Cerita Sex Desa Terbelakang – Ini bukan pengalamanku, tapi pengalaman teman lamaku Mulyana Atmaja Kusuma yang dia kirimkan padaku, ya daripada nganggur mending aku publish aja kan? hhhaa… Ah pokoknya mending dilihat aja nih, moga aja berguna buat smuanya…
Tinggal di desa terpencil memang gak selamanya membuat bosan dan bete, soalnya di desa itu ada bnyak kelebihan disamping tempatnya yang sejuk n alami, juga orang2nya itu brsahaja banget, saling menghormati n mneghargai antar sesama, serta saling memberi (memperbolehkan mencicipi istri2 mereka).
Namaku Yana, seorang dokter muda yang tengah memulai karir dari awal banget, yaitu mencoba membuka praktek kecil di sbuah desa yang masih terbelakang. Tepatnya desa Cirengkek di daerah sukabumi jawa barat. Disanalah aku mulai mengembangkan karir dan masa depanku, juga mengembangkan kemampuan SEKS ku.
Di desa ini memang belum ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas, apalagi ada nya dokter yang praktek, sehingga kehadiranku disambut sangat baik oleh warga setempat. Baru satu bulan aku praktek,sudah sangat terasa sekali bahwa masyarakat cirengkek memang sangat membutuhkan kehadiran dokter seperti aku, apalagi kaum wanita nya.
Tersange Oke singkat aja, cerita ini bermula ketika aku sedang membereskan semua peralatan karena hari itu sepi pendatang, mungkin karena cuaca memang hujan deras. Tiba-tiba seorang wanita dari jauh terlihat menghampiri, ternyata dia adalah bu Een, warga rt 2 yang sehari-hari mebantu suaminya d warungnya. Dia mendekatiku dan bertanya “udah mau tutu ya pak dokter?”
Aku memeang sudah mau menutup, tapi mau bagaimana, aku adalah dokter yang punya kewajiban melayani orang yang sakit, apalagi dia sudah jauh-jauh dating dari rt sebelah, juga dari penampilannya kelihatan kalo dia hamil.
“iya udah bu, tapi kalo ibu ada keperluan ya silakan bu, masih dibuka kok.” Jawabku
“emang ga apa-apa dokter, ntar ngerepoton nih?” sambil senyum
“ga apa-apa kok bu, ini emang kewajiban saya bu!” sahutku.
Sejenak aku pandangi wajahnya memang cukup cantik, umurnya kira-kira 35an, dan dia tengah hamil muda, sekitar 4 bulanan. Akupun mempersilahkannya masuk dan langsung melayaninya sbagai dokter kepada pasiennya. Tidak lama kemudian aku menyuruhnya berbaring untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bu Een ini memang selain ingin mengecek kehamilannya, dia juga ingin menanyakan tentang hubungan seks ketika hamil, soalnya dia takut mengganggu kehamilannya. Akupun menjelaskan bahwa hubungan seks pada usia hamil yang msih muda tidak berpengaruh apa-apa, dia pun menganggukan kepalanya dan tersenyum manis, akupun membalas senyumannya. Namun untuk hal kesehatannya, tenyata dia peminum kopi, sehingga ada sedikit gangguan pada rahimnya.
“ibu peminum kopi ya?” tanyaku.
“iya dok, ibu emang sehari 3x minum kopi, emang kenapa dok?”
“ibu mengalami siklus pteresoida, sehinnga berpotensi membuat bayi ibu premature.” Jelasku.
Ibu itu kaget dan segera memohon agar aku memberinya solusi, dan akhirnya akupun memberinya saran agar mendapat perawatan yang intensif. Maka dianjurkan agar ibu een disuntik dengan obat penetral seminggu sekali. Ibu een pun bersedia memngikuti perintahku, kebetulan dia adalah istri pemilik warung besar di desa ini.
Seminggu kemudian dia dating dan kebetulan hari itu cuaca cerah, dia ditemani suaminya untuk mendapatkan perawatan yang aku sarankan.
Hari pertama kami menjalani dengan baikdan lancar, dan kami lakukan terus menerus secara kontinyu. Sampai pada suatu minggu, entah minggu ke 8 atau ke 9, dia dating tanpa ditemani suaminya dadang karena harus mengatar dagangannya ke pasar.
