Thursday, November 21, 2024

Demi Sebuah Ijasah

News Online Itil

Bersumber pada pengalaman, telah banyak laki- laki kelabakan dengan oral sex- ku, mereka biasa mengerang- ngerang tidak karuan apabila lidahku telah beraksi pada penis mereka, Pak Salim juga tercantum antara lain.

Ia mengelus- elus rambutku serta mengelap dahinya yang telah bercucuran keringat dengan sapu tangan. Tetapi terdapat sedikit kendala di tengah kenikmatan.

Terdengar suara pintu diketuk sehingga kami agak panik. Pak Salim buru- buru menaikkan kembali celananya serta meneguk air dari gelasnya. Saya disuruhnya sembunyi di dasar meja kerjanya.

“ Ya.. ya.. sebentar tanggung ini nyaris berakhir,” sahutnya membalas suara ketukan.

Dari dasar meja saya mendengar ia telah membuka pintu serta berdialog dengan seorang yang saya tidak ketahui. Kira- kira 3 menitan mereka berdialog, Pak Salim mengucapkan terima kasih pada orang itu serta berpesan supaya jangan diganggu dengan alibi lagi lembur serta banyak pekerjaan, kemudian pintu ditutup.

“ Siapa tadi itu Pak, telah nyaman belum?” tanyaku sehabis keluar dari kolong meja.

“ Tenang hanya karyawan mengantar pesan ini kok, ayo terusin lagi Dik.”

Kemudian dengan cueknya saya membebaskan pakaian serta rokku yang telah terbuka sampai telanjang bundar di hadapannya. Saya berjalan ke arahnya yang lagi melongo menatapi ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya serta memeluknya.

Dari badannya tercium aroma khas parfum om- om. Ia yang memangnya pendek nampak lebih pendek lagi sebab dikala itu saya menggunakan sepatu yang solnya besar. Kudorong kepalanya diantara kedua gunungku, ia tentu keenakan kuperlakukan semacam itu.

Seketika saya meringis serta mendesis sebab saya merasakan gigitan pada puting kananku, ia dengan gemasnya menggigit serta mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu serta meninggalkan jejak disekitarnya.

Tangannya mengelusi punggungku menyusut sampai mencengkram pantatku yang bundar serta padat. “Hhmm.. sempurna sekali badanmu ini dik, tentu giat dirawat ya,” pujinya sembari meremas pantatku.

Saya cuma tersenyum kecil menjawab pujiannya kemudian kubenamkan kembali mukanya ke payudaraku yang sebelah, diapun melanjutkan menyusu dari sana.

Kali ini ia menjilati segala permukaannya sampai basah oleh liurnya kemudian diemut serta dihisap kuat- kuat. Tangannya dibawah situ pula tidak dapat diam, yang kiri meremas- remas pantat serta pahaku, yang kanan menggerayangi vaginaku serta menusuk- nusukkan jarinya di situ.

Selaku reaksi saya cuma dapat mendesah serta memeluknya erat- erat, darah dalam tubuhku terus menjadi bergolak sehingga meski ruangan ini ber- AC, keringatku senantiasa menetes- netes.

Mulutnya saat ini merambat naik menjilati leher jenjangku, ia pula mengulum leherku serta mencupanginya semacam Dracula memangsa korbannya.

Cupangannya lumayan keras hingga meninggalkan bercak merah sepanjang sebagian hari. Kesimpulannya mulutnya berjumpa dengan mulutku dimana lidah kami silih beradu dengan liar. Lucunya sebab ia lebih pendek, saya wajib sedikit menunduk buat bercumbuan dengannya.

Sembari berciuman tanganku meraba- raba selangkangannya yang telah membeku itu. Sehabis 3 menitan sebab merasa pegal lidah serta sulit bernafas kami membebaskan diri dari ciuman.

“ Masukin aja saat ini yah Pak.. aku udah tidak tahan nih,” pintaku sembari terus merendahkan resleting celananya.

Tetapi belum pernah saya menghasilkan penisnya, ia telah terlebih dahulu mengangkut tubuhku. Wow, pendek- pendek ini kokoh pula nyatanya, ia masih mampu menggendongku dengan kedua tangan kemudian diturunkan diatas meja kerjanya.

Ia berdiri diantara kedua belah pahaku serta membuka celananya, tangannya memegang penis itu serta mengarahkannya ke vaginaku. Tangan kananku mencapai barang itu serta menolong menancapkannya. Lambat- laun batang itu melesak masuk membelah bibir vaginaku sampai tertanam sepenuhnya.

“ Ooohhh..!” desahku dengan badan mengencang serta mencengkram bahu Pak Salim.

“ Sakit dik?” tanyanya

Saya cuma menggeleng meski rasanya memanglah anggak perih, tetapi itu hanya sebentar sebab berikutnya yang terasa cumalah nikmat, ya nikmat yang terus menjadi memuncak.

Saya tidak dapat tidak mendesah tiap kali ia menggenjotku, tetapi saya pula wajib melindungi volume suaraku supaya tidak terdengar hingga luar, buat itu kadangkala saya wajib menggigit bibir ataupun jari. Ia terus menjadi kilat memaju- mundurkan penisnya, perihal ini memunculkan sensasi nikmat yang terus menjalari tubuhku.

Tubuhku terlonjak- lonjak serta tertekuk sehingga payudaraku terus menjadi membusung ke arahnya. Peluang ini tidak disia- siakan ia yang langsung melumat yang kiri dengan mulutnya serta meremas- remas yang kanan dan memilin- milin putingnya.

Itil V3

Tidak lama setelah itu saya merasa dunia kian berbalik serta tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, saya mendesah panjang serta melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya.

