Cerita Sex Group Eksklusif (Seks Menyimpang) – Bulan Juni 2014 kemarin, saya diundang untuk mengikuti pertemuan rutin tahunan dari satu group eksklusif yang anggota adalah orang-orang berperilaku seks menyimpang. Anggotanya berjumlah sekitar 250 orang dari beberapa kota besar. Namun yang hadir saat itu hanya sekitar 125 orang saja.
Ada banyak hal yang saya dapat dan saya bisa pelajari dari hasil pertemuan itu. Bahkan ada beberapa kasus penyimpangan yang belum saya ketahui sama sekali sebelumnya. Sangat banyak email saya terima yang berisi hujatan dan cercaan serta ketidakpercayaan akan cerita-cerita tentang penyimpangan seks.
Saya hanya bisa menjawab bahwa walaupun kita yang merasa bermoral dan berahlak sangat baik sering menghina dan mencerca mereka yang hidup menyimpang dari kewajaran, tapi kita harus jujur mengakui bahwa ternyata sangat banyak tidak terhitung kasus ini terjadi di antara kita.
Bahkan di lingkungan keluarga kita sendiri. Siapa yang harus disalahkan? Moral? Ahlak? Atau kita sendiri yang harus disalahkan karena terlalu kejam menghujat mereka yang menyimpang sehingga mereka semakin tertutup dan semakin terpuruk di dalam komunitas minor mereka tanpa ada masukan pencerahan dari kita?
Tersange Berikut akan saya kisahkan cerita nyata dari salah satu anggota group tersebut yang sepertinya mulai merasa tersiksa dengan kondisinya sekarang, tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena batinnya tidak bisa lepas dari kebutuhannya.. Saya samarkan nama-nama dalam cerita ini.
Beberapa tahun yang lalu, Dani, saat itu 29 tahun, adalah satu eksekutif muda di suatu perusahaan ternama di Jakarta. Istrinya, Dewi, saat itu 24 tahun, adalah ibu rumah tangga yang aktif di beberapa kegiatan organisasi. Mereka dikaruniai 1 orang anak. Siang itu di ruangan kerja Dani, Cindy, sekretaris Dani sedang menghadap Dani untuk menyerahkan beberapa berkas laporan.
“Semua berkas sudah aku serahkan. Ada perlu apa lagi Pak?” tanya Cindy sambil tersenyum manja.
“Ada..” kata Dani.
“Apa?” tanya Cindy lagi sambil tetap tersenyum.
“Nanti jam istirahat kita makan dimana?” tanya Dani sambil tersenyum.
“Ih, dasar.. Mau lagi ya?” tanya Cindy sambil tetap tersenyum.
“Kan baru kemarin aku kasih..” kata Cindy lagi.
“Kamu menggairahkan sih..” kata jaka sambil meremas pantat Cindy.
“Ya sudah nanti siang kita ke tempat biasa saja, ya?” tanya Dani. Cindy mengangguk.
“Suami kamu belum pulang, ya?” tanya Dani.
“Belum. Dia masih di Semarang. Wah kalau dia ada disini, mana bisa kita berduaan. Dia pasti ajak aku makan siang bersama,” kata Cindy.
“Ya sudah kalau begitu. Bereskan semua kerjaan kamu..” kata jaka.
Cindy lalu meninggalkan ruangan tersebut. Tengah harinya Dani dan Cindy terlihat meluncur ke sebuah hotel. Setelah check-in, mereka segera masuk ke kamar.
“Aku selalu merindukan kamu,” kata Dani sambil memeluk pinggang Cindy lalu mencium bibirnya.
Cindy membalasnya dengan panas. Lidah Cindy bermain liar di dalam mulut Dani, sementara tangannya meremas selangkangan Dani yang sudah terlihat menggembung.
“Ohh.. Kamu sangat pintar dan memuaskan.. Mmhh,” bisik Dani sambil meremas pantat Cindy.
“Cepat buka bajunya..” kata Cindy kepada Dani sementara dia sendiri mulai melucuti semua pakaiannya.
Setelah keduanya telanjang, tangan Cindy menarik tangan Dani ke ranjang lalu mendorongnya agar telentang. Dijilatinya puting susu Dani lalu turun ke perut, sementara tangannya meremas dan mengocok kontol Dani yang sudah tegang.
