Cerita Sex Kisah Nyata Clara – Cerita ini asli cerita nyata yang kualami sendiri dan bukan karangan atau fiksi. Namaku daniel seorang karyawan sebuah biro perjalanan di Jakarta. Waktu itu aq sedang bersantai di hotel di bilangan semanggi, memanfaatkan jatah menginapku di hotel tersebut yang belum aku gunakan.
Malam hari setelah selesai makan malam aq duduk-duduk santai menikmati suasana di coffe shop. Kulihat seorang cewek sedang duduk sendirian di temani secangkir kopi, sambil sebentar-sebentar melirik jam tanganya dan berkali-kali menengok ke arah pintu masuk. Rupanya dia sedang menunggu seseorang, pikirku.
Cewek itu berwajah manis, rambut sebahu, bibir sensual, berkulit sawo matang dan dadanya cukup berisi meski tidak terlalu besar. Sekian lama kuperhatikan (dia pun kadang melirik melihatku) aq rasanya naksir juga deh. She is a good looking young lady.
Tersange Hampir 1 jam lebih, dan tak lama kemudian kulihat dia memanggil waiter untuk membayar minumnya. Rupanya dia sudah akan beranjak pergi, barangkali kesal karena yang ditunggunya tak kunjung tiba. Sungguh sayang kalau tak sempat berkenalan, pikirku. Maka aku segera ambil inisistif menghampirinya dan menyapanya:
“Malam, boleh kenalan nggak?” tanyaku
Dia tersenyum dan menjawab
“Tentu boleh dong…” kuulurkan tanganku sambil menyebut namaku
“Daniel” dia menyambutnya dan berkata
“Aq Clara”
” Terima kasih mau kenalan, tapi kayaknya Clara sedang nunggu seseorang ya?” tanyaku.
“Iya Kak, janjian ma temen, katanya mau ketemu di sini, tapi di bohong ditungguin dari tadi nggak nongol-nongol. Dasar cowok brengsek, bikin kesal aja” katanya dengan muka cemberut.
“Ya sudah, nggak usah kesal, kalau nggak keberatan aq temeni ya, atau mau buru-buru pulang ya?” tanyaku.
“Nggak juga kok Kak.. Clara sih lagi nggak ada acara, senang juga kalau kita ngobrol-ngobrol” katanya menyambut tawaranku.
Selesai membayar minumannya, Clara pindah duduk di mejaku. Kami ngobol sana sini layakanya orang yang baru kenalan.
“Papaku orang Ambon dan mama menado, tapi mama sudah meninggal dua tahun yang lalu. Aq tinggal sama Papa dan istri barunya, Tapi aq nggak cocok denganya dan sering ribut.
Maka aq sudah nggak betah tinggal denganya dan sekarang hampir 1 minggu aq tidur ditempat temanku di daerah cikini. Kak Daniel kayaknya baik deh, Clara senang banget kalau punya Kakak seperti Kak Daniel. Clara nggak punya kakak laki-laki, kakak beradik Clara semua lima orang cewek semua” katanya
“Kakak Clara namanya Dista tinggal di belanda sama suaminya orang bule, dan 1 adik Clara namanya Karin. Adik Clara yang di jakarta yaitu Salma yang udah menikah, dan Tiara yang masih kecil, baru 13 thn” Kami berdua terus ngobrol dan suasana semakin hangat dan akrab mengasyikkan. Clara rupanya sudah melupakan kekesalannya soal teman cowoknya yang tidak memenuhi janji.
“Oh iya, Clara sudah makan belum? Ini kan sudah jam 9 malam” tanyaku.
“Clara masih kenyang kok” sahutnya.
Lalu ku usulkan
“Gimana kalau kita pesan makanan, apa aja buat temen ngbrol” tanyaku lagi.
“Tapi ini kan sudah malem di sini band dan penyanyi sudah mulai ribut, nggak enak juga ngbrolnya Kak. Berisik” kata Clara
“Kalau begitu kita pindah tempat aja ya, keluar cari tempat makan yang enak dan nyaman” kataku
Dia diam saja nggak menjawab.
“Oke” kataku. ” Gimana kalau kita ngobrolnya di kamarku aja, kita pesan makanan dan minuman” kataku sambil berdoa, mudah-mudahan dia mengiyakanya
Soalnya aq sudah nggak sabar banget pengen lebih intim lagi bersamanya. Eh.. rupanya Clara menyambutnya dengan baik.
“Iya kak, males juga kalau pergi keluar lagi ya. Oke deh kak, kita lanjutin ngobrolnya di kamar kakak aja, biar bisa lebih santai.
Tak lama kemdian setelah aq membayar minuman, ku ajak dia naik lift sampai di lantai enam, terus ke kamarku, kamar 412.
“Wahh, enak banget kamarnya kak” katanya
“Sekarang kita pesan makanan dan minuman dulu deh, biar cepat di antar. Clara mau pesan apa? Aq sih mau pesan lamb chop ama bintang dingin” kataku.