Akupun mulai memberinya perawatan dari mulai melihat keadaan perutnya, sampai pengetesan darahnya. Kebetulan suasananya memang sangat sepi sehingga aku sedikit santai melakukannya. Aku sempat berpikir kalo bu een ini memang cantik juga, matanya yang besar dan bibirnya yang tipis membuatku senang melihatnya, apalagi kalo dilihat dari bentuk tubuh dari atas sampai bawah, terlihat lekukan-lekukan tubuh yang ideal.
Wajarlah kalo aku terkagum dan tanpa sadar senyum-senyum meandang wajah bu een sambil menurut perutnya yang halus. Dia pun membalas senyumku sehingga membuat aku malu.
“kenapa nih dokter senyum sendiri ga ngajak-ngajak?” tanyanya.
“eh nggak bu nggak, maaf ya bu.” Jawabku malu.
Dia hanya tertawa kecil dan akupun hanya tersenyum saja. Akhirnya aku memintanya untuk berbalik agar aku bias menyuntik pantatnya. Entah kenapa melihat pantatnya yang sintal itu, penisku langsung berdiri tegak, padahal aku adalah dokter yang seharusnya tidak memiliki rasa apalagi niat yang macam-macam terhadpa pasiennya.
Tapi mau bagaimana lagi, amanya juga manusia ya wajarlah kalo melihat pantat wanita yang sintal dan mulus, pasti burungnya akan berdiri. Bebeapa menit kemudian aku mengambil jarum suntik, dan kembali menghampiri bu een yang bebrbalik dengan posisi pantat yang jelas terlihat di hadapanku. Pikiranku kacau, aku sangat terpesona sekaligus tergoda ole keindahan pantat itu.
“kenapa dokter, kok lama?” Tanya bu een mengagetkanku.
“oh iya iay bu sebentar.”jawabku kikuk
Akupun nekad untuk menyurunya membuka lebih lebar celananya sehingga semakin jelas dan terbuka lebar liang vaginanya yangterlihat dari belakang. Diapun menuruti saja apapun yang aku perintahkan. Akupun semakin tergoda dan tak tahan ingin menyuntik lubang anus itu.
Kemudian selagi bu een terus melebarkan bukaan celananya, aku pun membuka risleting celanaku beserta cd-nya sehinnga penisku bebas berdiri keluar dan aku arahkan menuju liang anus bu een yang dari tadi menggodaku. Setelah beberapa lama kemudian akupun mengusap pantatnta dan membukanya sehinnga lubangnya sedikit terbuak, dan lagsung saja aku suntikan penisku ke lubang anusnya yang rapat itu.
“AHHHHHH……..” teriaknya
Akupun memeluknya dan berbisik “tenang bu, ini adalah suntikan terbaik sebagai obat buat ibu.”
Dia hanya mengerang dan menahan nafasnya kuat-kuat. Akupun terus memeluknya dari belakang seraya menggesekan penisku yang tak kunjung masuk ke anusnya yang indah itu. Kemudian beberapa saat dia berontak dan mulai sadar kalau yang aku suntikan itu bukan jarum biasa.
“Dokteee…rrrr!!!” desahnya
“ya bu kenapa bu, ada apa bu?” tanyaku seakan-akan aku tidak melakukan apa-apa.
“sakit dok sakit, jangan kesana! Sahutnya.
Aku pun berpikir memang sakit juga, apalagi dia. Lalu aku menghentikan penisku yang terus mendobrak lobang anusnya, dan memeluk bu een.
“maafin saya bu,!” kataku sambil aku belai rambutnya dan sesekali aku cium dan jilati lehernya. Rupanya bu een belum sadar dengan apa yang dia alami saat itu. Dia hanya mengerang sampai akhirnya dia bersuara.
“apa-apaan ini dok?”
Aku tidak menjawab tapi terus menciumi lehernya, dan aku juga meremas payudaranya yang kencang itu.