“Ohh sayang..” desah Dani sambil terpejam.
“Ohh.. Mmhh..” desah Dani makin keras terdengar ketika kontolnya terasa hangat dan nikmat berada dalam kuluman mulut Cindy.
“Terus, Wen.. Teruss..” bisik Dani sambil terpejam dan menggoyangkan pinggulnya.
Setelah beberapa lama, Cindy menghentikan hisapannya pada kontol Dani. Dia bangkit lalu naik dan mencium bibir Dani. Kemudian dalam posisi mengangkangi wajah Dani, Cindy mendekatkan memeknya ke mulut jaka.
“Jilati, sayang..” bisik Cindy. Lidah Dani tak lama kemudian sudah bermain di belahan memek Cindy.
“Oww..” desah Cindy sambil terpejam sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Oh sayangg.. Ohh..” desah Cindy keras ketika kelentitnya dijilat lidah Dani.
“Terus sayang.. Terusshh..” desah Cindy sambil mendesakkan memeknya ke mulut jaka.
Lalu digoyang pinggulnya lebih cepat sambi Dani agak gelagapan tak bisa bernafas.
“Ohh.. Ohh.. Ohh..” jerit Cindy ketika terasa ada yang menyembur di dalam memeknya.
“Nikmat sekali sayang..” kata Cindy tersenyum sambil menurunkan badannya dan berbaring di samping Dani.
Dani yang sudah bernafsu, langsung bangkit lalu membuka kaki Cindy lebar sehingga memeknya tampak terbuka. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Cindy.
Dengan sekali tekanan, bless.. Kontol Dani sudah masuk ke dalamnya. Cindy terpejam menikmati nikmatnya rasa yang ada ketika kontol jaka dengan perkasa keluar masuk di dalam memeknya.
“Ohh.. Fuck me!” desah Cindy sambil menatap mata Dani.
“Aku selalu bergairah kalau melihat kamu di kantor..” kata Dani di sela-sela persetubuhan itu.
“Kenapa?” tanya Cindy sambil tersenyum.
“Karena kamu sangat sexy..” kata jaka lagi sambil terus memonpa kontolnya.
“Aku pengen ganti posisi..” kata Cindy.
Dani menghentikan gerakan dan mencabut kontolnya dari memek Cindy. Cindy kemudian bangkit lalu nungging.
“Cepat masukkan, sayang..” kata Cindy.
Dani mengarahkan kontolnya ke lubang memek Cindy yang jelas terbuka. Lalu, blep.. blep.. blep.. Kontol jaka kembali keluar masuk memek Cindy.
“Ohh..” desah wenny sambil memejamkan matanya.
Setelah beberapa lama, Dani makin cepat mengeluar masukkan kontolnya ke memek Cindy. Kemudian Dani mendesakkan kontolnya dalam-dalam sampai amblas semua ke dalam memek Cindy. Crott! Crott! Crott! Air mani Dani muncrat di dalam memek Cindy banyak.
“Ohh.. Enak sekali sayang..” kata Dani sambil mencabut kontolnya.
“Hisap, sayang..” kata Dani.
Cindy lalu bangkit kemudian tanpa ragu kontol Dani dijilat membersihkan sisa air mani di batangnya. Kemudian mulutnya langsung mengulum dan menghisap kontol Dani.
“Sudah sayang..” kata Dani, lalu mencium bibir Cindy mesra.
Setelah berpakaian dan merapikan diri, mereka segera pergi untuk makan siang dan melanjutkan pekerjaan di kantor. Sore harinya, Dani pulang ke rumah. Dewi dan anaknya menyambut gembira kepulangan Dani. Setelah mandi, Dani duduk dengan Dewi di ruang keluarga sambil memangku anaknya.
“Mau makan, tidak?” tanya Dewi.
“Nanti sajalah.. Aku masih kenyang,” sahut Dani.
“Nanti hari Minggu kita ajak anak kita berenang ya?” ajak Dewi.
“Boleh..” jawab Dani pendek sambil membuka-buka koran.