“Emm,, enaknya pesen apa ya? gumanya. ” Clara melon juice aja deh kak, dan kalau boleh sama spagheti. Clara suka banget.”
Maka aku segera menelpon room service untuk pesan makanan dan minuman
“Kak, Clara mau ke kamar mandi bentar ya… pengen pipis” katanya.
Aq mengangguk sambil melangkah untuk membantu menyalakan lampu kamar mandi.
Tak lama kemudian, Clara keluar dari kamar mandi dan menghampiri rak di mana ada tersedia termos elektrik dengan gelas-gelas dan kopi _ teh dan gula.
“Clara bikinin kopi ya Kak” katanya
Aq mengiyakan dan Clara menyalakan termos listrik dan tak lama kemdian 2 cangkir kopi sudah di seduhnya. Sementara itu aq sedang duduk bersandarkan bantal di atas bed sambil menonton tv. Clara meghampiriku, lalu dia berkata,
“Clara ikutan dong” dan dia langsung meloncat naik ke atas ranjang dan duduk disampingku, ambil bantal lalu diganjalkan ke punggungnya.
Bau wangi tubuhnya langsung menyergap penciumanku, membuat kemaluanku terangsang dan mulai mengeras. Kugenggam tanganya dan kuicum punggung tanganya dengan lembut. Clara tersenyum dan mendekat ke wahaku lalu mencium pipiku. Tiba-tiba di berkata.
“Kak Daniel sayang nggak sama Clara” tanyanya.
Aq tiba-tiba bingung juga dengan pertanyaanya karena baru beberapa menit kenalan, tapi dalam hatiku aq suka juga pada cewek ini. Aq mengangguk sambil tersenyum
“Yang Clara butuhin kasih sayang kak” Clara nggak butuh apa-apa dari kak Daniel, asal kak Daniel sayang sama aq” sambungnya.
“Kak Daniel juga suka sama Clara, dan rasanya kita akan terus bersama deh” kataku.
Clara berkata lagi,
“Janji ya kak, Clara akan jadi kekasih Kak Daniel, dan Clara juga sayang sama kak Daniel” katanya. “Tapi, Clara merasa nggak pantes deh sama kak Daniel dan belum tentu kak Daniel mau sama Clara. Clara merasa kotor, selama ini main sex bebas.
Tapi biar giamana pun Clara bukan cewek bisnis lho” katanya. ” Tapi, pokoknya sekarang Clara mau jadi milik kak Daniel, dan Clara janji nggak akan sama cowok lain lagi. Clara udah mantep sama kak Daniel” sambungnya.
Kali ini Clara sudah bangkit dan duduk menunggangi badanku yang setengah berbaring, sambil bibirnya melumat bibirku yang tentu saja ku sambut dengan semangat. Kubalas lumatanya dan kukulum lembut lidahnya yang menggairahkan.
Hembusan nafasnya yang keluar dari hidungnya terasa harum ,erangsang. Yang tentunya membuat kemaluanku tegang mengeras habis-habissan sehingga kelihatan menonjol dari balik celanaku. Rupanya Clara juga merasakannya, lalu dia berkata,
“Penis kak Daniel kok udah keras ya… hehehe..” yang langsung ku balas
“Kemaluan Clara juga pasti sudah becek deh… yakin” kataku.
Tubuhku mulai terasa kepanansan, meskipun ac menghembus udara sejuk.
Tiba-tiba bel pintu berdering, room boy mengantarkan pesanan kami. Aq bangkit dan beranjak membukakan pintu sementara Clara merapikan duduknya. Setelah makanan dan minuman tersaji di meja, aq berkata,
“Clara, kita makan dulu yuk, keburu dingin kan nggak enak nanti: Clara mengangguk sambil berkata,
“Kak Daniel udah lapar lagi ya? Tadi kan katanya udah makan”
“Nggak terlalu sih, tapi kan Clara yang belum makan. Kak Daniel temenin deh. Laginya lamb chop ini kan nggak terlalu berat, dan kalau di tambah bir akan cukup nerkhasiat buat nanti” kataku
Clara tersenyum sambil berkata,
“Emangnya kak Daniel nanti mau ngapain sih?” ..
“Ahh nggak ngapa-ngapain. Tapi kayaknya Clara cerdas juga deh, dah bisa nebak” jawabku yang di balasnya dengan senyuman nakal.
“Sekarang, sebelum makan Clara mau lepas baju dulu… panas banget” gumamnya sambil berjalan ke kamar mandi.
Begitu Clara melangkah keluar dari kamar mandi gairahku terusik kembali dan langsung melambung melihat pemandangan yang begitu indah menggairahkan kalbu. Clara hanya mengenakan BH dan celana dalam model thong warna hitam yang minim dan handuk di tenteng di tanganya. Wow… Bodynya sungguh indah luar biasa.
Clara langsung duduk di kursi menghadap meja makanan, terus handuk yang di tentengnya di sampirkan menutup punggungnya untuk menahan hembusan angin sejuk dari AC.