“ah dok jangan dok, aku sedang hamil tua dan aku juga sudah bersuami!” rintihnya
“memang suami kamu dimana sekarang? Ga ada disini kan, akulah sekarang suami kamu!” sahutku
Dia hanya terdiam saja, mungkin karena telah meraskan hasrat yang mulai timbul akibat perlakuanku ini. Aku pun mulai menciumi bibirnya biarpun memang sedikit ada perlawanan, tapi lama-kelamaan dia mulai mengedorkan perlawanannya dan mulai mebiarkanku leluasa menikmati wajah da lehernya.
Sementara itu, tangan kananku memegang dan meremas pantat montoknya. Akupun mulai liar dan membuka baju yang dikenakannya, dan ternyata bukannya dia melawan tapi malah mebantuku mebuka bajunya sendiri.
“sini biar teteh yang buka!” katanya sambil tetap memejamkan matanya
Akupun senang dengan hal itu, dan meneruskan penjelajahanku di tanah kenikmatan itu hingga akhirnya terbuka lah semua pakaian yang dikenakannya dan hanya tersisa BH nya saja.
“teh aku bukain bh teteh ya, tapi teteh bukain dong celananya ya!” pintaku
Dia hanya mengangguk dan ternyata dia pun mau melakukan perinthaku. Akhirnya belahan dada nya terlihat jelas dan sangat indah. Akupun langsung menciumi dan menydot putingnya yang berwarna merah itu. Dia hanya bias medesah dan sibuk mebuka celananya, sementara bibir dan tanganku bahkan pahaku aktif bergerak mengenai apapun pada tubuh bu een itu.
Tiba-tiba terdengar desahan,,,
“dok udah nih dok!” kata een.
“oh iya saying, udah ya, sekarang buka dong cd km sekalian!” jawabku. Dan diapun melakukannya seakan-akan dia seperti dihipnotis olehku. Akupun mulai membuka semua pakaianku dari atas sampai bawah sampai akhirnya aku telanjang bebas, begitu pula een yang telah lebih dulu.
“en buka dong matanya!” suruhku.
“nggak dok, aku malu.” Jawabnya
“malu tapi mau ka?” tnyaku
Dia hanya tersenyum dan mulai membukakan matanya, dan melihat sekelilingnya dengan penuh keheranan. Kemudian dia pun memelukku dan berkata..
“oh dok, jangan kasih tau suamiku ya dok!” dia memohon
“kan aku suamimu kalo kamu sendirian!” jawabku
Dia pun tersenyum lega dan mulai berani memainkan tangannya pada tubuhku dan penisku, sesekali dia menciumiku dengan penuh nafsu.
“dok kenapa tadi gak langsung ke memek aku, kan sakit kalau ke anus mah dok!”
“habis, pantat kamu indah banget, ya maaf ya saying, tapi kan sekarang gak sakit lagi kan?jawabku.
“ahh,,,enakkk” jawabnya
Kami pun saling bercumbu selama hamper setengah jam, dan akupun mulai mengarahkan penisku ke vagina een yang dari tadi sudah basah,
Uhhh ahhh suara desahan kami aling bersahutan….
Padahal een tengah hamil tua, tapi tetap aja dia lincah. Hamper 20 menit vaginanya aku suntik, nikmat sekali rasanya mengentot orang yang sedang hamil. Itu, disamping vaginanya yang hangat, juga hasratnya pun lebih dari biasanya.
Beberapa saat kemudian terasa ada yang hangat pada penisku dan ternyata een orgasme lbh dulu dan selang 10 menit baru akulah yang orgasme. Aku semburkan lahar panas itu kedalam perut hamilnya een.
Sungguh nikmat rasanya menikmati vagina istri orang lain, apalagi dia tengah hamil.
“dok, aku cape dok, aku pengen istirahat”
“y udah kamu nginep aja disini, lagian udah malem dan hujan deras lagi.!” Pintaku
“y udah aku mau nelpon suamiku buat minta ijin.” Sahutnya
Lalu dia pun menelpon suamninya dan minta ijin menginap di rumah temannya. Suaminya pun tanpa curiga langsung mengijinkannya. Kemudian kami istirahat sejenak dan saedikit tertawa bahagia.sejam kemudian een mandi, dan akupun ikut dengannya mandi bersama.