Malam harinya, di tempat tidur, Dewi yang sedang naik birahi, sedang memeluk tubuh Dani yang sedang memejamkan matanya.
“Ayo, dong..” bisik Dewi.
“Apa sih?” kata Dani sambil tetap memejamkan matanya.
“Aku pengen..” kata Dewi memohon.
“Aku capek seharian kerja, sayang.. Besok lagi ya..” kata jaka sambil mengecup bibir Dewi lalu kembali memejamkan matanya.
Dewi yang merasa kecewa hanya diam. Hari Minggu, sesuai dengan rencana, Dani dan Dewi pergi ke kolam renang untuk mengantar anaknya. Disana sudah banyak yang berenang. Tua muda, laki perempuan. Setelah Dewi berganti pakaian renang dengan anaknya, mereka langsung masuk kolam. Dani hanya duduk di pingir kolam melihat istri dan anaknya.
“Tidak ikut berenang, Mas..” tanya seorang pria mengagetkan Dani.
“Eh, tidak.. Males,” kata Dani sambil melirik ke orang tersebut.
“Kenalkan, saya Edi..” kata pria itu.
“Dani,” kata Dani sambil bersalaman.
Dani menatap Edi. Sangat ganteng dan tubuh Edi sangat bagus seperti orang yang sering fitness. Juga terlihat celana renang mininya sangat menggembung bagian depannya pertanda dia punya kontol yang besar.
“Boleh saya duduk disini?” kata Edi.
“Oh, boleh.. Boleh..” kata Dani.
Edi duduk berhadapan dengan Dani. Jarak mereka cukup dekat. Mereka bicara ngalor ngidul tentang keluarga, pekerjaan dan lain-lain. Pada mulanya Dani biasa saja, tapi entah kenapa lama-kelamaan Dani sangat suka pada wajah ganteng Edi.
Ditatapnya lekuk wajah Edi yang sempurna. Ada perasaan berdesir di hatinya. Apalagi ketika melihat Edi tersenyum, jaka merasa sangat ingin mengecup bibirnya. Dani akhirnya menjadi salah tingkah.
“Kenapa, Mas?” tanya Edi sambil tersenyum.
Dengan sengaja tangannya menggenggam tangan Dani. Dani berdesir darahnya. Entah kenapa ada perasaan senang ketika tangannya digenggam.
“Tidak apa-apa..” kata Dani sambil menatap Edi.
Mereka saling bertatapan selama beberapa saat. Hati Dani benar-benar tak menentu ketika saling bertatapan sambil digenggam tangannya.
“Kita bicara di tempat yang lebih nyaman saja, Mas..” kata Edi.
Dani diam sambil melirik anak istrinya yang sedang berenang. Dani bangkit lalu menghampiri mereka di tepi kolam.
“Aku keluar sebentar dengan dia ya, sayang? Ada sedikit bisnis..” kata jaka sambil menunjuk Edi.
Edi tersenyum dan mengangguk ke Dewi ketika Dewi meliriknya. Dewipun tersenyum.
“Jangan lam-lama ya..” kata Dewi.
“Iya,” kata Dani sambil bangkit lalu menghampiri Edi.
“Kemana kita?” tanya Dani.
“Kita bicara di tempat parkir saja biar tenang..” kata Edi sambil melangkah diikuti Dani.
Dani terus menatap tubuh dan bokong Edi dari belakang. Darahnya semakin berdesir. Setelah Edi berganti pakaian, mereka lalu menuju tempat parkir.
“Di dalam mobil saya saja kita bicara,” kata Edi sambil membuka pintu mobil berkaca gelap.
“Lebih tenang dan nyaman,” kata Edi lagi.
Merekapun segera masuk.
“Saya suka kepada Mas.. Mas cakep,” kata Edi sambil mengenggam tangan Dani.
Dani terdiam sambil menatap Edi. Hatinya berdebar disertai dengan munculnya satu gairah aneh ketika menatap Edi. Edi tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Dani.
Tak lama bibirnya mengecup bibir Dani. Dani terdiam, tapi perasaannya sangat senang. Lalu tak lama Dani membalas kecupan bibir Edi. Ciuman mereka makin lama makin liar disertai permainan lidah..
