”
Kemudian dia membuka kerudungnya dan memakainya untukmengelap sisa air sperma di selangkangannya. Kami sangat bahagia malam itu sampai kami tertidur dan bangun pagi-pagi.
Sebelum ida pulan pukul 7 pagi, aku sempat memintanya untuk menyepong penisku selamu 10 menit. Dia terlihat begitu puas dengan kenikmatan yang aku berikan. Dengan demikian sudah 3 wanita yang telah bersuami yang sudah aku dapatkan surganya. Aku akan terus malakukan hal yang sma pada wanita lainnya, apalagi aku udah punya target sama seorang wanita yang jauh lebih tua.
Tapi sebelum aku mendapatkannya, ya aku isi waktuku denagn Een, Mimin, dan Ida, mereka selalu jadi istri-istri cadanganku tiap minggu nay. Ya aku kasih jadwal aja.
Ini barangkali adalah kelanjutan dari kisahku di desa cirengkek. Setelah hamoir tiap malam aku selau meinmati para wanita di desa ini. Aku maulai berpikir untuk membuat sesuatu yang hebat.
Kebetulan tabunganku telah terkumpul banyak dan cukup untuk membanguns ebuah puri. Akupun telah mendapatka apa yang aku inginkan, yaitu sebuah puri yang terpencil yang akan aku gunakan untuk suatu rencana besarku.
Aku punya rencana untuk mengumpulkan para ibu-ibu di desa ini untuk aku ikut sertakan dalam sebuah pesta dengan nuansa seks yang kental.
Maungkin ini adalah rencana paling gila, tapi mau bagaimana lagi aku sangat menginginkan suatu tempat dimana ada banyak wanita, apalagi yang telah bersuami berkumpul bersama untuk melayaniku.
Singkat aja, aku mengundang bu Mimin selaku istri lurah dan ketua ibu-ibu pkk kerumahaku. Kemudian aku jelaskan padanya mengenai rencanaku.
Aku sempat ditentang karena menutunya hal tersebut ga bakalan mungkin bisa dilaksanakan. Tapi mencoba meyakinkannya hingga akhirnya dia mau mengikutu rencana yang aku buat matang-matang itu.
Setelah bu Mimin mengerti benar apa rencanaku, kemudian kami mulai bergerak dan bekerja dibantu Een dan Ida yang telah aku beritahu pula. Mereka menyebarkan undangan yang diperuntukan untuk ibu-ibu yang telah memiliki anak.
Aku sengaja merancangnya demikian supaya suami mereka tidak curiga dan memperbolehkan mereka mengikutinya. Akupun memberikan temanya adalah tentang ibu dan anak agar terkesan sangat penting bagi ibu-ibu sehingga banyak yang menghadiri.
Didukukng oleh bu Mimin selaku ketua dan mengatasnamakan PKK, hari itu pun tiba dengan dihadiri sekitar 30-40 ibu-ibu dari mulai berusia 25-55 pun ada.
Jarak antara puriku denagn tempat lain dan pemukiman warga memang jauh , sekitar 4-5 kilometer. Sehingga apapun yang kami lakukan tidak akan ada yang tahu ataupun terganggu. Hari itu pukul 9 pagi mereka aku kumpulkan di sebuah ruangan yang cukup luas dan disediakan tempat dudukl.
Kemudian Een dan Mimin mengatur mereka sementara Ida menyiapkan sebuah film yang akan kami putar lewat layar lebar. Sebelumnya aku sempat berpidato mengenai seputar seks dan yang terkait dengannya.
Terlihat ibu-ibu itu sedikit heran dan kebingungan. Tapi bu Mimin berhasil meyakinkan mereka bahwa hal ini penting bagi mereak. Beberapa lama kemudian aku putar kan sebuah film porno luar negeri dan dalam negeri selama hampir 2 jam.
Terlihat mereka yang tadinya kaget mulai asik menonto film yang aku puter itu. Ada yang terdiam, ada juga yang tangannya berkrliaran, ada banyak ibu-ibu yang masturbasi. Mungkin mereka baru kali ini menonton film porno, apalagi beramai-ramai srperti ini.
Sementara itu een, ida, dan mimin mengganti busana denagn hanya mengenakan kain tipis tanpa cd dan bh, sehingga terlihat samar-samar memek dan toket mereka, lalu mereka menampakkan diri ke hadapan para ibu-ibu itu.
Mereka kaget karena melihat ketiga wanita budak nafsuku itu setengah telanjang. Lalu aku menyusul mereka yang juga hanya menggunakan cd saja. Para ibu-ibu semakin kaget dan heran dengan yang terjadi disini.
Kemudian aku mulai berpidato dan menjelaskan maksud dan tujuanku yaitu ingin mendirikan sebuah wilayah khusus para wanita yang telah bersuami yang ingin menikmati sensani seks bersama diriku, aku juga menjelaskan bahwa program ini tidak memaksa.
Dan ternyata mereka muali tertarik. Kemudia Een menghampiri seorang ibu-ibu yang kira-kira berumur 35 tahun dan menuntunnya kepadaku.
Wanita itu sempat menolak tapi mau juga. Lalu aku buka cd ku dan kuperlihatkan pada ibu-ibu itu. Sementara een membujuk ibu tadi untukmelepas pakaiannya. Beberapa lama kemudian ibu itu sudah telanjang bulat seraya disoraki sama ibu-ibu lain.
Kemudian aku dekati dia dan aku lagsung mebaringkannya diatas kasur yang disediakan. Lalu aku menindih dan menciumi wajah dan seluruh badannya. Ibu-ibu yang lain teroukau melihatku mencumbu ibu tadi.
Kamipun bersenggama dengan disaksikan puluhan ibu-ibu. Ibu yang aku cumbu rupanya menikamtai, karena desahannya sangat keras membuat ibu-ibu yang lainnya seperti penasaran dan ingin mencobanya.
Setelah aku selesai dengan ibu itu, kemudian aku menawarkan bagi siapapun yang ingin mencoba dipersilahkan, kemudian banyak ibu-ibu yang mengacungkan tangannya ingin mencoba sensasiku. Kemudian aku atur mereka sehinnga kami salaing bergantinan melakukan hubungan seks itu.
Hari itu aku menjalankan rencanaku denagn sukses dan aku juag meraskan 14 vagina ibu-ibu yang hadir dalam sehari itu. Setelah hari mulai sore aku menuntaskan kegiatan kami dan melanjutkannya 3 hari kemudian.