Di kamar mandi, penisku yang mengeras membuat een tersenyum mebuat kami kembali melakukan hubungan seks lagi. Kali ini hany setengah jam dan kami pun makan malam. Sebelum kami tidur, kami sempat sekali saling menukarkan cairan kenikmtan. Sungguh hari yang meleahkan karena 3x melayani seorang ibu muda yang tengah hamil tua.
Keesokan harinya aku terbangun dan tidak melihat een disampingku. Rupanya dia tengah mempersiakan hidangan makan pagi di dapur. Aku yang hanya menggunakan cd pun menghampiri een yang tengah sibuk. Kemudian aku peluk dia dari belakang dan aku gesekkan penisku ke belahan pantatnya. Dia tertawa bahagia.
Aku memangkunya keluar menuju taman di belakang rumahku, kemudian aku dudukan dia diatas kursi bamboo dan hadapkan penisku ke wajahnya. Dia pun langsung mengerti keinginanku dan membuka cd ku lalu menciumi dan mngemut serta mengulum peinsku.
Beberapa lama kemudian aku menghentikan pekerjjaanya dan beranjak menuju kamar mandi. Tidak lama kemudian terdengar suara orang yang mengetuk pintu. Dan ketika kubuka ternyata een yang tanpa sehelai benangpun berdiri didepan pintu.
“apa en?”tanyaku heran
“aku pengen vaginaku dijilatin lagi!” jawabnya meminta
Akupun tersenyum saja sambil merangkul tangannya dan mengewenya kembali d kamar mandi.
Begitulah kajadian yang kualami dengan een seperti pasanagn suami istri.
Siangnya een pulang denagn wajah berbunga-bunga. Dan kami pun kadang-kadang suka melakukan kembali hubungan seks kami terus menerus kedepannya. Kadang dirumahku, kadang di rumah een.
Namun hubunganku bukan dengan een saja. Bahkan istri lurah dan istri ustad pun berhasil aku jajal kehormatannya. Bu Mimin adalah wanita yang sangat dihargai Karen suami nya adalah lurah yang telah emnjabat cukup lama di desa kami. Usianya sekitar 40 tahunan, badannya tinggi besar.
Sore itu dia hendak disuntuk kb, aku lagi-lagi tergoda oleh pantat yang montok dan mulus. Tadinya aku mau malakukan taktik seperti pada een, tp sayangnya bu mimin ini orangnya gampang akrab dan suka ngobrol. Sehinnga aku ga bisa sempat menusuknya dari belakang. Tapi dewi cinta memang memayungi aku, entah kenapa kami bisa ngobrol membahas mengenai hubungan intim yang gagal dan sebagainya.
Dan entah kenapa aku juga bisa member saran tentang hubungan seks.
“aku punya obat yang manjur buat menjadikan suami ibu kuat.”kataku
“buakan suami ibu, tapi itu nya suami ibu!” jawab nya
“apanya sih bu?” tanyku menggoda.
“ah kamu juga punya kan?”
“yang mana bu, kasih tau dong?”godaku lagi
“ah kamu ini pura-pura, padahal kamu Cuma menggoda ibu aja kan?” tanyanya
“emang, emang saya menggoda ibu!” jawabku
“menggoda buat apa?” Tanya bu mimin heran
Kemudian aku menghampirinya dan membuka celana hingga terlihat penisku dan kemudian aku kocokkan di depan bu lurah montok itu seraya berkata
“buat menawarkan kenikmatan sesame antara kita berdua”
Ibu lurah itu hanya terdiam heran dengan omonganku itu, sampai akhirnya aku menghampirinya dan memegang tangannya, kemudian mengarahkannya ke penisku yang berdiri gagah.
‘bu kocokkin dong,!” pintaku
Kemudian ibu lurah itu menggenggam penisku dengan keras dan mengocokkannya.
“kamu ini gila ya, ayo cepet entotin ibu!” serunya…
Lagi- lagi aku mengentot wanita yang lebih tua dan suadah bersuami. Kami melakukan hubungan seks kami tidak selama dengan een, cumin 25 menit, tapi cukup membuat ibu lurah itu ketagihan sehingga sampai beberapa kali kami melakukannya.
Bersambung…