“Wahh, sekarang kak Daniel jadi ikut kepanasan liat Clara begitu” kataku sambil bangkit lalu ku lepas kaos dan celanaku dan kugantungkan di tempatnya.
Lalu aq ke kamar mandi, pengen pipis, terus ku cuci batang penisku pakai sabun. Habis itu aq keluar kamar mandi dengan bugil menghampiri Clara. Clara langsung terbelalak melihat batang penisku yang tegang mengeras sehingga terlihat bentuknya yang agak bengkok ke atas.
“Waoww” serunya sambil meraih batang penisku.
“Penis kak Daniel mantap deh, keren, bengkok lagi… iihhhhh, Clara pokoknya suka banget deh. Rambutnya keriting rapi, lagi… Clara mau yang ini duluan ahh… Clara pengen ngulum-ngulum dulu ya kak”
Katanya sambil langsung memungkuk mendekatkan mulutnya ke batang kemaluanku dan mengulumnya dangan penuh gairah. Tanganya Clara yang satunya menggenggam memainakn kantung buah zakarku dengan halus dan hangat.
Sebenrnya ukuran kemaluanku tidak terlalu istimewa, sedang-sedang saja, cuma sekitar 12-13cm dan memang agak membengkok ke atas seperti buah pisang, tapi kepala penisnya agak besar.
“Ogghhhh… ahh.. ahhhh.. stop duludong, sayang kita. Kita kan mau makan. Nanti nyembur di mulut lho” kataku sambil mengambil handuk dari punggung Clara dan memakainya di pinggangku.
Clara melepaskan kulumanya sambil berkata,
“Oke, kita makan dulu aja ya, kayaknya spaghetinya menggairahkan juga kak”
Lalu kami berdua menikmati makanan malam sambil saling menatap mesra.
Clara tadinya bayangin Penis kak Daniel nggak di sunat. Kak Daniel kan chienese, biasanya orang chinese penisnya nggak di sunat” katanya, dan aq hanya tersenyum aja.
Clara hanya makan separuhnya aja,
“Buat nanti lagi ah, Clara dah kenyang. Clara mau makan pisang aja akak” katanya sambil senyum-senyum dan menarik tanganku.
“Nanti dulung dong yang, aq mau cuci tangan dulu sekalian mau sikat gigi, biar nggak bau kambing” kataku sambil melngkah ke kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi kulihat Clara sudah merebah terlentang di ranjang. Dia tersenyum manis dan berkata,
“Kak Daniel, tolong lepasin kancing BH Clara ding” aq langsung meraih kancing BH nya dan dengan sekejap nampak dua gundukan indah yang menggairahkan.
Tanpa ba bi bu lagi celana dalam nya langsung kulepas sehingga sekarang Clara tampak bugil. Bulu kemaluan Clara masih terlihat sedikit. Yang hanya tumbuh di atas itilnya.
Tapi itilnya ini brooo… keliatan agak nongol keluar memerah… cakep benar. Secara keseluruhan, kemaluan Clara nampak indah, membuatku tak sabar ingin segera mecium, menjilat dan menghispanya.
Nggak pakai lama lagi aq langsung menindih tubuh Clara yang sudah terlentang menantang dan memagut bibirnya yang basah merekah.
Cukup lama kami saling berpagutan dan berkulum-kulumman lidah. Setelah itu aq berpindah ke putingnya bergantian sambil tanganku meremas-remas toketnya yang padat itu dengan lembut. Clara sudah menglinjang-glinjang sambil mengangkat-angkat pantatnya dengan mata setengah terpejam.
Kemudian aq ganti mulai mencium keteknya yang tumbuh sedikit bulu-bulu halus. Hmmm, bau aroma keringat di keteknya terasa agak asam menyengat tapi nikmat dan buatku terasa harum merangsang. Sungguh luar biasa cewek ini, pikirku.
Sekujur tubuhnya nikmat dan wangi. Tapi aq belum merasakan kemaluanya.. tiba-tiba Clara berbisik pelan di telingaku,
“Kak Daniel penisnya jangan di masukkin dulu ya, kemaluan Clara pengen di jilati dulu. Jilat itilnya ya, kak mau kan..?” katanya
“Iya Clara sayang,” kataku sambil mengangkat kedua kakinya ke atas.
Sementara itu kedua tangan Clara menarik kedua belah bibir kemaluanya kesamping kiri dan kanan. Tak kusangka kedua bibir kemaluanya begitu indah. Kulihat lendir basah dibagian bawah kemaluanya dan basahnya melelh terus sampai ke lubang pantatnya.
Kudekatkan hidungku ke kemaluanya dan ku tarik napas dalam-dalam ingin merasakan bau aromanya. Tapi aq agak kecewa karena ternyata kemaluan Clara sama sekali tak berbau apa-apa, tidak seperti yang kubayangkan akan berbau sengir-sengir apek enak bercampur bau keringat dan bau pipis, bau cewek pada umumnya.
Bersambung…