“Buka celananya, Mas.. Waktu kita tidak banyak, anak istri Mas menunggu,” kata Edi sambil dia sendiri melepas celana pendek dan celana dalamnya.
Tampak kontolnya sudah tegak. Dani agak ragu untuk melepas celananya. Edi tersenyum lalu tangannya segera membuka sabuk dan resleting celana Dani. Kemudia diperosotkannya celana Dani sampai lepas. Celana dalam Dani tampak menggembung. Edi lalu melepas celana dalam Dani.
“Kontol Mas sangat besar,” kata Edi sambil meremas kontol Dani.
Dani terdiam sambil merasakan suatu sensasi kenikmatan ketika kontolnya dikocok oleh sesama lelaki. Apalagi ketika mulut Edi telah mengulum kontolnya. Dani terpejam sambil meremas rambut Edi.
“Ohh..” desah Dani. Edi terus menjilat, menghisap, dan mengocok kontol Dani.
“Gantian, Mas..” kata Edi.
Sambil menempatkan diri di kursi. Dengan agak ragu, karena pertama kali, Dani menggenggam kontol Edi yang tegang berdenyut. Matanya terus menatap kontol yang digenggamnya.
“Kocok, Mas..” bisik Edi.
Dani secara perlahan mengocok kontol Edi. Edi terpejam menikmatinya. Lama kelamaan Dani makin asyik menikmati permainan tersebut. Dengan gairah yang makin lama makin tinggi, tangannya terus mengocok kontol Edi. Lalu tanpa ragu lidahnya mulai menjilati kepala kontol Edi. Ada cairan bening asin dan gurih terasa. Dani terus melumat kontol Edi dan menghisapnya sambil sesekali mengocoknya.
“Ohh.. Nikmatthh..” desis Edi sambil meremas rambut Dani.
Tak lama tubuh Edi mengejang. Didesakan kepala Dani hingga kontolnya hampir masuk semua ke mulut Dani. Lalu, crott! crott! Air mani Edi muncrat di dalam mulut Dani. Dani langung melepaskan kulumannya. Perutnya terasa mual ketika air mani Edi muncrat di dalam mulutnya. Banyak air mani di dalam mulut Dani yang akan diludahkan.
“Jangan diludahkan!” kata Edi sambil dengan cepat melumat bibir Dani.
Dihisapnya semua air mani di mulut Dani sampai habis lalu ditelan. Lalu dilumatnya lagi bibir Dani. Mereka berciuman liar sambil saling kocok kontol. Tak lama kemudian Edi naik ke pangkuan Dani.
Diarahkan lubang anusnya ke kontol Dani. Setelah masuk. Secara perlahan tubuh Edi naik turun sambil matanya terpejam menikmati nikmatnya kontol jaka di anusnya. Sementara Dani juga terpejam sambil menggerakan kontolnya keluar masuk anus Edi.
“Ohh.. Sshh..” desis Dani merasakan nikmatnya kontol keluar masuk anus Edi.
“Enak, Mas?” bisk Edi.
Dani tak menjawab. Hanya pejaman mata dan desahan kenikmatan saja yang keluar dari mulutnya.
“Aku mau keluarrhh..” bisik Dani. Gerakannya makin cepat.
“Keluarkan.. Puaskan..” bisik Edi.
Dani memegang pinggang Edi lalu didesakan ke kontolnya hingga kontol Dani masuk semua ke anus Edi. Croott! Croott! Croott! Air mani Dani muncrat di dalam anus Edi.
“Ohh.. Nikmat sekali..” kata Dani lemas sambil memeluk tubuh Edi.
Edi bangkit lalu mulutnya segera menjilat dan menghisap kontol Dani yang berlumuran air mani sampai habis. Setelah itu mereka berciuman..
“Kapan kita bisa bertemu lagi,” kata Edi sambil berpakaian.
“Kapanpun kamu mau,” kata Dani sambil berpakaian pula lalu menyerahkan kartu namanya kepada Edi.
Setelah berciuman mesra sebentar, Edi segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Dani segera kembali menemui keluarganya di kolam renang.
“Bisnis apa sih?” tanya Dewi.
“Lumayanlah sebagai sampingan, siapa tahu berhasil,” kata Dani.
Dewi diam karena dipikirnya jaka benar-benar berbisnis dengan Edi. Begitulah, sejak saat itu Dani telah benar-benar menjadi petualang seks yang hampir melupakan keluarganya. Telah sangat banyak wanita yang dikencaninya, juga sangat banyak laki-laki yang dipacarinya.
Tapi tetap Dani menjadikan Edi sebagai kekasih utamanya. Memang secara materi, Dani selalu memberikan apapun dan berapapun yang Dewi butuhkan. Tapi tidak secara batiniah.. Dewi sebetulnya sudah mulai merasa jenuh dan tersiksa akan kehampaan batinnya.
Sampai suatu ketika.. Hari Minggu itu Dani pamit kepada Dewi untuk bertemu Edi di suatu tempat demi kepentingan bisnis. Sebenarnya Dani menemui Edi di suatu motel untuk berkencan. Setelah check-in, mereka segera masuk kamar.
“Lama amat sih, Mas,” kata Edi sambil memeluk Dani lalu melumat bibirya.
Dani tidak menjawab, hanya balasan lumatan bibirnya saja yang menandakan kalau Dani bergairah. Sambil tetap berciuman, tangan Edi dengan cepat membuka semua kancing baju dan resleting celana Dani.
“Buka bajunya, Mas..” kata Edi tak sabar.
Dani lalu melepas semua pakaiannya sambul tersenyum. Setelah Dani telanjang, Edi langsung jongkok lalu mengulum kontol Dani dengan bernafsu.. Begitulah, mereka memacu birahi saat itu tanpa menyadari ada seorang wanita dan anak kecil yang duduk menunggu di depan kamar mereka.
Dialah Dewi.. Sebetulnya Dewi sudah lama mendengar selentingan tentang kelakuan Dani. Tapi Dewi tetap bertahan karena rasa cintanya kepada Dani masih besar kala itu, juga karena tidak ada bukti. Setelah selesai melampiaskan nafsu birahi mereka, Dani dan Edi berciuman lalu segera berpakaian.
Sambil berpegangan tangan dan tersenyum penuh arti, mereka membuka pintu kamar untuk pulang. Ketika pintu terbuka.. Dani terkesiap darahnya tanpa bisa bicara sepatah katapun. Matanya nanar menatap Dewi dan anaknya.
“Aku sudah lama mendengar kelakuan kamu dari teman-teman kamu..” kata Dewi dengan nada datar bergetar menahan amarah.
“Kalau kamu berhubungan hanya dengan perempuan, aku masih bisa memaafkan kamu..” kata Dewi dengan suara mulai terbata-bata.
“Tapi tidak dengan kelakuan menjijikan ini!” suara Dewi mulai meninggi sambil berderai air mata.
“Aku minta cerai!!” bentak Dewi.
“Sekarang juga aku mau pulang ke rumah orang tua.. Jangan temui aku dan anakmu lagi!” bentak Dewi lagi.
“Aku akan kirim gugatan cerai untuk kamu tanda tangani lewat pengacara..” kata Dewi lagi sambil segera menarik tangan anaknya dan berlari ke jalan untuk memanggil taksi.
Dani dan Edi hanya diam mematung..
Menurut penuturan Dani, tak lama kemudian mereka resmi bercerai. Sampai detik ini rasa rindu Dani kepada Dewi, dan terutama rindu kepada anaknya sangatlah besar dan sangat menyiksa batinnya. Dani sangat ingin untuk bisa kembali bersama mereka.
Pernah beberapa kali Dani mencoba untuk mengubah kebiasaan yang selama ini dijalaninya, tapi tidak membuahkan hasil. Sudah beberapa psikiater dan pemuka agama yang dimintai pertolongannya, tapi tetap nihil.
Keinginan dan hasratnya untuk bercinta dengan wanita dan juga lelaki sangatlah tidak bisa dibendung.. Batinnya sudah tersiksa oleh rasa rindu akan keluarga dan keinginan untuk berubah, tapi raganya tidak bisa membendung gairahnya..
Semua nasihat yang sangat mudah diucapkan oleh orang yang dimintai tolong, ternyata sangat susah dilakukan.