Cairan bening mengucur deras dari vaginaku sehingga memunculkan bunyi kecipak tiap kali ia menghujamkan penisnya. Sebagian detik setelah itu tubuhku merenggang kembali serta tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip- arsip serta perlengkapan tulis.

Saya cuma dapat mengambil napas sebentar sebab ia yang masih bertenaga melanjutkan ronde selanjutnya. Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja serta kakiku ditarik sampai terjuntai memegang lantai, otomatis saat ini pantatku juga menungging ke arahnya. Sembari meremas pantatku ia mendorongkan penisnya itu ke vaginaku.

“ Uuhh.. nggghhh..!” desisku dikala penis yang keras itu membelah bibir kemaluanku.

Dalam posisi semacam ini sodokannya terasa terus menjadi keras serta dalam, badanku juga turut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan serta bergesekan di meja kerjanya. Pak Salim menggenjotku terus menjadi kilat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku penuhi ruangan ini.

Sebisa bisa jadi saya melindungi suaraku supaya tidak sangat keras, tetapi senantiasa saja sesekali saya menjerit jika sodokannya keras. Mulutku mengap- mengap serta mataku memandang dengan pemikiran kosong pada gambar ia dengan istrinya yang dipajang di situ.

Sebagian menit setelah itu ia menarik badan kami mundur sebagian langkah sehingga payudaraku yang sebelumnya melekat di meja saat ini menggantung leluasa. Dengan begitu tangannya dapat menggerayangi payudaraku.

Pak Salim setelah itu mengajak ubah posisi, digandengnya tanganku mengarah kursi. Ia menjatuhkan pantatnya disitu, tetapi ia mencegahku kala saya ingin duduk, disuruhnya saya berdiri di hadapannya, sehingga kemaluanku pas di depan mukanya.

“ Bentar yah Dik, Ayah bersihin dahulu punyamu ini,” katanya seraya melekatkan mulutnya pada kerimbunan bulu- bulu kemaluanku.

“ Sluurp.. sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yang basah itu, cairan orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Saya mendesis serta meremas rambutnya selaku reaksi atas tindakannya. Vaginaku dihisapinya sepanjang 10 menitan.

Sehabis puas saya disuruhnya naik kepangkuannya dengan posisi berhadapan. Kugenggam penisnya serta kuarahkan ke lubangku, sehabis rasanya cocok kutekan badanku ke dasar sehingga penis ia tertancap pada vaginaku.

Sedikit demi sedikit saya merasakan ruang vaginaku terisi serta dengan sebagian hentakan masuklah batang itu sepenuhnya ke dalamku.

20 menit lamanya kami berpacu dalam style demikian berlomba- lomba menggapai puncak. Mulutnya tidak henti- henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan mukanya, sesekali mulutnya pula mampir di pundak serta leherku.

Akupun kesimpulannya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku terus menjadi kilat hingga vaginaku kembali menghasilkan lumayan banyak cairan orgasme yang membasahi penisnya serta wilayah selangkangan kami.

Terus menjadi lama goyanganku terus menjadi lemah, sehingga tinggal ia saja yang masih menghentak- hentakkan tubuhku yang telah lemas di pangkuannya. Belum lama ia melepaskanku pula serta menyuruh menyelesaikannya dengan mulut saja.

Saya masih lemas serta duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku mencapai penisnya yang belum ejakulasi. Barang itu, pula bulu- bulunya basah sekali oleh cairanku yang masih hangat. Saya membuka mulut serta mengulumnya.

Bersamaan dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku juga lebih kilat. Sampai kesimpulannya batang itu terus menjadi berdenyut diiringi suara erangan parau dari mulutnya.

Mani itu menyemprot langit- langit mulutku, disusul semprotan selanjutnya yang terus menjadi mengisi mulutku, rasanya hangat serta kental dengan aromanya yang sering di dengar denganku.

Inilah saatnya menjajal metode menyepongku, saya berkonsentrasi menelan serta mengisapnya berupaya supaya cairan itu tidak terbuang setetespun. Sehabis perjuangan yang lumayan berat kesimpulannya sempotannya kian mengecil serta kesimpulannya menyudahi sama sekali.

Belum lumayan puas, akupun menjilatinya hingga bersih mengkilat, lambat- laun barang itu melunak kembali. Pak Salim bersandar pada kursi dengan napas terengah- engah serta mengibas- ngibaskan leher kemejanya. Sehabis merasa fresh kami kembali mengenakan baju tiap- tiap.

Ia menyanjung permainanku serta berjanji berupaya membantuku mencari pemecahan permasalahan ini. Disuruhnya saya esok tiba lagi pada jam yang sama buat mendengar keputusannya.

Nyatanya kala besoknya saya tiba lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan saya kembali digarapnya. Warnanya ia masih belum puas dengan pelayananku. Serta esok lusanya yang kebetulan bertepatan pada merah saya diajaknya ke suatu hotel melati di wilayah Tangerang.

Cerita Sex Kaget Lihat yang Indah

Disitu saya digarapnya separuh hari dari pagi hingga sore, apalagi pernah saya terbuat pingsan sekali. Luar biasa memanglah energi tahannya buat seusianya meski dibantu oleh suplemen laki- laki. Tetapi perjuanganku bukanlah percuma, kala lagi berendam bersama di bathtub ia memberitahukan kalau saya telah diperbolehkan turut dalam tes.

“ Kesananya berupaya sendiri yah Dik, jangan memohon yang lebih lagi, Ayah telah perjuangkan perihal ini dalam rapat kemarin,” katanya sembari menekan putingku.

“ Tenang aja Pak, aku pula ketahui diri kok, yang berarti aku tidak ingin perjuangan aku sepanjang ini percuma,” jawabku dengan tersenyum kecil.

1 2
Itil Service

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *